Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembangkan EBT, Siswa di Nganjuk Ubah Barang Bekas Jadi Kincir Angin Pembangkit Listrik

Kompas.com - 19/08/2023, 20:17 WIB
Usman Hadi ,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Praktis, kincir angin rakitan Hanif dan kolega memanfaatkan barang bekas yang masih bisa dipakai. Hanya komponen generator atau dinamo, serta aki atau baterai, yang mereka bali.

“Untuk satu kuncir biayanya mungkin enggak sampai Rp 200.000, tapi itu tanpa dinamo dan aki,” beber Hanif.

Bikin 8 Prototipe Kincir

Sejauh ini, Hanif dan kolega di SMA Bina Insan Mandiri Baron telah membuat delapan prototipe kincir angin. Masing-masing prototipe dikerjakan oleh satu tim yang terdiri dari 12 siswa.
Kedelapan prototipe kincir angin itu digarap Hanif bersama tim selama enam bulan terakhir ini.

“Saya diminta (pihak sekolah) untuk mengajarkan ke sebanyak mungkin anak-anak di sini (cara merakit kincir angin). Jadi satu proyek prototipe itu kira-kira 12 orang,” sebutnya.

Baca juga: Unair Kembangkan PLTA Kincir Angin, Kapasitas hingga 4.000 Watt

Adapun delapan prototipe kincir angin garapan Hanif dan tim antara satu dengan yang lain berbeda ukuran. Ada prototipe yang panjang baling-balingnya satu meter, namun juga ada yang hanya 60 sentimeter.

“Tapi rata-rata satu meteran tiap satu bilah baling-baling,” bebernya.

Berdasarkan uji coba yang pernah dilakukan Hanif, satu prototipe kincir angin garapannya dapat menghasilkan listrik 40 volt dengan 0,08 ampere.

“Kalau angka tertinggi pernah 12 volt, bisa menghasilkan 0,5 ampere,” tuturnya.

Baca juga: 6 Fakta Kabupaten Sidrap, dari Julukan Bumi Nene Mallomo hingga Lokasi Kincir Angin Raksasa Pemanen Listrik

Sering patah

Sebelum memanfaatkan pipa PVC bekas sebagai baling-baling kincir, Hanif pernah mencoba memakai baling-baling plastik. Namun, karena kencangnya angin di Nganjuk, baling-baling plastik itu akhirnya patah.

Hanif lantas berinisiatif memanfaatkan pipa PVC bekas untuk baling-baling kincir. Upaya remaja asal Kota Surabaya ini mulai membuahkan hasil, hanya saja pipa PVC bekas itu tak bisa bertahan lama.

Sebab, kecepatan angin di Nganjuk tidak stabil. Pada momen tertentu kecepatan angin di wilayah ini tak begitu kencang, namun pada musim kemarau seperti saat ini, embusan anginnya sangat terasa.

Merujuk data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kecepatan angin di Nganjuk berkisar antara 10 kilometer per jam hingga 30 kilometer per jam.

Hal itulah juga yang membuat Nganjuk kerap dijuluki Kota Bayu atau Kota Angin.

“Karena angin yang begitu kencang beberapa prototipe itu enggak tahan sampai lebih dari satu bulan,” ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gantikan Sang Ayah yang Meninggal, Syarifa Jadi Calon Haji Termuda Asal Lumajang

Gantikan Sang Ayah yang Meninggal, Syarifa Jadi Calon Haji Termuda Asal Lumajang

Surabaya
Toko Kue di Surabaya Dibobol Maling, Sejumlah Barang Hilang

Toko Kue di Surabaya Dibobol Maling, Sejumlah Barang Hilang

Surabaya
Partai PPP Situbondo Buka Seleksi Cabup dan Cawabup, Pendaftarnya Bupati hingga Mantan Rektor

Partai PPP Situbondo Buka Seleksi Cabup dan Cawabup, Pendaftarnya Bupati hingga Mantan Rektor

Surabaya
Jelang Rekrutmen PPPK dan CPNS, Warga di Sumenep Diminta Tak Percaya Calo

Jelang Rekrutmen PPPK dan CPNS, Warga di Sumenep Diminta Tak Percaya Calo

Surabaya
Lansia di Gresik Meninggal Diduga Dianiaya Tetangga

Lansia di Gresik Meninggal Diduga Dianiaya Tetangga

Surabaya
Seorang Karyawan Terluka Saat Gagalkan Perampokan Alfamart di Probolinggo

Seorang Karyawan Terluka Saat Gagalkan Perampokan Alfamart di Probolinggo

Surabaya
11 Orang Berebut Rekomendasi PDI-P untuk Maju Pilkada Sumenep 2024

11 Orang Berebut Rekomendasi PDI-P untuk Maju Pilkada Sumenep 2024

Surabaya
Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Surabaya
Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Surabaya
Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Surabaya
Ledakan Dipicu Serbuk Petasan Terjadi di Ponorogo, 3 Orang Luka-luka

Ledakan Dipicu Serbuk Petasan Terjadi di Ponorogo, 3 Orang Luka-luka

Surabaya
Mantan Wabup Lumajang Daftar Bacabup di Kantor PDI-P

Mantan Wabup Lumajang Daftar Bacabup di Kantor PDI-P

Surabaya
Cegah DBD, Petugas Rutin Lakukan 'Fogging' di Asrama Haji Surabaya

Cegah DBD, Petugas Rutin Lakukan "Fogging" di Asrama Haji Surabaya

Surabaya
Pasangan Muda-mudi Mesum di Taman Kota Sumenep, Satpol PP Perketat Pengawasan

Pasangan Muda-mudi Mesum di Taman Kota Sumenep, Satpol PP Perketat Pengawasan

Surabaya
Balon Udara Berisi Petasan Meledak di Ponorogo, Terduga Pelaku Coba Hilangkan Barang Bukti

Balon Udara Berisi Petasan Meledak di Ponorogo, Terduga Pelaku Coba Hilangkan Barang Bukti

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com