Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Terancam Hukuman Mati

Kompas.com - 04/08/2022, 17:59 WIB
Imron Hakiki,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kasus pembunuhan kepada mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya Malang, Bagus Prasetya Lazuardi yang sempat menghebohkan pada 7 April lalu telah memasuki persidangan.

Terdakwa pembunuhan terhadap Bagus, Ziath Ibrahim Bal Biyd, menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Rabu (3/8/2022). 

Jaksa penuntut umum, Surya Dharma Putra Bakara membacakan dakwaan di depan hakim yang diketuai oleh Guntur Nurjadi secara daring.

Baca juga: Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Cemburu Usai Baca Chat Anak Tirinya di HP Korban

"Dakwaan berbentuk kumulatif subsideritas. Yaitu dakwaan primer Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Dakwaan subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan biasa, dan kita lapis dengan Pasal 365 Ayat 1 tentang Pencurian dengan Kekerasan," ungkap Kepala Sub Seksi Penuntutan Pidana Umum Rendy Aditya Putra saat ditemui, Kamis (4/8/2022).

Rendy memerinci, ancaman Pasal 340 KUHP itu diberikan karena terdakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap korban melalui barang bukti korek berbentuk pistol yang dibawa oleh terdakwa sebelumnya.

Todongkan korek pistol

Aksi itu dilakukan di dalam mobil Toyota Innova milik korban di kawasan Perumahan Mondoroko, Kecamatan Singsosari, Kabupaten Malang. 

"Bermula dengan menodongkan korek pistol ke kepala korban, berikut dengan ungkapan ancaman 'kamu tahu ini apa?'," ucap Rendy.

Baca juga: Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Sempat Ancam Korban Pakai Pistol Mainan

Dengan ancaman itu, korban pun ketakutan. Aksi pembunuhan dilanjutkan terdakwa dengan cara mengencangkan sabuk pengaman mobil ke tubuh korban hingga mengalami kesulitan bernapas.

"Korban sempat mengatakan tidak kuat karena tidak bisa bernapas. Tapi terdakwa justru menyarungkan kantong kresek ke kepala korban hingga lemas dan 7 menit kemudian tewas," tuturnya.

Aksi pembunuhan itu dilakukan usai terdakwa mengecek ponsel korban dan mengetahui adanya pesan mesum dengan pacar korban, T, yang juga merupakan anak tiri terdakwa.

"Hal ini dilakukan, menurut pengakuan terdakwa karena ia terlalu sayang dengan anak tirinya. Tapi ada dugaan cinta segitiga. Cuma hal ini belum terbukti. Tinggal kita lihat dalam fakta persidangan nanti," katanya. 

"Pada pasal ini, Ziath terancam hukuman paling lama seumur hidup," imbuhnya.

Baca juga: Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Sempat Takziah ke Rumah Korban di Tulungagung

Tim Jatanras Polda Jatim mendatangi salah satu rumah di Jalan Kyai Tamin, Kelurahan Sukoharjo, Kota Malang, Jawa Timur pada Minggu (17/4/2022) siang. Diduga rumah tersebut biasanya dihuni oleh ZI, yang merupakan terduga pelaku.KOMPAS.com/ Nugraha Perdana Tim Jatanras Polda Jatim mendatangi salah satu rumah di Jalan Kyai Tamin, Kelurahan Sukoharjo, Kota Malang, Jawa Timur pada Minggu (17/4/2022) siang. Diduga rumah tersebut biasanya dihuni oleh ZI, yang merupakan terduga pelaku.
Sementara pada pasal 365 Ayat 1 tentang Pencurian dengan Kekerasan terdakwa ternyata juga meminta kata sandi m-banking korban untuk menguras isi uang di dalam rekeningnya.

"Uang milik korban yang dikuras terdakwa sekitar Rp 3-4 juta," tuturnya.

Selain itu, terdakwa juga sempat berniat menjual mobil korban dengan cara menawarkannya kepada orang lain.

"Namun belum sempat terjual, terdakwa sudah berhasil ditangkap," ujar Rendy.

Jaksa penuntut umum berencana menghadirkan 11 orang saksi yang terdiri dari keluarga terdakwa dan keluarga serta teman-teman korban. 

"Sidang selanjutnya akan digelar pada tanggal 15 Agustus 2022 mendatang dengan agenda sidang esepsi dari terdakwa," pungkas Rendy.

Baca juga: Kronologi Lengkap Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB, Pelaku Awalnya Berdalih Beri Oleh-oleh ke Korban

Ajak korban ngopi

Dalam dakwaan, terdakwa diduga membunuh korban pada 7 April 2022 di kawasan Perumahan Mondoroko, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Awal mulanya terdakwa menelepon korban dam mengatakan 'nanti mlam kita ngopi yuk, katanya bsok kamu mau pulang sekalian bawa bolu buat orang tua kamu'.

Pada hari yang sama, sekitar pukul 18.30 WIB, terdakwa bertolak ke kerumah saksi bernama Yopi Gismondo Korea di kawasan Kecamatan Sukun, Kota Malang untuk menitipkan sepeda motor Yamaha Mio yang dikendarainya.

Saat itu, terdakwa membawa sebuah tas warna coklat berisi 7 buah ponsel serta satu buah korek api jenis pistol warna hitam.

Baca juga: Ibu Terduga Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Menangis Saat Lihat Rekonstruksi Pembunuhan

Sekitar pukul 19.30 WIB korban menghubungi terdakwa dan mengatakan: 'Om, Tasya sudah saya pulangkan, ini saya menuju daerah Sukun'.

Setibanya di Sukun, sekitar pukul 20.00 WIB terdakwa berjalan kaki menemui korban yang membawa mobil Toyota Innova warna Hitam yang di pinggir jalan, kemudian mereka keliling kota Malang untuk mencari warung kopi.

Hanya saja rencana itu urung karena banyak warung kopi tutup.

Terdakwa lantas memutuskan untuk ngobrol sambil berjalan-jalan menuju ke arah perumahan Mondoroko, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Baca juga: Mahasiswa Kedokteran UB Sempat Makan Bareng Pacar Sebelum Tewas, Polisi Periksa Rekaman CCTV

Sesampanya di kawasan Perumahan Mondoroko, tepatnya didepan minimarket, sekitar pukul 22.00 WIB terdakwa memutar balik mobil dan berhenti.

Keduanya berbincang dan terdakwa menanyakan masalah keseriusan hubungan asmara korban dengan AM selaku anak tiri terdakwa.

Tidak lama terdakwa membuka tas dan mengeluarkan sebuah korek api model pistol warna hitam dari dalam tasnya dan melancarkan aksi pembunuhan.

Jasad korban kemudian dibuang di sebuah pekarangan kosong di kawasan Dusun Krajan, Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com