Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSBS Jember Beri "Trauma Healing" kepada Korban Kecelakaan Maut di Bromo

Kompas.com, 19 September 2025, 18:36 WIB
Bilal Ramadhan

Editor

Sumber Antara

JEMBER, KOMPAS.com - Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember memberikan trauma healing dan pelayanan hipnoterapi kepada sejumlah korban kecelakaan maut di jalur Gunung Bromo, Jawa Timur.

"Sebagian besar korban kecelakaan memerlukan pendampingan psikologis seperti yang dialami perawat Eva Liasari yang menjadi koordinator pemberangkatan acara ke Bromo karena merasa bersalah dan sedih yang luar biasa," kata Pemilik RSBS Jember dr Faida, Jumat (19/9/2025).

Baca juga: Kisah Teguh Santoso yang Batalkan Keikutsertaan ke Bromo 1,5 Jam sebelum Keberangkatan

Kemudian perawat Rianti yang saat ini berada di ruang ICU RSBS Jember dalam kondisi trauma sangat berat dan kondisinya dalam perawatan yang intensif.

Bahkan yang bersangkutan belum diberitahu bahwa putrinya meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.

"Kami fokus dulu untuk penanganan perawatannya agar korban segera pulih karena saat ini masih di ruang ICU RSBS," ucap Faida mantan Bupati Jember itu.

Baca juga: Larangan Paralayang di Kawasan Bromo, Tokoh Tengger dan TNBTS Sepakat Jaga Kelestarian dan Nilai Sakral

Ada juga perawat Maria yang ikut dalam rombongan bus pariwisata menuju Gunung Bromo juga memerlukan pendampingan psikologis.

Karena putrinya meninggal dunia secara tragis dalam kecelakaan itu.

Menurutnya tidak hanya perawat yang menjadi korban kecelakaan yang memerlukan pendampingan psikologis.

Namun ada beberapa perawat yang mengalami trauma seperti dua orang perawat yang seharusnya berangkat menuju ke Gunung Bromo, namun batal karena suatu hal.

"Dua perawat itu memberikan kesempatan kepada cleaning servis RSBS Jember Hendra bersama istri dan anaknya untuk ikut rombongan acara ke Bromo, namun nahas Hendra bersama istri dan anaknya meninggal dunia dalam kecelakaan itu, sehingga kedua perawat itu merasa bersalah dan sedih yang luar biasa," tuturnya.

Baca juga: Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dapat Layanan Hipnoterapi untuk Pulihkan Trauma

Manajer RSBS Jember Ika Ayu yang melakukan koordinasi penjemputan korban meninggal dan luka-luka usai kecelakaan itu juga mengalami tekanan mental.

Sehingga memerlukan trauma healing untuk pemulihan psikisnya.

Sekitar 15 karyawan RSBS Jember yang memerlukan pendampingan psikologis tersebut.

Namun ada lima orang yang menjadi prioritas karena mengalami trauma yang sangat berat.

"Asessment trauma healing tersebut akan dipimpin oleh psikolog senior di RSBS Jember yakni Nurul Rahmi bersama tim psikolog, sehingga mereka akan melakukan treatment agar kembali pulih kesehatan mentalnya," katanya.

Baca juga: Buntut Kecelakaan Maut Bus di Jalur Bromo, Pemkab Pasang Papan Informasi untuk Sopir dan Kaji Jalur Penyelamat

Halaman:


Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau