JEMBER, KOMPAS.com - Jumlah korban kecelakaan bus di jalur Bromo yang boleh pulang dari Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember bertambah lima orang, Kamis (18/9/2025).
Sejak kejadian pada Minggu (14/9/2025) lalu, terdapat 22 korban yang dirawat inap dan 3 korban rawat jalan.
Sebanyak 18 di antara yang opname berangsur pulih dan telah dipulangkan, 1 meninggal, dan 3 masih dirawat.
"Hari ini tersisa tiga korban yang masih dirawat inap di rumah sakit, dua di ICU dan satu sudah pindah ke rawat inap biasa," kata CEO RSBS Jember, dr Faida.
Baca juga: Foto Terakhir di Bromo, Dokter di RSBS Jember Kenang Betty Sebagai Perawat yang Telaten
Ia menceritakan kondisi salah satu korban bernama Riyanti yang mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU.
Perawat RSBS tersebut mengalami patah tulang kedua lengan, iga kanan, dan dugaan cedera tulang dasar tengkorak, dan telah dioperasi saat itu juga.
Menurut Faida, Riyanti mendapatkan perawatan ekstra karena putrinya bernama Nasha meninggal dalam kecelakaan tersebut.
"Sampai hari ini belum diberi tahu bahwa anaknya sudah meninggal dunia. Kami masih fokus agar Riyanti ini bisa pulih dulu," kata dia.
Riyanti, kata dia, juga sudah masuk dalam daftar assessment yang membutuhkan pendampingan psikologis.
Sampai hari ini, pihak RSBS terus melakukan kunjungan ke rumah sejumlah korban kecelakaan secara bergantian.
Baca juga: Perawat RSBS Jember Berpulang Sebelum Dioperasi, Korban Jiwa Kecelakaan Bus di Bromo Bertambah
Pihaknya memantau kondisi fisik hingga psikologis mereka sampai benar-benar pulih.
Agenda rekreasi ke Bromo dalam rangka tasyakuran kelulusan S1 keperawatan diikuti 29 karyawan RSBS dan 24 anggota keluarga mereka berakhir duka.
Bus yang mereka tumpangi kecelakaan di jalur Bromo, Probolinggo.
Dari jumlah tersebut, 27 orang di antaranya adalah perawat, 1 ahli gizi, dan 1 cleaning service ruang ICU.
Korban yang telah dilaporkan meninggal sebanyak sembilan orang, empat di antaranya pegawai rumah sakit swasta itu.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang