MALANG, KOMPAS.com - Seorang remaja bernama Syaroni (19) warga Desa Urek Urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur ditemukan tewas tidak wajar di rumahnya, Jumat (5/7/2024).
Di tubuh korban ditemukan adanya luka pada bagian mata dan bibirnya.
Baca juga: Motif Pasutri di Sumbar Bakar Hidup-hidup Penagih Utang hingga Tewas
Ibu korban menangis histeris saat jenazah korban dibawa oleh petugas kepolisian untuk otopsi ke Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang.
Hingga saat ini polisi masih menyelidiki penyebab kematian korban.
Perangkat Desa Urek Urek, Sulaiman Arif mengatakan, pada Jumat (5/7/2024) dini hari, ibu korban tersandung tubuh korban yang membujur di ruang tamu rumahnya.
"Sehingga ibunya mengira korban tidur setelah dua hari tidak pulang. Karena, kebetulan ibunya mengalami gangguan penglihatan," ungkap Arif saat ditemui, Jumat (5/7/2024).
Namun, hingga sore hari korban tidak kunjung bangun. Sang ibu yang curiga, kata dia, lantas menggoyang-goyangkan tubuh korban dan mendapati badan anaknya sudah kaku serta dingin.
"Seketika itu, ibu korban teriak, hingga membuat tetangganya berdatangan. Berdasarkan keterangan keluarganya, ponsel korban hilang," imbuh dia.
Baca juga: Balita Tewas Ditikam Begal di Riau
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan, ibu korban sempat mendengar mendengar suara kaki masuk ke dalam rumahnya.
"Namun belum bisa dipastikan, apakah suara kaki itu merupakan suara kaki korban, atau suara kaki orang yang mengantarkan korban," terangnya saat ditemui, Jumat malam.
Saat diperiksa ada luka di tubuh korban, tepatnya di bagian mata dan bibir.
Gandha belum bisa memastikan penyebab luka di tubuh korban yang masih duduk di bangku kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tersebut.
"Kami masih menunggu hasil otopsi untuk melihat penyebab lukanya tersebut. Tim forensik juga juga akan mengambil sampel lambung korban," terangnya.
Polisi tengah menyelidiki dan memeriksa saksi-saksi untuk mengungkap kasus tersebut.
"Kami masih lakukan penyelidikan mendalam, untuk mencari titik terang dari perkara ini," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.