Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanduknya Bertebaran, Pj Wali Kota Malang Mengaku Bukan Kampanye Pilkada 2024

Kompas.com - 01/07/2024, 17:57 WIB
Nugraha Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Spanduk-spanduk berbentuk vertikal dengan menampilkan foto Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat berterbaran terpasang di pinggir-pinggir jalan Kota Malang, Jawa Timur.

Spanduk-spanduk itu dapat ditemui di Jalan MT Haryono, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Raya Langsep, dan lainnya.

Spanduk-spanduk itu letaknya tidak jauh dari spanduk-spanduk lainnya yang bernuansa politik dengan mengindikasikan wajah orang-orang akan maju di Pilkada Kota Malang 2024.

Baca juga: Gagal Maju Pilkada Kota Malang 2024, Heri-Rizky Salahkan Silon

Spanduk berwajah Wahyu memiliki beberapa tulisan seperti Pak Mbois, Ngalam Asli dan Berselaras Untuk Kota Malang Berkelas.

Wahyu menampik bahwa spanduk-spanduk itu bertujuan mengampanyekan dirinya akan maju dalam Pilkada Kota Malang 2024. Melainkan, untuk menyosialisasikan program kerjanya di Pemkot Malang saat ini.

"Banner-nya kan untuk sosialisasi programnya Kota Malang, itu kan Berselaras Untuk Kota Malang Berkelas, jadi tidak ada arah ke sana (kampanye menuju Pilkada), jadi hanya untuk membumikan tagline Hari Jadi Kota Malang," ungkap Wahyu saat diwawancarai awak media, Senin (1/7/2024).

Dikatakannya, julukan sebagai Pak Mbois karena dirinya sering berpantun dan dijawab oleh audiens dengan kata tersebut. Sebagai informasi, kata "mbois" dalam bahasa slang Kota Malang memiliki arti keren.

"Karena itu saya kan sering, ketika saya pantun mbois, tagline saya mbois ilakes, maka sama teman-teman dianggap mbois," katanya.

Baca juga: Unsur Budaya Malangan dalam Maskot dan Jingle Pilkada Kota Malang 2024

Saat ditanya, apakah dirinya akan maju di Pilkada 2024? Wahyu mengatakan masih fokus bekerja sebagai Pj Wali Kota Malang. Dia juga akan melihat terlebih dahulu respons dari masyarakat seperti apa.

"Belum, saya masih Pj, jadi pikirannya masih kerja (sebagai Pj Wali Kota Malang). Tergantung dari masyarakat, saya coba lihat dulu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aksi Teatrikal Merespons Kasus Kematian Wartawan dan Keluarganya yang Terbakar di Karo

Aksi Teatrikal Merespons Kasus Kematian Wartawan dan Keluarganya yang Terbakar di Karo

Surabaya
Pemuda Banyuwangi Ditangkap karena Curi Kotak Amal Masjid di Warung Sate

Pemuda Banyuwangi Ditangkap karena Curi Kotak Amal Masjid di Warung Sate

Surabaya
Jawaban AHY dan Emil Dardak soal Rekomendasi di Pilkada Gresik 2024

Jawaban AHY dan Emil Dardak soal Rekomendasi di Pilkada Gresik 2024

Surabaya
Remaja Tewas di Rumahnya dengan Luka di Mata dan Bibir, Sang Ibu Sempat Tersandung Jasad Korban

Remaja Tewas di Rumahnya dengan Luka di Mata dan Bibir, Sang Ibu Sempat Tersandung Jasad Korban

Surabaya
PDI-P Beri Penugasan Pilkada Kota Blitar ke Bambang Rianto

PDI-P Beri Penugasan Pilkada Kota Blitar ke Bambang Rianto

Surabaya
Mantan Rektor Unair Sebut Indonesia Bukan Kekurangan Dokter Spesialis tapi Salah Pendistribusian

Mantan Rektor Unair Sebut Indonesia Bukan Kekurangan Dokter Spesialis tapi Salah Pendistribusian

Surabaya
Banjir Rob Terjang Bangunan Rumah Warga di Situbondo

Banjir Rob Terjang Bangunan Rumah Warga di Situbondo

Surabaya
Guru SMPN Sidoarjo Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Murid

Guru SMPN Sidoarjo Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Murid

Surabaya
Wanita yang Sebut Polisi Terima Suap Kasus Pernikahan Gadis 16 Tahun Minta Maaf

Wanita yang Sebut Polisi Terima Suap Kasus Pernikahan Gadis 16 Tahun Minta Maaf

Surabaya
Menteri ATR/BPN Sebut Peretasan Bisa Menyerang Sistem Sertifikat Elektronik

Menteri ATR/BPN Sebut Peretasan Bisa Menyerang Sistem Sertifikat Elektronik

Surabaya
Kepsek dan Guru yang Terlibat Perselingkuhan di Sumenep Tak Ditahan meski Berstatus Tersangka

Kepsek dan Guru yang Terlibat Perselingkuhan di Sumenep Tak Ditahan meski Berstatus Tersangka

Surabaya
Pencuri Tusuk Wanita di Surabaya untuk Bayar Utang dan Ajak Anak Liburan

Pencuri Tusuk Wanita di Surabaya untuk Bayar Utang dan Ajak Anak Liburan

Surabaya
Anggota DPRD Jatim Ingatkan Petahana Tidak Mobilisasi ASN dalam Pilkada 2024

Anggota DPRD Jatim Ingatkan Petahana Tidak Mobilisasi ASN dalam Pilkada 2024

Surabaya
Mantan Pj Kades Kemplang Dana Desa Ratusan Juta Rupiah untuk Foya-foya

Mantan Pj Kades Kemplang Dana Desa Ratusan Juta Rupiah untuk Foya-foya

Surabaya
Rektor Unair Tutup Mulut soal Dekan FK Dipecat karena Tolak Dokter Asing

Rektor Unair Tutup Mulut soal Dekan FK Dipecat karena Tolak Dokter Asing

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com