Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Daftar Candi di Jawa Timur: Lokasi dan Sejarah

Kompas.com, 15 September 2023, 21:48 WIB
Dini Daniswari

Editor

8. Candi Brahu

Lokasi Candi Brahu terletak di Dusun Muteran, Desa Kejagan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Sejarah Candi Brahu menyebutkan bahwa Candi Brahu merupakan candi tertua di wilayah Trowulan.

Dasar dugaan tersebut adalah prasasti Alsanta yang ditemukan tidak jauh dari Candi Brahu.

Prasasti tersebut dikeluarkan oleh Raja Mpu Sindok pada 861 Saka atau 939 Masehi. Isinya antara lain menyebutkan nama sebuah bangunan suci, yakni Waharu atau Warahu.

Nama tersebut diperkirakan sebagai asal nama Candi Brahu saat ini.

Baca juga: Candi Brahu Mojokerto: Sejarah, Fungsi, dan Corak

Candi Brahu diperkirakan bercorak agama Buddha.

Hal tersebut berdasarkan gaya bangunan serta profil sisa hiasan dengan denah lingkaran pada setiap candi dan diperkirakan sebagai bentuk stupa.

Ir Johannes Willen Bartholomeus Wardenaar, Kapten Surveyor Militer yang diperintahkan oleh Thomas Stamford Raffles untuk mencatat peninggalan arkeologi di Mojokerto menyebutkan keberadaan Candi Brahu dicatat tahun 1815.

Upaya pelestarian Candi Brahu dilakukan dengan pencatatan melalui inventarisasi, kegiatan pemugaran, konservasi secara berkala, dan menempatkan juru pemelihara.

9. Candi Kidal

Lokasi Candi Kidal terletak di Dusun Krajan, Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Sejarah Candi Kidal menyebutkan Candi Kidal ditemukan oleh Thomas Stamford Raffles tahun 1817.

Anusapati, anak Tunggu Ametung yang merupakan Raja Singasari, wafat sekitar tahun 1248 Masehi. Candi Kidal sebagai tempat suci pendharmaannya.

Candi Kidal di Malang yang merupakan peninggalan Kerajaan Singasari.Wikimedia Commons/Anandajoti Bhikkhu Candi Kidal di Malang yang merupakan peninggalan Kerajaan Singasari.

Menurut Bernet Kempers, ahli purbakala Belanda berpendapat pembangunan Candi Kidal diselesaikan tahun 1260 Masehi.

Hal tersebut dihubungkan dengan adanya upacara Srada (12 tahun setelah wafat), yakni pentahbisan Candi Kidal sebagai pendharmaan.

10. Candi Pari

Lokasi Candi Pari terletak di Desa Candi Pari, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Candi Pari memiliki ciri khas Majapahit berupa bahan bangunan yang terbuat dari bata merah.

Sejarah Candi Pari menyebutkan bahwa Candi Pari mendapat pengaruh Campa.

NJ Krom, peneliti sejarah asal Belanda dalam bukunya Inleading Tot de Hindoe Javansch Khust menyebutkan bahwa Candi Pari mendapat pengaruh Campa, khususnya candi di Mison.

Pengaruh tersebut terlihat pada bentuk dan ornamentasi. Meski demikian, karakter Jawa masih dominan dalam candi ini.

Candi Pari peninggalan Kerajaan Majapahit.Kemdikbud Candi Pari peninggalan Kerajaan Majapahit.

Kitab Negarakertagama menyebutkan Tjampa Kambodja dan Jawa mempunyai hubungan yang dekat.

Baca juga: Asal-usul Candi Pari dan Pesan Moral, Cerita Rakyat Jawa Timur

Hubungan kenegaraan Campa dan Majapahit membuat bangunan Candi Pari memiliki pengaruh kesenian Campa.

Berdasarkan arca-arca Candi Pari yangtersimpan di museum, candi tersebut diperkirakan merupakan candi Hindu.

Penulis: Lukman Hadisubroto| Editor: Widya Lestari Ningsih

Sumber:

kebudayaan.kemdikbud.go.id

sma13smg.sch.id

www.kompas.com

malangkab.go.id

www.pasuruankab.go.id

ojs.unsiq.ac.id

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau