Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Bayi Meninggal Usai Diambil Sampel Darah dari Tumit, Keluarga Akan Tempuh Jalur Hukum

Kompas.com - 29/11/2023, 13:10 WIB
Ach Fawaidi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Kasus kematian bayi usai diambil sampel darah dari tumit di Dusun Mojung, Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, berbuntut panjang.

Pihak keluarga mengaku akan menempuh jalur hukum untuk meminta pertanggungjawaban dari pihak Puskesmas Batang-batang yang diduga salah prosedur dalam mengambil tindakan.

"Tentu kita akan mengambil jalur hukum. Tapi sebelum itu, kita akan menggelar satu lagi demonstrasi di Dinas Kesehatan Sumenep untuk meminta agar bidan dan kepala puskesmas (Batang-batang) dicopot dari jabatannya," kata Mohammad Anwar, paman dari bayi yang meninggal saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/11/2023).

Baca juga: Warga Tuntut Kepala Puskesmas Batang-batang Sumenep Mundur, Buntut Bayi Meninggal Usai Diambil Sampel Darahnya

Anwar menyebut, orangtua dari bayi tersebut yakni Aziz dan Rumnaini masih menyimpan kesedihan yang mendalam usai bayi perempuan itu meninggal setalah dilakukan pengambilan sampel darah dari tumit. Pengambilan sampel tersebut dilakukan dalam rangka Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK).

Skrining hipotiroid kongenital sendiri adalah skrining untuk mengetahui apakah bayi tersebut mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat permanen atau tidak. Namun, Anwar menduga, ada salah prosedur yang dilakukan oleh pihak puskesmas.

Baca juga: Update Kasus Bayi Meninggal usai Diambil Sampel Darah dari Tumit di Sumenep

Pihaknya, lanjut Anwar, tetap akan menunggu itikad baik dari puskesmas untuk memberikan penjelasan lebih detail terkait tindakan itu. Ia juga mendesak agar bidan dan kepala Puskesmas Batang-batang mundur dari jabatannya.

"Kemarin kami menggelar demo di depan puskesmas tidak ditemui siapa pun, makanya nanti kita akan gelar lagi demo langsung di Dinas Kesehatan (Sumenep). Setalah demo yang kedua itu tidak digubris, kita akan tempuh jalur hukum," tuturnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Puskesmas Batang-batang Fatimatul Insaniyah menjelaskan, pihaknya sudah memberikan penjelasan terhadap pihak keluarga terkait prosedur skrining hipotiroid kongenital yang sudah sesuai dengan ketentuan.

Bahkan, tindakan yang diambil tersebut sudah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) 78/2014 tentang Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK).

"Seluruh tindakan yang kami lakukan sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Bidan yang mengambil tindakan juga tergolong bidan senior dan sudah ikut pelatihan khusus," kata dia.

Soal kondisi bayi, Fatimatul sudah mengonfirmasi ke RSI Garam Kalianget, tempat bayi itu dirujuk usai mengalami demam tinggi. Hasilnya. bayi tersebut memiliki gejala penyakit yang dapat berdampak pada kematian.

”Jadi diagnosisnya mengalami pneumonia,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang bayi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, berusia lima hari meninggal usai dilakukan pengambilan sampel darah dari tumit. Pengambilan sampel tersebut dilakukan dalam rangka Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK).

Awalnya, buah hati dari Aziz dan Rumnaini yang merupakan warga Dusun Mojung, Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, itu lahir di Puskesmas Batang-batang, Sumenep, Rabu (15/11/2023).

Saat lahir, kondisi bayi dan sang ibu dalam kondisi sehat. Pihak puskesmas selanjut memperbolehkan keduanya pulang pada Kamis (16/11/2023) sekitar pukul 09.00 WIB.

Halaman:


Terkini Lainnya

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Surabaya
Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Surabaya
Siswi SMP di Malang Korban Penyebaran Foto Syur Masih Trauma dan Sempat Tak Mau Sekolah

Siswi SMP di Malang Korban Penyebaran Foto Syur Masih Trauma dan Sempat Tak Mau Sekolah

Surabaya
Reka Ulang Kasus Pemuda di Lamongan Tewas Usai Makan Seblak Dicampur Racun Tikus

Reka Ulang Kasus Pemuda di Lamongan Tewas Usai Makan Seblak Dicampur Racun Tikus

Surabaya
Kasus Korupsi Proyek Kolam Renang Rp 1,5 M, Jaksa Panggil Anggota DPRD Madiun

Kasus Korupsi Proyek Kolam Renang Rp 1,5 M, Jaksa Panggil Anggota DPRD Madiun

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Korupsi Dana Perbaikan Jalan Rp 175 Juta, Kades di Tulungagung Ditahan

Korupsi Dana Perbaikan Jalan Rp 175 Juta, Kades di Tulungagung Ditahan

Surabaya
Labfor Polda Jatim Pastikan Bahan Kimia di Rumah Pasuruan Bahan Baku Narkotika

Labfor Polda Jatim Pastikan Bahan Kimia di Rumah Pasuruan Bahan Baku Narkotika

Surabaya
Gus Muhdlor Ditahan KPK, Pemprov Jatim Siapkan Wabup Sidoarjo sebagai Pelaksana Tugas

Gus Muhdlor Ditahan KPK, Pemprov Jatim Siapkan Wabup Sidoarjo sebagai Pelaksana Tugas

Surabaya
Melawan Saat Ditangkap, Dua Jambret di Surabaya Ajak Duel Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Dua Jambret di Surabaya Ajak Duel Polisi

Surabaya
Hengky Kurniawan Ambil Formulir Bacabup Blitar ke Kantor PDI-P

Hengky Kurniawan Ambil Formulir Bacabup Blitar ke Kantor PDI-P

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com