Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Kompas.com - 13/05/2024, 17:48 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur menutup pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati jalur independen pada Minggu (12/5/2024).

Pendaftaran yang dibuka selama dua hari itu tidak ada peminat.

Ketua KPU Kabupaten Situbondo, Marwoto menyatakan, pendaftaran cabup dan cawabup Kabupaten Situbondo dibuka sejak 5 Mei sampai 7 Mei. Setelah itu proses pemberkasan 8 Mei sampai 12 Mei.

Baca juga: Klaim Didukung Partai Pemenang Pemilu, Rio Optimistis Maju Bacabup Pilkada Situbondo

"Pendaftaran cabup dan cawabup jalur independen dibuka sejak 5 Mei sampai 7 Mei, lalu 8 Mei sampai 12 Mei proses pemberkasan namun tidak ada yang daftar," kata Marwoto, Senin (13/5/2024).

Dia juga menyatakan dibukanya pendaftaran jalur independen itu sudah sesuai dengan aturan KPU pusat. KPU di daerah hanya menjalankan tahapan Pilkada 2024.

"Terkait pendaftaran cabup dan cawabup jalur independen itu sudah sesuai perintah dari KPU pusat, jadi kami hanya menjalankan," katanya.

Pihak KPU menetapkan syarat pendaftaran cabup dan cawabup jalur indenpenden harus mendapat dukungan 7,5 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT) Kabupaten Situbondo.

"Untuk DPT di Kabupaten Situbondo sebanyak 514.814 orang sehingga calon independen harus mengumpukan dukungan dengan bukti KTP sebanyak 38.612 orang," ucapnya.

Baca juga: Dominasi Perolehan Kursi DPRD Situbondo, PKB dan PPP Bisa Usung Calon Sendiri di Pilkada

Usai masa pendaftaran jalur independen tersebut, kini pihak KPU Situbondo fokus untuk pendaftaran calon melalui partai politik yang akan dibuka 27 Agustus sampai 29 Agustus 2024.

"Ada dua partai yang berhak mencalonkan secara mandiri karena memperoleh suara melebihi 20 persen, yakni PKB dan PPP."

"PKB memperoleh 13 kursi, sedangkan PPP 9 kursi dan untuk partai lainnya harus berkoalisi terlebih dahulu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Hitung Ulang, KPU Pamekasan Pindahkan 15 Kotak Surat Suara ke Polda Jatim

Jelang Hitung Ulang, KPU Pamekasan Pindahkan 15 Kotak Surat Suara ke Polda Jatim

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
6 Pencari Besi Tua yang Tertimpa Rumah Kontainer Belum Ditemukan, Petugas Duga Tubuh Tersangkut

6 Pencari Besi Tua yang Tertimpa Rumah Kontainer Belum Ditemukan, Petugas Duga Tubuh Tersangkut

Surabaya
Seekor Kucing di Malang Mati Dipaku di Batang Pohon, Polisi Buru Pelaku

Seekor Kucing di Malang Mati Dipaku di Batang Pohon, Polisi Buru Pelaku

Surabaya
Mendag Zulkifli Hasan Akan Menaikkan Harga Minyakita Pekan Depan

Mendag Zulkifli Hasan Akan Menaikkan Harga Minyakita Pekan Depan

Surabaya
Lahan di Gunung Bromo Alami Kebakaran, Api Sudah Dipadamkan

Lahan di Gunung Bromo Alami Kebakaran, Api Sudah Dipadamkan

Surabaya
Suhu di Madura Terasa Lebih Dingin, BMKG: Fenomena Bediding

Suhu di Madura Terasa Lebih Dingin, BMKG: Fenomena Bediding

Surabaya
Ini Alasan Pemilik Rental Mobil di Surabaya 'Blacklist' Pelanggan KTP Pati

Ini Alasan Pemilik Rental Mobil di Surabaya "Blacklist" Pelanggan KTP Pati

Surabaya
Mulai Hari Ini, SIM Disabilitas Tersedia di Lumajang dan Ini Tarifnya

Mulai Hari Ini, SIM Disabilitas Tersedia di Lumajang dan Ini Tarifnya

Surabaya
Bermula Temuan Serpihan Kertas Bekas Undangan, Polisi Tangkap Tersangka Kasus Balon Udara Ponorogo

Bermula Temuan Serpihan Kertas Bekas Undangan, Polisi Tangkap Tersangka Kasus Balon Udara Ponorogo

Surabaya
Lewat 7 Hari, Pencarian 7 Nelayan yang Tenggelam di Madura Dihentikan

Lewat 7 Hari, Pencarian 7 Nelayan yang Tenggelam di Madura Dihentikan

Surabaya
Begal Motor di Gresik Bermodus Tuduh Korban Pesilat Ternyata Residivis

Begal Motor di Gresik Bermodus Tuduh Korban Pesilat Ternyata Residivis

Surabaya
Pekerja di Gresik Pingsan di Atas Papan Reklame

Pekerja di Gresik Pingsan di Atas Papan Reklame

Surabaya
2 Orang Jadi Tersangka Kasus Balon Udara Meledak Timpa Rumah Warga Ponorogo

2 Orang Jadi Tersangka Kasus Balon Udara Meledak Timpa Rumah Warga Ponorogo

Surabaya
Polres Magetan Buru Pelaku Penyebar Video Asusila Anak di Bawah Umur

Polres Magetan Buru Pelaku Penyebar Video Asusila Anak di Bawah Umur

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com