Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah PMK di Lumajang Meluas, Bupati Pertimbangkan Tutup Pasar Hewan

Kompas.com - 24/05/2022, 19:49 WIB
Miftahul Huda,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terus mencari cara mengatasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kian meluas. Tidak hanya menjangkiti sapi, hewan ternak lain seperti kambing, domba dan kerbau juga tertular wabah tersebut.

Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang mencatat, 997 ekor sapi dinyatakan terinfeksi PMK. 17 ekor di antaranya mati, sembilan ekor sembuh, delapan ekor dijual, dan enam ekor dipotong paksa.

Baca juga: 28 Kerbau di Lumajang Mulai Terjangkit PMK

Selain sapi, 15 ekor domba, 42 ekor kambing, dan 68 ekor kerbau juga terinfeksi penyakit yang sama. Khusus tiga jenis hewan ini, tidak ada laporan kesembuhan dan kematian.

Dengan demikian, total hewan ternak yang terjangkit PMK di Lumajang sebanyak 1.122 ekor.

"Data menunjukkan yang sakit bertambah banyak memang ya, tapi yang sembuh juga ada walaupun lambat," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq di KWT Lumajang, Selasa (24/5/2022).

Baca juga: Antisipasi PMK, Pemkab Didesak Lockdown Pasar Hewan di Lumajang

Thoriq mengatakan, pihaknya kini tengah mengkaji soal penutupan pasar hewan, mengingat lokasi itu menjadi salah satu tempat yang paling rentan penularan PMK.

Di sisi lain, pihaknya juga harus menjamin ketersediaan sapi untuk kebutuhan Hari Raya Idul Adha nanti. Sapi yang tersedia harus dalam kondisi sehat.

"Kami masih kaji kebijakan soal penutupan pasar hewan karena juga ini jelang hari raya kurban kami harus pastikan sapi yang ada di pasar harus sehat," tambahnya.

Zonasi wilayah

Rencananya, Pemkab Lumajang akan memberlakukan zonasi wilayah untuk memudahkan penanganan.

Zonasi wilayah ini berfungsi untuk melihat gambaran wilayah mana yang memerlukan penanganan pengobatan dan penanganan pencegahan.

Sampai saat ini, menurut Thoriq, hanya dua kecamatan yang belum terpapar PMK, yakni Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Sumbersari.

"Besok saya akan ketemu kepala desa untuk penanganan di tingkat desa, kita akan selesaikan di bawah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tempe Daun Pisang, Oleh-oleh Khas Magetan yang Diburu Pemudik Saat Lebaran

Tempe Daun Pisang, Oleh-oleh Khas Magetan yang Diburu Pemudik Saat Lebaran

Surabaya
Arus Balik Lebaran, Penumpang yang Menyeberang dari Jawa ke Bali Masih 37 Persen

Arus Balik Lebaran, Penumpang yang Menyeberang dari Jawa ke Bali Masih 37 Persen

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Pikap Angkut 23 Penumpang Terguling di Pamekasan, 19 Korban Terluka

Pikap Angkut 23 Penumpang Terguling di Pamekasan, 19 Korban Terluka

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Alasan Izin Shalat di Masjid, Pria 32 Tahun di Magetan Curi Kotak Amal

Alasan Izin Shalat di Masjid, Pria 32 Tahun di Magetan Curi Kotak Amal

Surabaya
Pengunjung Meningkat selama Libur Lebaran, Omzet Tenant di Pusat Perbelanjaan Kota Malang Naik 100-200 Persen

Pengunjung Meningkat selama Libur Lebaran, Omzet Tenant di Pusat Perbelanjaan Kota Malang Naik 100-200 Persen

Surabaya
Terminal Arjosari Malang Diprediksi Masih Dipadati Penumpang sampai Sepekan Mendatang

Terminal Arjosari Malang Diprediksi Masih Dipadati Penumpang sampai Sepekan Mendatang

Surabaya
Tahanan Polsek Dukuh Pakis Surabaya Melarikan Diri

Tahanan Polsek Dukuh Pakis Surabaya Melarikan Diri

Surabaya
Rumah di Gresik Hangus Terbakar Saat Sang Pemilik Pergi

Rumah di Gresik Hangus Terbakar Saat Sang Pemilik Pergi

Surabaya
Sopir Avanza Berkelahi dengan Kru Bus di Jalan Raya Bojonegoro Saat Arus Balik

Sopir Avanza Berkelahi dengan Kru Bus di Jalan Raya Bojonegoro Saat Arus Balik

Surabaya
Setelah Sopir Bus AKAP di Tulungagung Positif Sabu, Giliran Kernet Bus Tersangka karena Mengonsumsi dan Memiliki Ganja

Setelah Sopir Bus AKAP di Tulungagung Positif Sabu, Giliran Kernet Bus Tersangka karena Mengonsumsi dan Memiliki Ganja

Surabaya
Warga Banyuwangi Diserang Ulat Bulu, Muncul Efek Gatal dan Iritasi di Kulit

Warga Banyuwangi Diserang Ulat Bulu, Muncul Efek Gatal dan Iritasi di Kulit

Surabaya
Puncak Arus Balik di Pelabuhan Tanjung Perak Diprediksi Terjadi Dua Kali, Ini Waktunya

Puncak Arus Balik di Pelabuhan Tanjung Perak Diprediksi Terjadi Dua Kali, Ini Waktunya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com