Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Anak Berkebutuhan Khusus di Magetan Membuat Buku Puisi

Kompas.com - 01/07/2024, 11:00 WIB
Sukoco,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Suara Merlin, Siswa SMPN 1 Sidorejo, terdengar lantang membacakan karya puisinya tentang daun-daun yang tertiup angin gunung.

Wajahnya memancarkan kegembiraan ketika puisinya mendapat apresiasi berupa tepuk tangan yang meriah dari seratusan peserta kegiatan gebyar literasi dan jelajah bumi, berkarya bersama yang teristimewa di Cafe Bhineka Tunggal Ika Desa Sumberdodol, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

“Daun bergerak, ditiup angin gunung. Ibu bicara,” ujarnya, Minggu (30/6/2024).

Dari barisan penonton, Rinda Kristiani ibu Merlin, terlihat terharu melihat anaknya barhasil menyelesaikan puisi pertamanya.

Baca juga: Cerita Zeina, Barista Berkebutuhan Khusus di Coffee Shop Jaksel

Dia mengaku anaknya yang berkebutuhan khusus dengan down syndrome tersebut biasanya tidak suka menulis.

“Biasanya sukanya menggambar, tapi kali ini dia berhasil menulis puisi. Mungkin karena ada pembimbing, ada temannya, ada yang mengarahkan sehingga dia bisa membuat puisi,” katanya.

Insan istimewa lainnya yang berhasil menulis puisi adalah Nuri Aulia, siswa kelas 7 di SMP yang sama dengan Merlin. Ia berhasil menulis puisi berjudul Puisi Air Terjun.

Pada awalnya dia sempat menolak menulis puisi karena tidak percaya diri. Bahkan dia sempat menangis menumpahkan keraguannya membuat puisi.

Dosen Universitas Widya Mandala Surabaya Dwi Aji Prajoko selaku pembimbing mengajak Nuri melihat lokasi di sekitar Cafe Bhineka Tunggal Ika Desa Sumberdodol, yang memilki kolam dan sungai jernih yang dialiri mata air dari kaki Gunung Lawu.

“Kita kenalkan dengan sungai, di sana ada apa, ada air jernih mengalir, ada batu di dalam air, ada pasir, ada angin. Dari situ mereka tak disangka bisa menulis apa yang mereka lihat,” ucapnya.

Baca juga: Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

“Gemericik tetesan air terjun mengalir. Airnya menyusuri bebatuan berpasir. Menyeruak gelembung berbutir butir. Terempas angin debu terbang berbutir butir,” tulis Nuri Aulia di kertsa HVS yang dibagikan panitia penyelenggara.

Ketua penyelenggara kegiatan gebyar literasi dan jelajah bumi berkarya bersama yang teristimewa, Dita, mengatakan, kegiatan ini untuk pengenalan literasi kepada anak-anak berkebutuhan khusus di Magetan.

Sebab, selama ini masih sangat minim kegiatan literasi yang melibatkan mereka.

“Ini hal baru untuk mereka, karena selama ini mereka belum pernah dilibatkan dalam kegiatan menulis puisi,” terangnya.

Menurut Dita, puisi mampu membuat Nuri yang sebelumnya apatis, bahkan ngambek dengan menangis saat diminta menulis akhirnya mampu menyelesaikan sebuah puisi yang membuat mentalnya terdongkrak.

Manurutnya, 50 peserta kegiatan literasi yang terdiri dari siswa SD hingga SMP berkebutuhan khusus membutuhkan kesempatan agar mereka juga mengetahui dunia literasi.

“Literasi tidak hanya membaca dan menulis, tapi bisa menggambar, bercerita, berpuisi, pokoknya kegiatan yang membuat mereka mengeksplor kemampuan menghasilkan karya, mereka bisa bersosialisasi dengan teman temannya dan yang pasti mereka bisa bersenang senang dengan itu,” ucapnya.

Baca juga: Semarakkan Hari Gizi Nasional, BRI Insurance Salurkan Bantuan untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Kitty Centre

Dwi Aji Prajoko selaku pembimbing kegiatan mengatakan, kegiatan gebyar literasi dan jelajah bumi merupakan pengenalan penulisan puisi 3 baris yang bisa mempermudah anak-anak berkebutuhan khusus mengekspresikan apa yang mereka lihat.  

Kegiatan literasi yang dilakukan, menurutnya, akan sangat membantu anak berkebutuhan untuk mengembangkan bakat mereka di bidang apa pun.

“Mereka memang dibimbing, tetapi apa yang mereka tuliskan itu sesuatu yang keluar dari diri mereka. Ini bisa menjadi latihan sensitifitas mereka untuk bisa menjadi apapun, menjadi penulis, menjadi musisi atau apapun,” katanya.

Hasil karya 50 anak berkebutuhan khusus tersebut nantinya akan dibukukan sebagai bagian dari literasi anak-anak istimewa terkait kegiatan yang mereka lakukan.

Panitia juga akan menuliskan testimoni para orang tua siswa terkait perngalaman pertama anak mereka bisa menulis puisi.

Menurutnya, kesempatan anak berkebutuhan khusus bisa menjadi apa saja terbuka lebar  melalui literasi.

Kegiatan gebyar literasi dan jelajah bumi, berkarya bersama yang teristimewa akan memberikan kesempatan kepada mereka mencoba hal yang belum pernah mereka lakukan selama ini.

Baca juga: Pentingnya Jaga Kesehatan Gigi Anak Berkebutuhan Khusus

“Buku itu nanti akan bercerita bagaimana mereka memiliki gagasan untuk belajar dituangkan kedalam karya." 

"Kami mengajarkan mereka belajar mengeksplor sesuatu yang baru, yang kita mengira mereka tidak bisa melakukan, tetapi dengan mengenalkan hal baru tersebut dan membimbing mereka, mereka bisa. Kita harus memberikan kesempatan kepad mereka,” ujarnya 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah 3 Mahasiswa UMM Malang Raih Emas di Ajang Pencak Silat ASEAN University Games 2024

Kisah 3 Mahasiswa UMM Malang Raih Emas di Ajang Pencak Silat ASEAN University Games 2024

Surabaya
Pemkot Malang Pastikan Pemasangan Banner Pj Wali Kota Bukan dari APBD

Pemkot Malang Pastikan Pemasangan Banner Pj Wali Kota Bukan dari APBD

Surabaya
Petani di Kota Malang Keluhkan Penggunaan Aplikasi Daring dalam Pembelian Pupuk Bersubsidi

Petani di Kota Malang Keluhkan Penggunaan Aplikasi Daring dalam Pembelian Pupuk Bersubsidi

Surabaya
Tiga Anggota Geng Motor yang Bikin 2 Polisi Terluka Divonis Dua Hari Penjara

Tiga Anggota Geng Motor yang Bikin 2 Polisi Terluka Divonis Dua Hari Penjara

Surabaya
Massa Bakar Keranda Bergambar Pj Bupati dan Sekda saat Demo Tolak Penghapusan Honor Guru Non-NIP di Lumajang

Massa Bakar Keranda Bergambar Pj Bupati dan Sekda saat Demo Tolak Penghapusan Honor Guru Non-NIP di Lumajang

Surabaya
Cerita Sukses Mantan TKI Asal Banyuwangi yang Kini Usaha Susu Kambing Perah

Cerita Sukses Mantan TKI Asal Banyuwangi yang Kini Usaha Susu Kambing Perah

Surabaya
Daftar Tokoh yang Diprediksi Maju pada Pilkada Jombang

Daftar Tokoh yang Diprediksi Maju pada Pilkada Jombang

Surabaya
Temuan Bawaslu Sumenep, Anak di Bawah Umur Masuk Data Pemilih Pilkada 2024

Temuan Bawaslu Sumenep, Anak di Bawah Umur Masuk Data Pemilih Pilkada 2024

Surabaya
Pengasuh Ponpes di Sidoarjo Ditahan Usai Lecehkan Santri

Pengasuh Ponpes di Sidoarjo Ditahan Usai Lecehkan Santri

Surabaya
Pria di Probolinggo Tewas Tertembak Senapan Angin Saat Berburu, Polisi Amankan 5 Orang

Pria di Probolinggo Tewas Tertembak Senapan Angin Saat Berburu, Polisi Amankan 5 Orang

Surabaya
Kepala Sekolah dan Guru di Sumenep yang Selingkuh Ditetapkan Tersangka

Kepala Sekolah dan Guru di Sumenep yang Selingkuh Ditetapkan Tersangka

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Berawan

Surabaya
Bupati Gresik Terbitkan Surat Edaran Larangan Perjudian bagi Pegawai Pemerintah

Bupati Gresik Terbitkan Surat Edaran Larangan Perjudian bagi Pegawai Pemerintah

Surabaya
Sindikat Asal Bekasi Berlabel 'Ganesha' di Balik Pabrik Narkoba di Malang, WN Malaysia Terlibat

Sindikat Asal Bekasi Berlabel "Ganesha" di Balik Pabrik Narkoba di Malang, WN Malaysia Terlibat

Surabaya
Melihat Potensi Pisang Cavendish Banyuwangi

Melihat Potensi Pisang Cavendish Banyuwangi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com