Rozi memulai tindakan operasi sejak sekitar pukul 04.00 WIB dan melakukan persiapannya sejak sore petang kemarin.
“Jam 16.00 WIB ini masih ada satu lagi yang harus dilakukan tindakan operasi. Alhamdulillah selama proses operasi 12 bayi dan ibunya selamat dan tanpa hambatan. Semoga yang satunya ini lancar juga,” sebut dia.
Dia menegaskan tindakan medis itu dilakukan bukan karena permintaan pasien.
Rozi juga mengakui bahwa selama ia bertugas, banyak keluarga pasien yang meminta proses persalinannya di tanggal cantik.
Namun setelah ia jelaskan pertimbangan medis dan keselamatan ibu, akhirnya banyak yang mengurungkan niatnya.
“Saran saya janganlah, enggak usah ngejar tanggal cantik karena risikonya itu juga tinggi. Selama saya bertugas memang kerap menemukan pasien yang meminta persalinannya tepat pada tanggal cantik. tapi setelah dijelaskan kemungkinannya, Alhamdulillah mengerti dan paham” beber dia.
Baca juga: Anaknya Dipukul Guru SMP di Surabaya, Orangtua: Saya Sudah Maafkan, dari Hati Paling Dalam
Rozi menjelaskan alasan dia melarang pasien memaksa melahirkan di tanggal cantik.
Sebab, resikonya adalah jika hamil lagi dan jarak terlalu dekat maka harus melakukan tindakan medis operasi pula.
Kemudian, persalinan yang dilakukan secara indikasi medis, pascaoperasi harus ekstra dijaga proses penyembuhannya.
Terutama asupan nutrisi, vitamin, dan keberhasilan tubuh sang ibu juga penting harus dijaga untuk mempercepat proses penyembuhan luka bedahnya.
“Jadi gitu ya, dan akan mempengaruhi pada kehamilan berikutnya,” pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.