BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sebanyak 14 pesilat dari tiga perguruan silat di Banyuwangi, Jawa Timur, ditangkap polisi.
Mereka ditahan Polresta Banyuwangi karena diduga terlibat kekerasan di tiga kecamatan, yakni Cluring, Tegalsari, dan Pesanggaran.
Baca juga: Pabrik Kereta Api Diklaim Terbesar di Asia Tenggara Diresmikan di Banyuwangi
Wakapolresta Banyuwangi AKBP Dewa Putu Darmawan mengatakan, belasan tersangka itu ditahan karena kasus yang berbeda dalam rentang sebulan terakhir.
Kasus kekerasan pertama terjadi di jalan raya Dusun Krajan, Desa Tampo, Kecamatan Cluring, pada 16 Februari.
Kasus kekerasan itu melibatkan massa dari dua perguruan silat. Setelah diselidiki, polisi menangkap lima pesilat.
Mereka adalah ASW (22), DF (22), RCS (21), SP (20), dan IAP (17). Kelima orang itu telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Korbannya ada dua, yakni AA dan AJK," kata Dewa, saat rilis di Mapolresta Banyuwangi, Senin (13/3/2023).
Sementara itu kasus kedua terjadi di Jalan Dusun Wringinsari, Desa Pesanggaran, Kecamatan Pesanggaran, Minggu (5/3/2023).
Dalam insiden itu, seorang warga berinisial TE (23), mengalami luka karena dikeroyok sejumlah anggota perguruan silat yang mabuk minuman beralkohol.
Polisi meringkus empat tersangka terkait kasus kekerasan itu. Sebanyak dua orang di antaranya masih di bawah umur dan tak ditahan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.