Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembangkan EBT, Siswa di Nganjuk Ubah Barang Bekas Jadi Kincir Angin Pembangkit Listrik

Kompas.com - 19/08/2023, 20:17 WIB
Usman Hadi ,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Potensi yang belum tergarap

Kepala SMA Bina Insan Mandiri Baron, Wijaya Kurnia Santoso menjelakan, ada beberapa hal yang melatarbelakangi pengembangan prototipe kincir angin ini. Salah satunya untuk mengedukasi Energi Baru Terbarukan (EBT) ke kalangan siswa.

Menurut Wijaya, isu mengenai EBT ke depan sangat penting. Apalagi manusia tidak akan bisa terus bergantung dengan energi yang bersumber dari fosil seperti minyak bumi dan batu bara.

“Kita tidak bisa terus-menerus bergantung pada energi fosil, harus ada energi terbarukan. Nah, salah satu potensi yang dimiliki oleh Nganjuk adalah angin,” jelasnya.

Baca juga: PLTB Sidrap, Kincir Angin Raksasa yang Memanen Energi untuk Menerangi Sulawesi

“Maka, dengan dasar itulah kita ingin mengembangkan bagaimana potensi yang ada di Nganjuk ini bisa maksimal. Salah satunya adalah kita ingin mengembangkan bagaimana pembangkit listrik tenaga angin itu,” lanjutnya.

Kendati memiliki potensi EBT berupa angin yang luar biasa, nyatanya belum ada satu pun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Nganjuk. Hal ini patut disesalkan, padahal EBT ini sangat ramah lingkungan.

Perlu andil pemerintah pusat

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nganjuk, Tatit Heru Tjahjono menyebut, pengembangan EBT di Nganjuk tidak mudah. Pertama karena keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM), dan kedua pengembangan EBT membutuhkan biaya yang besar.

Oleh karenanya, diperlukan andil dari pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Kalau mengandalkan dari sini (Nganjuk) saja, dari sisi tenaganya kita juga kurang, dari sisi biaya mungkin juga perlu riset-riset, itukan juga perlu biaya yang lumayan besar,” papar Tatit.

Kendala berikutnya yang disinggung Tatit yakni berkaitan dengan faktor karakteristik angin di Nganjuk.

“Angin kita (Nganjuk) itu musiman. Kalau sekarang (kemarau) ini kan musim angin. Waktu musim penghujan itu kan anginnya tidak begitu kencang,” kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Eko, 20 Tahun Mengabdi untuk Tagana Lumajang, Pernah Tak Pulang 2 Bulan

Kisah Eko, 20 Tahun Mengabdi untuk Tagana Lumajang, Pernah Tak Pulang 2 Bulan

Surabaya
Gedung Sekolah Diklaim Milik Orang, Murid TK di Lumajang Numpang Belajar di Rumah Warga sejak 6 Bulan Terakhir

Gedung Sekolah Diklaim Milik Orang, Murid TK di Lumajang Numpang Belajar di Rumah Warga sejak 6 Bulan Terakhir

Surabaya
Sederet Fakta Fortuner Masuk Jurang di Kawasan Bromo, 4 Orang Tewas, Diduga Melaju dengan Kecepatan Tinggi

Sederet Fakta Fortuner Masuk Jurang di Kawasan Bromo, 4 Orang Tewas, Diduga Melaju dengan Kecepatan Tinggi

Surabaya
Ahmad Dhani Masuk Bursa Pilkada Surabaya 2024 dari Gerindra

Ahmad Dhani Masuk Bursa Pilkada Surabaya 2024 dari Gerindra

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

Surabaya
Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Surabaya
Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Surabaya
Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Surabaya
Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Surabaya
Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Surabaya
Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Surabaya
Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com