KOMPAS.com - Enor (61) dan Siti Maryam, balita berusia lima tahun di Dusun Kaliurang, Desa Kalisari, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur tewas dibunuh.
Pelaku adalah Sunaryo (31) yang tercatat sebagai keponakan Enor dan paman Siti Marryam.
Sunaryo melukai leher kedua korban dengan dengan parang pada Selasa (21/5/2024) pada pukul 12.30 WIB.
Setelah kejadian, saksi Masrudin melihat adiknya, Sunaryo keluar dari rumah korban membawa parang yang berlumuran darah.
Baca juga: Kronologi Pria Bunuh Kakek dan Cucu di Situbondo, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa
Masrudin berusaha mendekati Sunaryo, tapi laki-laki 31 tahun itu melarikan diri. Masrudin pun mencari bantuan warga untuk mengamankan Sunaryo.
Saat diamankan warga, Sunaryo masih mengamuk.
"Waktu warga dan saudara mendatanginya, pelaku masih mengamuk," kata Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Momon.
Setelah dibujuk, pelaku pun luluh dan melepas pedang di tangannya. Lalu pelaku dibawa oleh warga ke Mapolsek Banyuglugur.
Saat dicek ke dalam rumah, kedua korban sudah dalam kondisi tewas dengan luka parah di bagian leher.
"Kita juga membawa korban ke RS Besuki untuk dilakukan otopsi," kata dua.
Baca juga: Kronologi Pria Bunuh Kakek dan Cucu di Situbondo, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa
Selain itu pihaknya masih meminta keterangan beberapa saksi serta mengamankan barang bukti berupa pedang dan pakaian yang berlumuran darah.
"Terkait motif masih didalami, untuk sementara dugaannya pelaku mengalami gangguan kejiwaan," katanya.
Sementara itu HLM (29), salah satu tetangga pelaku mengatakan Sunaryo selama ini sering berhalusinasi seperti kesurupan.
"Orangnya biasa dan kesehariannya bekerja, namun terkadang sering berhalusinasi mirip kesurupan, saya juga kaget dia pelaku pembunuhan sadis," katanya saat dihubungi via telepon.
Hal tersebut dikuatkan dengan pernyataan Kasat Reskrim Polres Situbondo yang mengatakan pelaku diduga depresi.