KOMPAS.com - Jiono (36), warga Desa Ngumpul, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dilaporkan meninggal dunia karena kecelakaan tunggal.
Namun belakangan terungkap Jiono diduga meninggal karena dianiaya oleh rekannya.
Untuk mengungkap kasus kematian Jiono, polisi membongkar makam pria 36 tahun itu pada Selasa (21/5/2024).
Kasus tersebut berawal saat pihak keluarga menerima telepon dari rekan Jiono dan mengatakan bahwa Jiono meninggal karena kecelakaan pada Sabtu (6/4/2024).
Yunus, kerabat korban mengatakan ia langsung mengendarai mobil menuju lokasi setelah menerima telepon tersebut.
Baca juga: Curiga dengan Penyebab Kematian, Polisi Bongkar Makam Seorang Pria di Ponorogo
Menurut Yunus, di lokasi ia melihat Jiono terluka di bagian pelipis kanan kiri serta kepala bagian belakang mengeluarkan darah.
Selain itu Yunus juga bertemu dengan lima rekan Jiono.
“Ada lima orang (teman korban). Mereka menjawab korban mengalami kecelakaan tunggal setelah ngopi,” jelas Yunus, Selasa (21/5/2024).
Saat itu Yunus meminta kelima teman Jiono untuk mengangkat tubuh Jiono ke dalam mobil. Namun Yunus curiga karena gelagat kelima orang itu seperti enggan membantu.
Saat dibawa ke puskesmas, Jiono dinyatakan meninggal dunia. Setelah 40 hari, keluarga yang curiga kemudian membuat laporan ke polisi.
"Makam ini dibongkar karena pihak keluarga merasa ada yang janggal. Katanya meninggalnya jatuh (kecelakaan) kok sepeda motornya nggak lecet," ungkap Yunus.
Baca juga: Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus
Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Ryo Pradana mengatakan dari hasil penyelidikan, Jiono bukan tewas kecelakaan tapi dianiaya oleh temannya.
Atas kasus tersebut polisi telah menetapkan satu tersangka yakni SU (30) yang tak lain tetangga korban.
Keduanya sama-sama warga Desa Ngumpul, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.
“Memang yang kami tetapkan baru satu tersangka. Dari informasi beredar saat kejadian ada lima. Yang empat masih sebagai saksi,” kata dia.