KOMPAS.com - Siti Khodariyah (64), warga Desa Tunge, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menjadi korban percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh Vitdo Putra Praisko (21), mantan pacar cucunya.
Vitdo nekat berusaha membunuh korban karena hubungannya dengan cucu Siti Khodariyah tak disetujui.
Peristiwa percobaan pembunuhan itu terjadi pada 1 Juni 2024 sekitar pukul 23.10 WIB.
Kepala Sie Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Kediri Ajun Komisaris Polisi (AKP) Sriatik mengatakan pelaku datang ke rumah korban saat korban sedang tidur.
Baca juga: Nenek Khodariyah Trauma Usai Nyaris Dibunuh Pacar Cucunya karena Masalah Restu
Pelaku yang masuk langsung membekap muka korban dengan bantak sekitar lima menit. Sementara tangan kirinya mencekik leher korban.
Vitdo kemudian meninggalkan korban yang tak berdaya karena mengira nenek 64 tahun itu sudah meninggal dunia. Beruntung korban hanya pingsan dan tak lama, ia pun sadar.
Karena merasakan sakit di leher itu, korban akhirnya meminta bantuan warga dan diteruksan dengan pelaporan kepada polisi.
“Dari penyelidikan itu akhirnya terungkap sakitnya karena perbuatan pelaku,” lanjut Sriatik.
Pelaku kemudian ditangkap di rumahnya pada 6 Juni 2024. Saat diperiksa, pelaku yang berprofesi sebagai sopir itu mengaku sakit hati karena hubungan asmara dengan cucu korban tak disetujui oleh sang nenek.
Baca juga: Pemuda di Kediri Curi Ponsel Mantan Pacar karena Penasaran dengan Penggantinya
“Hubungan asmara antara tersangka dengan cucu korban tidak disetujui oleh korban. sehingga tersangka sakit hati," ujar AKP Sriatik saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/6/2024).
Kini pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dikenakan pasal 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Selain itu juga dijerat dengan Pasal 53 dan atau Pasal 351 KUHP.
Sementara itu Khodariyah mengaku trauma. Dia kerap merasa tidak nyaman dan terpaksa pergi ke rumah sang anak untuk tidur.
Pengacara pendamping Siti Khodariyah, Nanang Syafi Qurrohman mengatakan, peristiwa itu cukup membuat fisik dan psikis kliennya terganggu.
“Kemarin pas pemeriksaan, klien saya juga menangis karena trauma itu. Kalau fisik, ada bekas luka di leher,” ujarnya.
Ia mengatakan pelaku dan korban saling kenal. Bahkan mereka tinggal di lingkungan yang sama dan pelaku sering datang ke rumah korban.
Baca juga: Ruko di Kediri Hangus Terbakar, Bermula Saat Pemilik Hendak Isi Ulang Pom Mini
Meski demikian, kata Nanang, pihak keluarga belum memutuskan untuk membawa Nenek Khodariyah ke rumah sakit atau psikolog.
“Masih cukup ditangani pihak keluarga,” lanjutnya.
Ia mengatakan pelaku sudah diamankan polisi dan perkaranya masih dalam tahapan pemeriksaan saksi. “SPDP kejaksaan juga sudah,” pungkasnya.
SUMBER: KOMPAS.com ( Penulis: M Agus Fauzul Hakim | Editor: Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.