Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Tokoh yang Diprediksi Maju pada Pilkada Jombang

Kompas.com, 5 Juli 2024, 10:54 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, akan digelar pada 27 November 2024 mendatang.

Menyongsong hajatan Pilkada, sejumlah tokoh diprediksi akan ambil bagian sebagai kontestan, baik sebagai calon bupati maupun calon wakil bupati.

Kompas.com merangkum beberapa sosok maupun tokoh yang diprediksi dan berpotensi akan maju pada Pilkada Jombang Tahun 2024.

Siapa saja mereka? Berikut daftar dan profil singkatnya.

Baca juga: Temuan Bawaslu Sumenep, Anak di Bawah Umur Masuk Data Pemilih Pilkada 2024

Warsubi, Kepala Desa Mojokrapak

Warsubi adalah pria kelahiran Jombang yang kini menjabat sebagai Kepala Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang. Terhitung hingga saat ini, dia telah menjabat sebagai kepala desa Mojokrapak selama 3 periode.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra, mengumumkan kesepakatan untuk untuk mengusung Warsubi (kemeja putih kiri), sebagai calon bupati dalam Pilkada Serentak 2024, Jumat (19/4/2024). Warsubi saat ini menjabat sebagai Kepala Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra, mengumumkan kesepakatan untuk untuk mengusung Warsubi (kemeja putih kiri), sebagai calon bupati dalam Pilkada Serentak 2024, Jumat (19/4/2024). Warsubi saat ini menjabat sebagai Kepala Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Sosoknya dinilai cukup berpengaruh dikalangan para kepala desa, sehingga dipercaya memimpin asosiasi para kepala desa. Warsubi didaulat sebagai Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Jombang.

Selain menjadi kepala desa, Warsubi juga dikenal sebagai salah satu pengusaha papan atas di Kabupaten Jombang.

Warsubi masuk dalam bursa calon Bupati Jombang pada Pilkada Kabupaten Jombang 2024. Dia digadang-gadang bakal diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra.

PKB yang memiliki modal 12 kursi legislatif dari hasil Pemilu 2024, bahkan sudah mendeklarasikan Warsubi sebagai calon bupati yang akan mereka usung pada Pilkada Jombang pada Selasa (14/5/2024).

Potensi dukungan partai politik kepada Warsubi untuk maju pada Pilkada Jombang juga bisa dari Partai Gerindra. Hal itu mengingat Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Jombang dijabat oleh anaknya.

Selain itu, ada potensi dukungan dari Partai Demokrat. Warsubi masuk dalam bursa calon bupati Jombang yang telah melakukan komunikasi politik dengan Partai Demokrat.

Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Jombang Syarif Hidayatullah mengatakan, Warsubi sudah mendapatkan surat tugas dari Partai Demokrat untuk menemukan sosok calon wakil bupati, menggalang dukungan dan koalisi, serta meningkatkan elektabilitas.

“Ada dua orang yang mendapatkan surat tugas dari DPP Partai Demokrat. Namun, untuk Pak Warsubi memang masih perlu menyelesaikan beberapa hal di DPD Jatim. Tapi kalau untuk pusat dan di DPC sudah oke,” kata Syarif saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/7/2024). 

Halaman:


Terkini Lainnya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau