Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMK di Lumajang Memasuki Fase Kritis, Pemkab Sediakan Call Center untuk Peternak

Kompas.com - 25/05/2022, 16:54 WIB
Miftahul Huda,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Lumajang, Jawa Timur, memasuki fase kritis.

Dalam rentang waktu 3 minggu, terdapat 1.309 hewan ternak di Lumajang yang terpapar PMK. 1.174 di antaranya adalah hewan ternak jenis sapi. Sisanya terdiri dari 15 ekor domba, 52 ekor kambing, dan 68 ekor kerbau.

Khusus untuk sapi, sembilan ekor sudah dinyatakan sembuh, 17 ekor mati, delapan ekor dijual dan enam ekor dipotong paksa.

Baca juga: Sapi Seberat 1 Ton di Lumajang Mati Terjangkit PMK, Sempat Ditawar Rp 35 Juta

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, Kabupaten Lumajang termasuk dalam tujuh kabupaten di Jawa Timur yang terkonfirmasi terjangkit wabah PMK.

"Ini perlu disosialisasikan kepada masyarakat bahwa kita termasuk tujuh kabupaten di Jatim yang terkonfirmasi PMK, lima kabupaten lain masih level suspek," kata Indah di kantor Pemkab Lumajang, Rabu (25/5/2022).

Baca juga: PMK di Lumajang Terus Meningkat, Bupati: Dokter Hewan Kami Cukup...

Call center

Pemerintah Kabupaten Lumajang telah menerapkan berbagai langkah untuk mencegah meluasnya wabah tersebut. Salah satunya dengan menyediakan layanan call center PMK dengan nomor 0813-5905-1153. Call center ini bisa diakses oleh semua peternak di Kabupaten Lumajang.

Dengan adanya layanan call center, masyarakat bisa mendapatkan informasi seputar PMK dan melakukan pengaduan serta permohonan layanan penanganan.

"Kita bentuk call center, semua peternak bisa akses, silakan untuk menghubungi jika ada keluhan," tambahnya.

Selain layanan call center, Pemkab juga menyediakan petugas kesehatan hewan yang siap menerima keluhan warga kapanpun.

Petugas kesehatan itu akan secara rutin memeriksa kondisi kesehatan hewan ternak milik warga dan mengambil tindakan penanganan jika ditemukan ternak yang terpapar PMK.

Baca juga: Wabah PMK di Lumajang Meluas, Bupati Pertimbangkan Tutup Pasar Hewan

Indah menegaskan bahwa semua pelayanannya kepada masyarakat diberikan secara gratis. Namun, ia tidak memungkiri jika ada mantri hewan yang legal dan berbayar.

"Petugas dari kami selalu bawa id card sehingga gratis, tapi tidak menutup kemungkinan ada mantri hewan yang legal dan berbayar, jadi silakan memilih, tapi kalau mau gratis gunakan petugas resmi dari kami," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com