Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tuntut Kepala Puskesmas Batang-batang Sumenep Mundur, Buntut Bayi Meninggal Usai Diambil Sampel Darahnya

Kompas.com - 28/11/2023, 16:33 WIB
Ach Fawaidi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Sejumlah warga Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menggelar demonstrasi di depan Puskesmas Batang-Batang, Selasa (28/11/2023).

Warga menuntut kepala Puskesmas Batang-batang untuk mundur dari jabatannya usai adanya kasus bayi berumur lima hari yang meninggal setelah dilakukan pengambilan sampel darah dari tumit.

Baca juga: Lokasi Sulit Dijangkau, 3 Pulau Terluar di Sumenep Jadi Perhatian KPU

Pengambilan sampel tersebut dilakukan dalam rangka Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK).

"Kami menuntut Kepala Puskesmas Batang Batang mundur dari jabatannya," kata korlap massa aksi Abdul Halim, Selasa (28/11/2023).

Halim menyebut, tindakan yang diambil oleh pihak Puskesmas Batang-batang dalam melakukan Skrining Hipotiroid Kongenital dianggap janggal.

Baca juga: Sakit Hati Cintanya Diputus, Pria di Sumenep Aniaya dan Perkosa Mantan Pacar

Pasalnya, bayi itu langsung mengalami panas tinggi dan sesak napas. Pihak keluarga menduga, terdapat salah tindakan yang dilakukan oleh Puskesmas.

"Beberapa hari setelah lahirnya anak tersebut dilakukan pengambilan sampel Skrinning Hipotiroid Kongenital, kemudian (kondisinya) mengalami kejanggalan," tuturnya.

Baca juga: Bayi di Sumenep Meninggal Usai Diambil Sampel Darah dari Tumit, Keluarga Persoalkan Tindakan Puskesmas

Untuk diketahui, seorang bayi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, berusia lima hari meninggal usai dilakukan pengambilan sampel darah dari tumit. Pengambilan sampel tersebut dilakukan dalam rangka Skrining Hipotiroid Kongenital.

Skrining Hipotiroid Kongenital merupakan skrining untuk mengetahui apakah bayi tersebut mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat permanen atau tidak.

Awalnya, buah hati dari Aziz dan Rumnaini yang merupakan warga Dusun Mojung, Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep itu lahir di Puskesmas Batang-Batang, Sumenep, Rabu (15/11/2023) lalu.

Saat lahir, kondisi bayi dan sang Ibu dalam kondisi sehat. Pihak puskesmas selanjut memperbolehkan keduanya pulang pada Kamis (16/11/2023) sekitar pukul 09.00 WIB.

Namun, pada Sabtu (18/11/2023), pihak puskesmas meminta mereka kembali karena akan melakukan pengambilan sampel darah pada bayi tersebut.

Bayi kemudian diduga langsung mengalami demam tinggi disertai sesak napas, bekas pengambilan sampel darah di tumit bayi terlihat hitam pekat.

Demam dan sesak napas tersebut berlangsung hingga Minggu (19/11/2023). Atas kejadian itu, keluarga bayi, lanjut Anwar, membawa bayi ke Puskesmas Batang-Batang. Penanganan medis langsung dilakukan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda Asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda Asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Surabaya
Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com