Alasannya beragam, mulai dari pekerjaan hingga terlanjur nyaman di tempat yang telah lama mereka tinggali.
Sofina, pengungsi asal Dusun Sumberkajar mengaku enggan jika pemerintah memutuskan untuk merelokasi warga ke Bumi Semeru Damai di Desa Sumbermujur.
"Ya kalau bisa jangan direlokasi, sudah enak disini (Sumberkajar)," kata Sofina di posko pengungsian Balai Desa Jarit, Minggu (9/7/2023).
Sofina berdalih, jika dipindahkan ke kompleks relokasi, maka, akan sulit mencari pekerjaan untuk memenuhi kehidupan hidup keluarganya.
Pengakuan serupa disampaikan oleh Rohimah, pengungsi lain dari Dusun Sumberkajar.
Baca juga: Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Semeru Enggan Direlokasi
Menurutnya, meski bahaya mengintai, ia telah nyaman tinggal di Dusun Sumberkajar karena mulai lahir hingga dewasa hidup disana.
"Ya nanti kalau banjirnya sampai kena rumah dan parah direlokasi. Kalau sekarang kan belum. Ya kena tapi sedikit cuma genangan saja," ungkapnya.
Untuk diketahui, Dusun Sumberkajar di Desa Jugosari masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) II dalam pemetaan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Baca juga: Khofifah Janji Pengerjaan Jembatan Kloposawit Lumajang Selesai dalam 2 Bulan
Sampai saat ini, pemerintah belum ada rencana untuk melakukan relokasi terhadap warga di Dusun Sumberkajar.
Namun, pemerintah mendesak kepada warga yang terdampak dan telah mendapatkan hunian relokasi untuk segera pindah ke Desa Sumbermujur.
"Yang sudah dapat rumah ya harus pindah, kita akan pastikan pasca ini secepatnya mereka pindah," tegas Bupati Lumajang Thoriqul Haq.
Ali Mustofa (16) warga Dusun Besuki, Desa Tambahrejo, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur masih diberi kesempatan kedua untuk hidup.
Bagaimana tidak, saat gelombang banjir lahar hujan menerjang Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, dan menghancurkan jembatan Sungai Mujur, Ali Mustofa tengah berada di jembatan itu dan hampir terseret banjir
Beruntung, Tofa, sapaan akrabnya, langsung meninggalkan sepeda motor miliknya dan lari dari kejaran gelombang banjir.
Baca juga: Detik-detik Banjir Besar Rusak Jembatan Penghubung Lumajang-Malang, Warga: Suaranya Bergemuruh
"Saya buka kunci itu gak bisa-bisa, waktu itu air sudah deket kayak yang satu meteran itu, pas ada yang bilang tinggalen pedahe (tinggalkan sepeda motornya) langsung saya buang motornya saya lari," ceritanya.