KOMPAS.com - Bus pariwisata yang membawa pelajar dan guru Sekolah Menangah Pertama (SMP) asal Malang, Jawa Timur, menabrak sebuah truk bermuatan gerabah di jalan tol Jombang-Mojokerto, Selasa (21/5/2024) sekitar pukul 23.45 WIB.
Saat kecelakaan terjadi, dua orang dinyatakan meninggal dunia.
Kecelakaan berawal saat Bus Pariwisata Bimario yang dikemudikan Yanto (36), warga Gembongan, Ponggok, Blitar, Jawa Timur sedang perjalanan dari Yogyakarta menuju Malang.
Saat tiba di KM 695+400 jalur A Tol Jombang-Mojokerto, bus yang ditumpangi puluhan pelajar SMP tersebut tiba oleng-oleng ke kiri.
Baca juga: Sederet Fakta Kecelakaan Bus Rombongan SMP Asal Malang, Melaju Kencang dan Sopir Sempat Tertidur
Sementara di jalur kiri, melintas truk pengangkut gerabah yang dikemudikan Arif Yulianto (37), warga Lawang, Kabupaten Malang.
Tabrakan pun tak bisa dihindari. Bus yang oleng menabrak bagian belakang truk.
“Dari hasil analisis, pengemudi bus diduga mengantuk sehingga terjadi kecelakaan,” ujar Kanit 3 PJR Polda Jatim AKP Yudiono saat dikonfirmasi pada Rabu (22/5/2024) pagi.
Saat kecelakaan terjadi, dua orang dinyatakan tewas yakni Edy Sulistiyono (46), kondektur bus asal Kanigoro, Kabupaten Blitar dan Edy Kresna Handaka (62), salah satu guru yang ikut dalam rombongan.
Baca juga: Kecelakaan Bus Rombongan SMP PGRI 1 Wonosari, Polisi Sebut Sopir Sempat Tertidur
Edy Kresna Handaka adalah salah satu guru agama Islam di SMP PGRI 1 Wonosari.
Kepala Sekolah SMP PGRI 1 Wonosari, Hartono mengatakan ia juga ikut dalam rombongan bus tersebut dan duduk bersebelahan dengan Edy Kresna.
"Pak Edy Kresna saat itu duduk bersampingan dengan saya, di bangku belakang sopir. Berdasarkan hasil medis, beliau mengalami luka di kepala," ungkapnya saat ditemui, Rabu.
Ia mengatakan ada 10 orang yang luka ringan, 5 luka berat dan 33 orang yang selamat. Menurutnya, total ada 50 orang dalam rombongan tersebut yang terdiri dari siswa, guru dan staf sekolah
"Semua penumpang sebanyak 50 orang, saat itu sedang tertidur semua saat bus mengalami kecelakaan," jelas Hartono.
Baca juga: Polisi Duga Bus Rombongan Siswa Asal Malang Melaju Kencang Sebelum Tabrak Truk
Karena semuanya dalam kondisi tidur, tak ada yang tahu persis saat kecelakaan terjadi.
"Apakah busnya kencang saat melaju? Kami juga tidak tahu. Namun ketika kami belum tidur lajunya biasa," ujarnya.