SURABAYA, KOMPAS.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk seluruh wilayah Jawa Timur.
Prediksi cuaca BMKG tersebut mencakup 38 kabupaten/kota, termasuk Surabaya, yang berpotensi mengalami hujan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir pada 11–20 Desember 2025.
Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan, menjelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem ini dapat memicu terjadinya sejumlah bencana hidrometeorologi, seperti angin kencang dan puting beliung, hujan es, banjir dan banjir bandang, serta tanah longsor.
“Potensi ini disebabkan karena adanya Bibit Siklon Tropis 93S yang terdeteksi di Samudra Hindia Selatan Nusa Tenggara Barat (NTB),” kata Taufiq dalam keterangannya, Jumat (12/12/2025).
Baca juga: 2 Bibit Siklon Mendekat, BMKG Rilis Daftar Wilayah Waspada Cuaca Ekstrem pada 12–18 Desember 2025
Siklon tropis tersebut memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Jawa Timur, sehingga memicu hujan sedang hingga lebat di berbagai wilayah, termasuk prediksi cuaca Surabaya beberapa hari ke depan yang diperkirakan tidak stabil.
Selain hujan lebat, BMKG juga memprediksi adanya peningkatan tinggi gelombang di perairan Jawa Timur akibat pengaruh siklon tropis 93S.
Fenomena atmosfer lain seperti Gelombang Low, Kelvin, dan Rossby juga melintas di Jawa Timur, memicu suhu muka laut di Selat Madura tetap signifikan dan meningkatkan potensi pembentukan awan konvektif.
“Serta kondisi atmosfer lokal yang labil dan lembap dari lapisan bawah hingga atas turut mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif,” terangnya.
BMKG menegaskan bahwa cuaca ekstrem ini berpotensi terjadi di seluruh 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, sehingga masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan. Risiko bencana hidrometeorologi terutama mengancam wilayah bertopografi curam, bergunung, atau berada di sekitar tebing.
“Masyarakat juga diimbau memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website serta informasi peringatan dini 3 harian serta peringatan dini setiap 2–3 jam ke depan yang dibagikan BMKG Juanda,” tutup Taufiq.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang