Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor Unair Tutup Mulut soal Dekan FK Dipecat karena Tolak Dokter Asing

Kompas.com - 05/07/2024, 15:00 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Mohammad Nasih masih tutup mulut, terkait pencopotan Prof Budi Santoso sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Nasih yang mengenakan kemeja putih, tampak terburu-buru setelah menunaikan shalat di Masjid Ulul Azmi, Kampus C Unair, Jumat (5/7/2024).

"Habis Jumatan, sek (sebentar) berdoa dulu, berdoa dulu, berdoa dulu ya," kata Nasih, kepada media sambil berjalan menuju kantor rektorat.

Nasih masih enggan menjawab pertanyaan mengenai pemecatan Budi pada Rabu (3/7/2024). Sebab, langkah itu disebut tidak sesuai dengan prosedur serta Statuta Unair.

Baca juga: Kemendikbud Peringatkan Rektor Unair yang Copot Dekan FK karena Tolak Dokter Asing

“Enggak tahu lah ya, enggak apa-apa, enggak apa-apa. Enggak belom, belom-belom, ya ya sudah ya, enggak ada komentar dulu,” jelasnya.

Selain itu, Nasih juga belum mau memberikan dasar dan kronologi pemecatan Budi. Dia pun tak memberikan komentar mengenai hubungannya dengan penolakan dokter asing.

“Enggak ada komentar saya, sudah enggak ada komentar," ujarnya.

Rektor yang menjabat sejak 2015 tersebut mempertanyakan terkait media yang menuliskan pemecatan Budi. Sedangkan, salinan surat keputusan (SK-nya) belum menyebar.

“Hahahaha ya kalau enggak ada ya jangan ditulis lho. Enggak tahu SK-nya kok ditulis, gimana,” ucapnya.

Lebih lanjut, Nasih mengungkapkan, hingga sekarang belum membahas terkait pengganti Budi sebagai Dekan FK Unair. Pihaknya tengah menyelesaikan yang terjadi akibat pemecatan tersebut.

“Sorry-sorry enggak ada statement nanti segera kami selesaikan bersama. Enggak ada (pengganti Budi), belum ada apa-apa ya,” tutupnya.

Baca juga: Dekan FK Unair Dicopot karena Tolak Dokter Asing, Dosen Ancam Mogok Kerja

Diberitakan sebelumnya, kabar pencopotan Budi sebagai Dekan FK Unair, awalnya tersebar melalui pesan di grub WhatsApp, yang berisi mengenai informasi pemberhentian dan permintaan maaf.

Mengenai hal tersebut, Budi membenarkan terkait pesan yang beredar itu dikirimkan olehnya. Sebab, dia telah menerima surat keputusan (SK) pencopotan sebagai Dekan FK Unair.

Budi mengungkapkan, pihak rektorat telah memberikan informasi pencopotanya, sejak pukul 10.00 WIB. Akan tetapi, dia baru menerima SK terkait hal tersebut, sekitar pukul 15.00 WIB.

"Iya, (pesan) itu kan grupnya dekan ya, ada grupnya dosen-dosen. Saya pamitan karena SK-nya saya terima tadi, sekitar pukul 15.00 WIB," kata Budi, saat dihubungi melalui telepon, Rabu (3/7/2024).

Lebih lanjut, Budi sempat dipanggil Rektor Unair, Prof Nasih, Senin (1/7/2024). Dia diminta menjelaskan mengenai pernyataanya yang menolak adanya dokter asing.

"Prosesnya (pencopotan), saya Senin dipanggil terkait dengan statement tidak setuju dengan dokter asing. Terus akhirnya hari Rabu keluar SK-nya," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Banyuwangi Sebut Gas 3 Kg Langka karena Banyak Warga Hajatan

Bupati Banyuwangi Sebut Gas 3 Kg Langka karena Banyak Warga Hajatan

Surabaya
Tuntutan Dipenuhi, Ribuan Guru Honorer di Lumajang Batal Unjuk Rasa

Tuntutan Dipenuhi, Ribuan Guru Honorer di Lumajang Batal Unjuk Rasa

Surabaya
Petugas Pemungut Sampah di Blitar Tewas Terserempet Kereta Api

Petugas Pemungut Sampah di Blitar Tewas Terserempet Kereta Api

Surabaya
Pria Bernama Kentut Dijemput Paksa Polisi karena Cabuli Anak di Bawah Umur

Pria Bernama Kentut Dijemput Paksa Polisi karena Cabuli Anak di Bawah Umur

Surabaya
Pipa PDAM Bocor saat Bangun Terowongan di Surabaya, 2 Hari Warga Tak Dapat Air

Pipa PDAM Bocor saat Bangun Terowongan di Surabaya, 2 Hari Warga Tak Dapat Air

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 8 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 8 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Berawan

Surabaya
Jumadi dan Anaknya yang Tinggal di Gubuk Reyot Terima Bantuan dari Pembaca 'Kompas.com'

Jumadi dan Anaknya yang Tinggal di Gubuk Reyot Terima Bantuan dari Pembaca "Kompas.com"

Surabaya
Elpiji 3 Kilogram Masih Langka di Banyuwangi

Elpiji 3 Kilogram Masih Langka di Banyuwangi

Surabaya
Perwakilan FK Unair Temui Rektor untuk Bahas Pencopotan Dekan

Perwakilan FK Unair Temui Rektor untuk Bahas Pencopotan Dekan

Surabaya
Melihat Tradisi Pendem Sirah Lembu di Lumajang, Kemeriahan Sambut 1 Muharam

Melihat Tradisi Pendem Sirah Lembu di Lumajang, Kemeriahan Sambut 1 Muharam

Surabaya
Misteri Mayat Ibu dan Bayi Ditemukan Berpelukan di Sungai Citarum Bandung, Diduga Bunuh Diri

Misteri Mayat Ibu dan Bayi Ditemukan Berpelukan di Sungai Citarum Bandung, Diduga Bunuh Diri

Surabaya
Fakta Mahasiswi Surabaya Tewas Saat Kejar Jambret, Pelaku 2 Residivis

Fakta Mahasiswi Surabaya Tewas Saat Kejar Jambret, Pelaku 2 Residivis

Surabaya
Waspada Ada Macan Tutul di Taman Nasional Baluran Situbondo

Waspada Ada Macan Tutul di Taman Nasional Baluran Situbondo

Surabaya
Remaja Tewas di Ruang Tamu, Sempat Diselimuti Adik karena Disangka Tidur

Remaja Tewas di Ruang Tamu, Sempat Diselimuti Adik karena Disangka Tidur

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com