KOMPAS.com - Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Mohammad Nasih masih tutup mulut, terkait pencopotan Prof Budi Santoso sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK).
Berdasarkan pantauan Kompas.com, Nasih yang mengenakan kemeja putih, tampak terburu-buru setelah menunaikan shalat di Masjid Ulul Azmi, Kampus C Unair, Jumat (5/7/2024).
"Habis Jumatan, sek (sebentar) berdoa dulu, berdoa dulu, berdoa dulu ya," kata Nasih, kepada media sambil berjalan menuju kantor rektorat.
Nasih masih enggan menjawab pertanyaan mengenai pemecatan Budi pada Rabu (3/7/2024). Sebab, langkah itu disebut tidak sesuai dengan prosedur serta Statuta Unair.
Baca juga: Kemendikbud Peringatkan Rektor Unair yang Copot Dekan FK karena Tolak Dokter Asing
“Enggak tahu lah ya, enggak apa-apa, enggak apa-apa. Enggak belom, belom-belom, ya ya sudah ya, enggak ada komentar dulu,” jelasnya.
Selain itu, Nasih juga belum mau memberikan dasar dan kronologi pemecatan Budi. Dia pun tak memberikan komentar mengenai hubungannya dengan penolakan dokter asing.
“Enggak ada komentar saya, sudah enggak ada komentar," ujarnya.
Rektor yang menjabat sejak 2015 tersebut mempertanyakan terkait media yang menuliskan pemecatan Budi. Sedangkan, salinan surat keputusan (SK-nya) belum menyebar.
“Hahahaha ya kalau enggak ada ya jangan ditulis lho. Enggak tahu SK-nya kok ditulis, gimana,” ucapnya.
Lebih lanjut, Nasih mengungkapkan, hingga sekarang belum membahas terkait pengganti Budi sebagai Dekan FK Unair. Pihaknya tengah menyelesaikan yang terjadi akibat pemecatan tersebut.
“Sorry-sorry enggak ada statement nanti segera kami selesaikan bersama. Enggak ada (pengganti Budi), belum ada apa-apa ya,” tutupnya.
Baca juga: Dekan FK Unair Dicopot karena Tolak Dokter Asing, Dosen Ancam Mogok Kerja
Diberitakan sebelumnya, kabar pencopotan Budi sebagai Dekan FK Unair, awalnya tersebar melalui pesan di grub WhatsApp, yang berisi mengenai informasi pemberhentian dan permintaan maaf.
Mengenai hal tersebut, Budi membenarkan terkait pesan yang beredar itu dikirimkan olehnya. Sebab, dia telah menerima surat keputusan (SK) pencopotan sebagai Dekan FK Unair.
Budi mengungkapkan, pihak rektorat telah memberikan informasi pencopotanya, sejak pukul 10.00 WIB. Akan tetapi, dia baru menerima SK terkait hal tersebut, sekitar pukul 15.00 WIB.
"Iya, (pesan) itu kan grupnya dekan ya, ada grupnya dosen-dosen. Saya pamitan karena SK-nya saya terima tadi, sekitar pukul 15.00 WIB," kata Budi, saat dihubungi melalui telepon, Rabu (3/7/2024).
Lebih lanjut, Budi sempat dipanggil Rektor Unair, Prof Nasih, Senin (1/7/2024). Dia diminta menjelaskan mengenai pernyataanya yang menolak adanya dokter asing.
"Prosesnya (pencopotan), saya Senin dipanggil terkait dengan statement tidak setuju dengan dokter asing. Terus akhirnya hari Rabu keluar SK-nya," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.