Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kasus Perundungan Tewaskan Siswa SMP di Kota Batu, Korban Alami Pendarahan Otak

Kompas.com - 04/06/2024, 17:15 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kasus perundungan yang menimpa seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP) berinisial RKW (14) di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, terus diusut. 

Setidaknya Polres Batu mengamankan lima siswa SMP yang diduga terlibat kasus perundungan dan penganiayaan itu. Kelima siswa itu berinisial MA (13), KA (13), AS (13), MI (15), dan KB (13). 

Polisi menjelaskan, penganiayaan yang terjadi pada Rabu (29/5/2024) itu mengakibatkan korban alami pendarahan di otak. 

Baca juga: Bullying Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Meskipun sempat jalani perawatan di rumah sakit korban dinyatakan meninggal pada Jumat (31/5/2024). 

"Kata adiknya (saudara kembarnya RKW, red) hari Rabu dipukuli, tapi anak saya tidak bilang ke saya. Saya baru tahu hari Jumat pagi bangun tidur itu ngeluh sakit kepalanya,” kata ibu korban, Nurul Noviana. 

Menurut Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin, dari hasil pemeriksaan tim media, korban meninggal karena mengalami retak pada bagian batok kepala kiri sehingga mengalami pendarahan.

Baca juga: Polisi Amankan 5 Anak Terkait Pengeroyokan Siswa SMP di Kota Batu

Mengaku diancam 

Menurut Nurul, korban sempat bercerita penyebab sakit di kepalanya. Namun saat diberi obat, korban pun mengaku usai dipukul oleh teman di sekolah. 

Korban juga mengaku diancam apabila menceritakan kejadian itu ke orangtua atau orang lain. 

“Saya kasih obat, habis minum obat dia ngaku kalau kepalanya habis dipukul temannya," katanya, dilansir dari Tribunnews.com.  

"Dia tidak berani bilang sama saya sebelumnya karena diancam. Habis itu dia muntah terus, langsung saya bawa ke rumah sakit," lanjutnya.

Baca juga: Tewas Dikeroyok Teman, Siswa SMP di Kota Batu Sempat Merintih Kesakitan ke Keluarga

Kronologi menurut polisi 

Sementara itu, Syamsuddin mengatakan, kasus penganiayaan berawal saat korban dijemput KA menggunakan sepeda motor dan diantar menuju rumah MA.

"Lalu korban diajak ke Jl Cempaka. Sampai di lokasi, ternyata ada MI, KB, dan AS. Selanjutnya korban diturunkan oleh MA dan diajak berkelahi," tuturnya, Sabtu (1/6/2024), dikutip dari SuryaMalang.com.

Korban memilih untuk tidak melawan lantaran 5 pelaku memukulinya secara bergantian.

"MA sempat menyeret korban. Setelah melakukan kekerasan, korban diantar pulang oleh KA dan AS namun hanya sampai pom bensin di Jalan Lahor, Kota Batu. Korban ditinggal oleh KA dan AS," sambungnya.

Aksi direkam

Selain melakukan penganiayaan, para pelaku juga merekam aksi kekerasan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Wanita dan Bayi di Sidoarjo, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Mayat Wanita dan Bayi di Sidoarjo, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Surabaya
Atribut Politik Tak Berizin di Kota Batu Akan Ditertibkan

Atribut Politik Tak Berizin di Kota Batu Akan Ditertibkan

Surabaya
Seekor Sapi di Lumajang Tercebur ke Sumur 10 Meter, Evakuasi Butuh 3 Jam

Seekor Sapi di Lumajang Tercebur ke Sumur 10 Meter, Evakuasi Butuh 3 Jam

Surabaya
OTK Lempar Sabu-sabu dari Luar ke Lapas Kediri, Terekam CCTV

OTK Lempar Sabu-sabu dari Luar ke Lapas Kediri, Terekam CCTV

Surabaya
Derita Balita Dibunuh Orangtuanya lalu Dikubur di Samping Rumah, Korban Pernah Disundut Rokok 5 Kali

Derita Balita Dibunuh Orangtuanya lalu Dikubur di Samping Rumah, Korban Pernah Disundut Rokok 5 Kali

Surabaya
Anaknya Diduga Dinikahi Oknum Pengasuh Ponpes Tanpa Sepegetahuannya, Ayah: Saya Kaget

Anaknya Diduga Dinikahi Oknum Pengasuh Ponpes Tanpa Sepegetahuannya, Ayah: Saya Kaget

Surabaya
300 Kepala Desa di Sumenep Terima SK Perpanjangan Masa Jabatan, Bupati: Tolong Tingkatkan Kinerjanya

300 Kepala Desa di Sumenep Terima SK Perpanjangan Masa Jabatan, Bupati: Tolong Tingkatkan Kinerjanya

Surabaya
30 Personel Diterjunkan Cari Nelayan Hilang yang Ditabrak Kapal Penumpang di Sumenep, Area Pencarian Diperluas

30 Personel Diterjunkan Cari Nelayan Hilang yang Ditabrak Kapal Penumpang di Sumenep, Area Pencarian Diperluas

Surabaya
Anak Berkebutuhan Khusus di Ngawi Hamil Diduga Dicabuli 2 Teman Kakeknya

Anak Berkebutuhan Khusus di Ngawi Hamil Diduga Dicabuli 2 Teman Kakeknya

Surabaya
Keluarga Tak Tahu Keberadaan Pengasuh Ponpes yang Jadi Tersangka karena Nikahi Anak di Bawah Umur

Keluarga Tak Tahu Keberadaan Pengasuh Ponpes yang Jadi Tersangka karena Nikahi Anak di Bawah Umur

Surabaya
Menpan RB Akan Tindak Tegas ASN yang Terlibat Judi Online

Menpan RB Akan Tindak Tegas ASN yang Terlibat Judi Online

Surabaya
Polisi Tetapkan Oknum Pengurus Ponpes yang Nikahi Anak di Bawah Umur Tanpa Wali sebagai Tersangka

Polisi Tetapkan Oknum Pengurus Ponpes yang Nikahi Anak di Bawah Umur Tanpa Wali sebagai Tersangka

Surabaya
Detik-detik Mobil di Sumenep Diduga Dibakar OTK, Pemilik Rugi Rp 100 Juta

Detik-detik Mobil di Sumenep Diduga Dibakar OTK, Pemilik Rugi Rp 100 Juta

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Bapak dan Anak di Situbondo Meninggal Dunia Kecebur Sungai Sampean

Bapak dan Anak di Situbondo Meninggal Dunia Kecebur Sungai Sampean

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com