Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Kasus Bayi Meninggal usai Diambil Sampel Darah dari Tumit di Sumenep

Kompas.com - 24/11/2023, 20:23 WIB
Ach Fawaidi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Kasus kematian bayi di Dusun Mojung, Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menjadi perhatian publik. Bayi dari pasangan Aziz dan Rumnaini meninggal setelah pengambilan sampel darah dari tumit.

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sumenep, Akis Jazuli menyampaikan, pihaknya akan memanggil kepala Puskesmas Kecamatan Batang-Batang terkait kasus tersebut. Pemanggilan itu bertujuan untuk meminta klarifikasi terhadap pihak puskesmas.

"Segera kita akan undang (kepala Puskesmas Batang-batang). Kita akan minta klarifikasi terkait kasus yang menjadi perhatian di masyarakat," kata Akis dalam keterangannya, Jumat (24/11/2023).

Baca juga: Kasus Penculikan Bayi di Cirebon, Korban Diculik dan Dilecehkan oleh Pria Tetangga Desa

Akis menjelaskan, pelayanan kesehatan di Kabupaten Sumenep harus mampu menjalankan standar operasional prosedur (SOP) secara profesional. Standar itu, lanjut dia, sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat.

Atas dasar itu, kasus yang terjadi di Batang-batang perlu adanya klarifikasi dari pihak rumah sakit untuk memastikan SOP yang dimaksud sudah berjalan dengan baik atau tidak.

"Intinya seluruh puskesmas, rumah sakit dan semua pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Sumenep memang harus menjalankan standar operasional prosedur atau SOP yang ada secara profesional," pungkasnya.

Sebelumnya, seorang bayi berusia lima hari di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, meninggal usai diambil sampel darah dari tumit. Pengambilan sampel tersebut dilakukan dalam rangka Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK).

Skrining Hipotiroid Kongenital sendiri adalah skrining untuk mengetahui apakah bayi tersebut mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat permanen atau tidak.

Awalnya, buah hati dari Aziz dan Rumnaini yang merupakan warga Dusun Mojung, Desa Tamidung, Kecamatan Batang-batang, Kabupaten Sumenep, itu lahir di Puskesmas Batang-Batang, Sumenep, Rabu (15/11/2023) lalu.

Saat lahir, kondisi bayi dan sang ibu dalam kondisi sehat. Pihak puskesmas selanjutnya memperbolehkan keduanya pulang pada Kamis (16/11/2023) sekitar pukul 09.00 WIB.

Namun, pada Sabtu (18/11/2023), buah hati dari Aziz yang merupakan saudara kandung dari Anwar itu diminta kembali ke puskesmas. Pihak Puskesmas mengambil sampel darah dari bayi tersebut.

Setalah pengambilan sampel darah dari tumit, bayinya langsung demam tinggi disertai sesak napas, bekas pengambilan sampel darah di tumit bayi terlihat hitam pekat.

Demam dan sesak napas tersebut berlangsung hingga Minggu (19/11/2023). Atas kejadian itu, keluarga bayi, lanjut Anwar, membawa bayi ke Puskesmas Batang-batang. Penanganan medis langsung dilakukan.

Namun, hingga Senin (20/11/2023), gejala sesak napas belum reda. Akhirnya, bayi itu dirujuk ke Rumah Sakit Islam (RSI) Garam Kalianget. Karena kondisi terus memburuk, bayi itu pun kemudian RSI Garam Kalianget merekomendasikan agar bayi dirujuk ke RSUD dr Mohammad Zis Sampang.

Dalam perjalanan menuju Sampang itu, bayi tersebut meninggal dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Surabaya
Siswi SMP di Malang Korban Penyebaran Foto Syur Masih Trauma dan Sempat Tak Mau Sekolah

Siswi SMP di Malang Korban Penyebaran Foto Syur Masih Trauma dan Sempat Tak Mau Sekolah

Surabaya
Reka Ulang Kasus Pemuda di Lamongan Tewas Usai Makan Seblak Dicampur Racun Tikus

Reka Ulang Kasus Pemuda di Lamongan Tewas Usai Makan Seblak Dicampur Racun Tikus

Surabaya
Kasus Korupsi Proyek Kolam Renang Rp 1,5 M, Jaksa Panggil Anggota DPRD Madiun

Kasus Korupsi Proyek Kolam Renang Rp 1,5 M, Jaksa Panggil Anggota DPRD Madiun

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Korupsi Dana Perbaikan Jalan Rp 175 Juta, Kades di Tulungagung Ditahan

Korupsi Dana Perbaikan Jalan Rp 175 Juta, Kades di Tulungagung Ditahan

Surabaya
Labfor Polda Jatim Pastikan Bahan Kimia di Rumah Pasuruan Bahan Baku Narkotika

Labfor Polda Jatim Pastikan Bahan Kimia di Rumah Pasuruan Bahan Baku Narkotika

Surabaya
Gus Muhdlor Ditahan KPK, Pemprov Jatim Siapkan Wabup Sidoarjo sebagai Pelaksana Tugas

Gus Muhdlor Ditahan KPK, Pemprov Jatim Siapkan Wabup Sidoarjo sebagai Pelaksana Tugas

Surabaya
Melawan Saat Ditangkap, Dua Jambret di Surabaya Ajak Duel Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Dua Jambret di Surabaya Ajak Duel Polisi

Surabaya
Hengky Kurniawan Ambil Formulir Bacabup Blitar ke Kantor PDI-P

Hengky Kurniawan Ambil Formulir Bacabup Blitar ke Kantor PDI-P

Surabaya
Video Asisten Masinis KA Pandalungan Beri Minum Korban Kecelakaan yang Masih Terjebak di Mobil, Ini Penjelasan KAI

Video Asisten Masinis KA Pandalungan Beri Minum Korban Kecelakaan yang Masih Terjebak di Mobil, Ini Penjelasan KAI

Surabaya
Bertahun-tahun Pemkab Pamekasan Bayar Iuran JKN 500 Warga Meninggal

Bertahun-tahun Pemkab Pamekasan Bayar Iuran JKN 500 Warga Meninggal

Surabaya
2 WNA Pakistan Lakukan Penipuan Berkedok Donasi untuk Palestina di Blitar, Takmir dan Baznas Jadi Korban

2 WNA Pakistan Lakukan Penipuan Berkedok Donasi untuk Palestina di Blitar, Takmir dan Baznas Jadi Korban

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com