BANGKALAN, KOMPAS.com - Residivis pencurian ternak tewas usai mendapat tiga tembakan di kakinya. Pelaku sempat menyerang petugas menggunakan parang saat hendak diamankan.
Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono mengatakan, kejadian itu bermula saat sembilan anggotanya turun ke Desa Kapor, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur saat membuntuti tiga pelaku pencurian hewan.
"Jadi tiga pelaku itu sudah kerap meresahkan warga karena aksinya mencuri ternak," ungkapnya, Sabtu (13/12/2025).
Baca juga: Polisi Tindak 2 Tambang Ilegal di Bangkalan, Aktivis Sebut Momentum Pemkab Berbenah
Polisi terus membuntuti para pelaku itu. Satu pelaku berinisial S yang mengetahui kedatangan polisi berhasil kabur. Sedangkan dua pelaku lain yakni Z dan AM ditangkap petugas.
Dalam proses penangkapan itu, pelaku AM yang kabur ke gang buntu langsung mengeluarkan dua parang dari balik bajunya. Pelaku terus berusaha melawan petugas dan menyerang salah satu polisi di lokasi.
"Anggota kami mengalami luka di perut kanan dan pinggang kiri," ujarnya.
Pelaku yang terus menyerang itu telah diberi tembakan peringatan di udara sebanyak dua kali. Namun, pelaku terus menyerang polisi hingga akhirnya petugas menembak kaki pelaku.
"Kami lakukan tindakan tegas terukur terhadap pelaku AM," imbuhnya.
Baca juga: Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Namun, tembakan itu tak membuat AM mundur. Ia masih terus berusaha melawan hingga akhirnya polisi melepaskan dua tembakan tambahan di kakinya. Total, pelaku mendapatkan tiga kali tembakan.
"Setelah itu, pelaku terus melemas dan anggota berusaha membawa ke rumah sakit namun tidak tertolong," tambahnya.
Selain itu, polisi juga berhasil mengamankan pelaku Z dan saat ini sudah diamankan ke Mapolres Bangkalan.
"Kami terus dalami dan kami terus lakukan pengejaran terhadap S," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang