Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Terancam Hukuman Mati

Kompas.com - 04/08/2022, 17:59 WIB
Imron Hakiki,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

"Namun belum sempat terjual, terdakwa sudah berhasil ditangkap," ujar Rendy.

Jaksa penuntut umum berencana menghadirkan 11 orang saksi yang terdiri dari keluarga terdakwa dan keluarga serta teman-teman korban. 

"Sidang selanjutnya akan digelar pada tanggal 15 Agustus 2022 mendatang dengan agenda sidang esepsi dari terdakwa," pungkas Rendy.

Baca juga: Kronologi Lengkap Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB, Pelaku Awalnya Berdalih Beri Oleh-oleh ke Korban

Ajak korban ngopi

Dalam dakwaan, terdakwa diduga membunuh korban pada 7 April 2022 di kawasan Perumahan Mondoroko, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Awal mulanya terdakwa menelepon korban dam mengatakan 'nanti mlam kita ngopi yuk, katanya bsok kamu mau pulang sekalian bawa bolu buat orang tua kamu'.

Pada hari yang sama, sekitar pukul 18.30 WIB, terdakwa bertolak ke kerumah saksi bernama Yopi Gismondo Korea di kawasan Kecamatan Sukun, Kota Malang untuk menitipkan sepeda motor Yamaha Mio yang dikendarainya.

Saat itu, terdakwa membawa sebuah tas warna coklat berisi 7 buah ponsel serta satu buah korek api jenis pistol warna hitam.

Baca juga: Ibu Terduga Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Menangis Saat Lihat Rekonstruksi Pembunuhan

Sekitar pukul 19.30 WIB korban menghubungi terdakwa dan mengatakan: 'Om, Tasya sudah saya pulangkan, ini saya menuju daerah Sukun'.

Setibanya di Sukun, sekitar pukul 20.00 WIB terdakwa berjalan kaki menemui korban yang membawa mobil Toyota Innova warna Hitam yang di pinggir jalan, kemudian mereka keliling kota Malang untuk mencari warung kopi.

Hanya saja rencana itu urung karena banyak warung kopi tutup.

Terdakwa lantas memutuskan untuk ngobrol sambil berjalan-jalan menuju ke arah perumahan Mondoroko, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Baca juga: Mahasiswa Kedokteran UB Sempat Makan Bareng Pacar Sebelum Tewas, Polisi Periksa Rekaman CCTV

Sesampanya di kawasan Perumahan Mondoroko, tepatnya didepan minimarket, sekitar pukul 22.00 WIB terdakwa memutar balik mobil dan berhenti.

Keduanya berbincang dan terdakwa menanyakan masalah keseriusan hubungan asmara korban dengan AM selaku anak tiri terdakwa.

Tidak lama terdakwa membuka tas dan mengeluarkan sebuah korek api model pistol warna hitam dari dalam tasnya dan melancarkan aksi pembunuhan.

Jasad korban kemudian dibuang di sebuah pekarangan kosong di kawasan Dusun Krajan, Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com