KOMPAS.com - Candi merupakan hasil budaya dari peninggalan kerajaan Hindu-Buddha, tak terkecuali candi di Jawa Timur.
Candi di Jawa Timur tidak terlepas dari keberadaan kerajaan-kerajaan di wilayah tersebut, seperti Kerajaan Singosari, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Mataram Kuno (Jawa Tengah dan Jawa Timur), dan lain sebagainya.
Masuknya agama Hindu-Buddha di Indonesia pada sekitar abad ke-2 M membawa kebudayaan Indonesia baru, salah satunya candi sebagai salah satu kebudayaan arsitektur.
Bangunan candi di Jawa Timur terbuat dari batu merah (tanah liat), andesit (batu yang keluar dari perut bumi saat letusan gunung berapi), dan batu kapur.
Jenis material utama yang digunakan disesuaikan dengan jarak lokasi sumber material tersebut.
Jawa Timur merupakan wilayah yang memiliki banyak candi, selain Jawa Tengah.
Keberadaan candi di Indonesia dibangun sekitar abad ke-6 hingga 15 Masehi.
Baca juga: Mengenal Candi Singasari di Malang, Sejarah, Lokasi, Fungsi, dan Ciri-ciri
Fungsi candi pada masanya antara lain sebagai tempat persembahyangan pada dewa, istana kerajaan, untuk mengenal seseorang yang berkuasa, maupun tempat khusus yang suci.
Candi-candi tersebut masih kokoh hingga saat ini meskipun pernah dilakukan pemugaran.
Berikut ini candi di Jawa Timur.
Lokasi Candi Singasari terletak di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Sejarah Candi Singasari diperkirakan oleh ahli perbakala dibangun pada 1300 M dan terbuat dari batu andesit.
Candi Singasari bercorak agama Hindu-Buddha.
Tujuan pembangunan Candi Singasari sebagai persembahan untuk menghormati Raja Kertanegara dari Kerajaan Singasari. Raja Kertanegara wafat pada tahun 1292.
Terdapat dua candi yang dibangun untuk menghormati Raja Kertanegara, yaitu Candi Jawi dan Candi Singasari.
Masa Kejayaan Kerajaan Singasari pada tahun 1272-1292 M di masa pemerintahan Raja Kertanegara.
Lokasi Candi Jolotundo terletak di Bukit Bekel, lereng barat Gunung Penanggungan, Jawa Timur.
Candi Jolotundu berupa petirtaan atau pemandian yang terbuat dari bahan andesit.
Sejarah Candi Jolotundo menyebutkan Candi Jolotundo didirikan pada tahun 977 M.
Pembangunan Candi Jolotundo untuk menghormati leluhur Pandawa dalam kisah Mahabarata, yakni Raja India yang bernama Udayana.
Nama Udayana di Indonesia merupakan raja yang tidak lain adalah ayah dari Raja Airlangga di Jawa Timur.
Udayana diketahui berasal dari Bali dan menikah dengan putri dari Jawa yang bernama Guna Priyadharmapatni.
Baca juga: Candi Jolotundo, Wisata Religi Mojokerto, Airnya Bikin Awet Muda...
Perkawinan tersebut melahirkan Airlangga yang akhirnya berkuasa di Jawa Timur.
Udaya memerintah Bali pada tahun 1011-1022.
Raja Airlangga diperkirakan hidup saat pemandian Jolotundo masih digunakan dan mempunyai kaitan erat dengan pemandian tersebut.
Pemandian Jolotundo hingga saat ini masih mengeluarkan air meskipun hampir seluruh relief yang berfungsi sebagai pancuran telah hilang.
Lokasi Candi Penataran terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Candi Penataran merupakan kompleks candi Hindu Siwa sebagai kompleks candi Hindu termegah dan terluas di Jawa Timur, tepatnya terletak di lereng barat daya Gunung Kelud.
Sejarah Candi Penataran menyebutkan Candi Penataran dibangun pada masa Kerajaan Kediri, pada masa pemerintahan Raja Srengga (1190-1200) sekitar abad ke-12.