Meski demikian, kata dia, penyebab pasti dari insiden keracunan massal tersebut baru akan dapat disimpulkan nanti setelah sampel makanan selesai diperiksa di laboratorium.
“Apakah ada kontaminasi bakteri atau jamur, misalnya. Apakah berasal dari kacang hijaunya, atau santannya, atau gulanya?” tutur Christine.
Diberitakan sebelumnya, puluhan orang mengalami gejala mual, muntah, dan diare usai mengonsumsi kolak kacang hijau dan buah pisang yang dibagikan selama kegiatan pemeriksaan kesehatan di posyandu khusus lansia di Dusun Sidorejo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Sabtu, 11 Mei 2025.
Meski hanya 57 lansia yang mengikuti kegiatan tersebut, namun pihak penyelenggara menyediakan 90 hingga 100 paket kolak dan pisang untuk dibagikan ke peserta dan lainnya.
Insiden keracunan massal ini juga tengah dalam penyelidikan pihak Satreskrim Polres Blitar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang