Salin Artikel

RSBS Jember Beri "Trauma Healing" kepada Korban Kecelakaan Maut di Bromo

"Sebagian besar korban kecelakaan memerlukan pendampingan psikologis seperti yang dialami perawat Eva Liasari yang menjadi koordinator pemberangkatan acara ke Bromo karena merasa bersalah dan sedih yang luar biasa," kata Pemilik RSBS Jember dr Faida, Jumat (19/9/2025).

Kemudian perawat Rianti yang saat ini berada di ruang ICU RSBS Jember dalam kondisi trauma sangat berat dan kondisinya dalam perawatan yang intensif.

Bahkan yang bersangkutan belum diberitahu bahwa putrinya meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.

"Kami fokus dulu untuk penanganan perawatannya agar korban segera pulih karena saat ini masih di ruang ICU RSBS," ucap Faida mantan Bupati Jember itu.

Ada juga perawat Maria yang ikut dalam rombongan bus pariwisata menuju Gunung Bromo juga memerlukan pendampingan psikologis.

Karena putrinya meninggal dunia secara tragis dalam kecelakaan itu.

Menurutnya tidak hanya perawat yang menjadi korban kecelakaan yang memerlukan pendampingan psikologis.

Namun ada beberapa perawat yang mengalami trauma seperti dua orang perawat yang seharusnya berangkat menuju ke Gunung Bromo, namun batal karena suatu hal.

"Dua perawat itu memberikan kesempatan kepada cleaning servis RSBS Jember Hendra bersama istri dan anaknya untuk ikut rombongan acara ke Bromo, namun nahas Hendra bersama istri dan anaknya meninggal dunia dalam kecelakaan itu, sehingga kedua perawat itu merasa bersalah dan sedih yang luar biasa," tuturnya.

Manajer RSBS Jember Ika Ayu yang melakukan koordinasi penjemputan korban meninggal dan luka-luka usai kecelakaan itu juga mengalami tekanan mental.

Sehingga memerlukan trauma healing untuk pemulihan psikisnya.

Sekitar 15 karyawan RSBS Jember yang memerlukan pendampingan psikologis tersebut.

Namun ada lima orang yang menjadi prioritas karena mengalami trauma yang sangat berat.

"Asessment trauma healing tersebut akan dipimpin oleh psikolog senior di RSBS Jember yakni Nurul Rahmi bersama tim psikolog, sehingga mereka akan melakukan treatment agar kembali pulih kesehatan mentalnya," katanya.

Ia menjelaskan pihaknya juga menurunkan tim untuk pelayanan hipnoterapi yang dipimpin oleh drg Abdur Rohim.

Sehingga sebagian korban kecelakaan yang mengalami trauma berat dapat dibantu dengan layanan hipnoterapi agar kembali pulih psikisnya.

Hingga Jumat ini, tersisa tiga korban kecelakaan yang dirawat di RSBS Jember dengan rincan dua korban masih berada di ruang ICU dan satu korban sudah dipindahkan ke ruang rawat inap.

Sebelumnya rombongan karyawan RSBS Jember mengalami kecelakaan maut di jalan Raya Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo pada Minggu (14/9/2025).

Hingga menyebabkan sembilan korban meninggal dunia dan 23 korban mengalami luka sedang hingga berat dari total jumlah penumpang sebanyak 53 orang.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/19/183644278/rsbs-jember-beri-trauma-healing-kepada-korban-kecelakaan-maut-di-bromo

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com