"Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Jenderal Dudung. Semoga ini menjadi pemantik semangat kami dalam melestarikan keberagaman," katanya.
Suwito mengatakan, kerukunan di Desa Patoman terbentuk secara alami.
"Iya, jadi bukan dibuat-buat. Di desa kami semuanya alami," ujar Suwito.
Baca juga: Busana Adat Suami Istri Asal Banyuwangi Terpilih Jadi Terbaik Ketiga Saat Upacara di Istana
Menurutnya, di Desa Patoman ada sejumlah pemeluk agama. Mulai Hindu, Islam, Buddha dan Kristen. Semuanya hidup berdampingan dan rukun.
“Di desa kami ini pura banyak, masjid dan mushala juga banyak. Kami bersyukur dengan yang lain tidak pernah ada gesekan," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.