MALANG, KOMPAS.com - Seorang residivis pelaku penganiayaan, Mariono, warga Dusun Lambangkuning, Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, kembali menganiaya tetangganya, Satip (74), hingga tewas, Minggu (28/4/2024) sore.
Anak bungsu Satip, Siti Uswatun Hasanah (25), mengatakan, usai penganiayaan itu, warga setempat sempat mengepung rumah Mariono untuk diserahkan ke kepolisian.
Namun, Mariono melakukan perlawanan hingga beberapa warga mengalami luka.
"Saat warga berupaya mengepung Mariono, ia melakukan perlawanan kepada warga," ungkap Siti saat ditemui, Senin (29/4/2024).
Baca juga: Aniaya Jurnalis Tribun Ambon, Kepala PT JPLB Dituntut 6 Bulan Penjara
Warga yang mengalami luka antara lain Yudi (39) dan Sugiono (35). Yudi mengalami luka di pelipis kiri hingga harus menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Bokor, Kecamatan Turen.
"Sedangkan Sugiono mengalami luka lebam di wajahnya," jelasnya.
Mariono baru bisa ditangkap setelah dijemput petugas kepolisian dan dibawa ke Polres Malang.
"Polisi datang sekitar pukul 18.00 WIB, dan menangkap pelaku. Saat ditangkap kepolisian itu, ia tidak melawan," pungkasnya.
Sementara itu, Kasi Kesra Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Mujiono mengatakan, Marioni telah menganiaya warga lain sebanyak empat kali sejak tahun 2019. Ia juga sudah keluar masuk penjara sebanyak tiga kali.
"Ia baru saja keluar dari tahanan, dan belum genap satu tahun, atas kasus penganiayaan yang ia lakukan pada salah satu warga, Suparman tahun 2021 silam," tuturnya.
Mujiono menyebutkan, Mariono dikenal sebagai seorang yang temperamen.
"Ketika ada perselisihan dengan orang lain, meskipun sepele, ia langsung melakukan penyerangan secara fisik. Di sisi lain ia mengaku tidak takut kepada hukum," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Satip (74) menjadi korban penganiayaan tetangganya sendiri, Mariono (57), di sebuah makam leluhur di Dusun Sentong, Desa Rembun, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Minggu (28/4/2024) sore.
Satip diduga dianiaya dengan benda tumpul hingga mengalami dua luka di kepala dan satu luka di mulutnya.
Akibat penganiayaan itu, Satip tewas saat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Minggu (28/4/2024) malam.