Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdiri sejak 1924, Es Krim Zangrandi Sukses Lalui Rentetan Krisis dan Jaga Warisan Keluarga

Kompas.com - 10/10/2023, 07:23 WIB
Ghinan Salman,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Lalui krisis

Namun, Felix Tanumulia mengakui es krim Zangrandi juga menghadapi beberapa tantangan dalam menjaga eksistensinya.

Meskipun Indonesia pernag mengalami konflik pada 1965 dan pernah mengalami krisis ekonomi pada 1998, usaha ini tidak terlalu terdampak secara signifikan.

”Menurut saya waktu itu Surabaya itu tidak terdampak yang sangat signifikan. Mungkin yang terdampak itu paling besar di Jakarta ya. Di Surabaya pada saat itu masih cukup kondusif,” kata Felix.

Baca juga: Kisah Jamu Ginggang, Kuliner Legendaris Peninggalan Pakualam VII, Eksis hingga Generasi Kelima

Namun, ia mengaku bahwa krisis terbesar yang dialami oleh Zangrandi adalah pada 2019 hingga 2022, tepat ketika pemerintah kota membangun Alun-alun Surabaya bawah tanah pada pertengan 2019.

Kemudian tak lama kemudian Covid-19 melanda Surabaya pada Maret 2020.

Menurut Felix, pembangunan alun-alun bawah tanah menyebabkan Jalan Pemuda dan Jalan Yos Sudarso, sekitar Zangrandi, ditutup selama enam bulan, sehingga omset turun hampir 80 persen.

Meskipun ada jalan alternatif yang disiapkan, banyak pelanggannya yang khawatir terjebak kemacetan jika sudah berada di area Jalan Pemuda atau Jalan Yos Sudarso.

Setelah jalanan dibuka, pandemi Covid-19 membuat aturan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diberlakukan, sehingga omset semakin menurun.

“Justru krisisnya Zangrandi terbesar itu tahun 2019 itu sampai 2022. Itu masa terberatnya kita,” ujar Felix.

Baca juga: Sejarah Permen Davos, Kembang Gula Legendaris Asal Purbalingga

Untuk mengatasi krisis tersebut, Felix mengatakan bahwa ia melakukan efisiensi tenaga kerja, tetapi tidak memecat karyawan.

Ia hanya menyesuaikan jam kerja dan tidak merekrut karyawan baru jika ada yang mengundurkan diri.

Ia juga berusaha memberikan gaji pokok yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok karyawan.

“Kita tidak pernah memecat karyawan . Jadi kita cuma melakukan efisiensi saja. Efisiensi dalam artian mungkin jam kerjanya disesuaikan dengan kebutuhan pada saat itu, seperti itu,” tutur Felix.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Bupati dan Anggota DPRD Jatim Ikuti Penjaringan Calon Bupati Blitar dari PDI-P

Mantan Bupati dan Anggota DPRD Jatim Ikuti Penjaringan Calon Bupati Blitar dari PDI-P

Surabaya
Pantai Ngantep di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Ngantep di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Polisi Tangkap Warga Madura yang Curi Kabel Milik PT Telkom di Jember

Polisi Tangkap Warga Madura yang Curi Kabel Milik PT Telkom di Jember

Surabaya
Pendaftaran Pilkada 2024 Jalur Independen di Kota Batu Sepi Peminat

Pendaftaran Pilkada 2024 Jalur Independen di Kota Batu Sepi Peminat

Surabaya
Gantikan Sang Ayah yang Meninggal, Syarifa Jadi Calon Haji Termuda Asal Lumajang

Gantikan Sang Ayah yang Meninggal, Syarifa Jadi Calon Haji Termuda Asal Lumajang

Surabaya
Toko Kue di Surabaya Dibobol Maling, Sejumlah Barang Hilang

Toko Kue di Surabaya Dibobol Maling, Sejumlah Barang Hilang

Surabaya
Partai PPP Situbondo Buka Seleksi Cabup dan Cawabup, Pendaftarnya Bupati hingga Mantan Rektor

Partai PPP Situbondo Buka Seleksi Cabup dan Cawabup, Pendaftarnya Bupati hingga Mantan Rektor

Surabaya
Jelang Rekrutmen PPPK dan CPNS, Warga di Sumenep Diminta Tak Percaya Calo

Jelang Rekrutmen PPPK dan CPNS, Warga di Sumenep Diminta Tak Percaya Calo

Surabaya
Lansia di Gresik Meninggal Diduga Dianiaya Tetangga

Lansia di Gresik Meninggal Diduga Dianiaya Tetangga

Surabaya
Seorang Karyawan Terluka Saat Gagalkan Perampokan Alfamart di Probolinggo

Seorang Karyawan Terluka Saat Gagalkan Perampokan Alfamart di Probolinggo

Surabaya
11 Orang Berebut Rekomendasi PDI-P untuk Maju Pilkada Sumenep 2024

11 Orang Berebut Rekomendasi PDI-P untuk Maju Pilkada Sumenep 2024

Surabaya
Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Surabaya
Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Surabaya
Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Surabaya
Ledakan Dipicu Serbuk Petasan Terjadi di Ponorogo, 3 Orang Luka-luka

Ledakan Dipicu Serbuk Petasan Terjadi di Ponorogo, 3 Orang Luka-luka

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com