Dahulu Candi Penataran bernama Candi Palah yang didukungan dengan narasi di Prasasti Palah berangka 1194.
Tujuan pembangunan Candi Penataran adalah candi gunung untuk upaya pemujaan sebagai penangkal bahaya di Gunung kelud.
Fungsi Candi Penataran sebagai tempat ibadah masih digunakan pada masa Raja Hayam Wuruk dari Majapahit.
Mengenai hal tersebut diceritakan dalam Kitab Negarakertagama, dimana Raja hayam wujuk pernah mengunjungi Candi Penataran guna melakukan pemujaan kepada Hyang Acalapat (wujud Siwa sebagai Girindra atau Dewa Penguasa Gunung).
Candi Penataran pertama kali ditemukan oleh Thomas Stamford Raffles tahun 1815, tertulis dalam bukunga History of Java.
Lokasi Candi Bajang Ratu terletak di Dusun Kraton, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Nama Bajang Ratu pertama kalinya disebutkan dalam laporan kepurbakalaan zaman Hindia Belanda (Oudheikunding Verslag) pada tahun 1915.
Menurut para ahli, Gapura Bajang Ratu atau Candi Bajang Ratu berhubungan dengan wafatnya Raja Jayanegara tahun 1328.
Baca juga: Candi Bajang Ratu, Gapura dari Zaman Majapahit
Kitab Pararaton menyebutkan Jayanegara wafat pada tahun 1328. Sira ta dhinarmeng kapopongan, bhisaka ring Crnggapura pratista ring Antawulan.
Fungsi Gapura Bajang Ratu diperkirakan sebagai pintu masuk ke bangunan suci untuk memperingati wafatnya Jayanegara.
Dalam Nagarakertagama disebut kembali ke dunia Wisnu pada tahun 1328 saka.
Jika ditelusuri dari tahun wafat Raja Jayanegara dan relief-reliefnya, gapura tersebut diperkirakan dibangun pada abad ke-14.
Lokasi Candi Jago terletak di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Sejarah Candi Jago yang berasal dari kata Jajaghu berdiri pada masa Kerajaan Siangsari pada abad ke-13.
Candi Jago pada awalnya didirikan atas perintah Raja Kertanegara untuk menghormati ayahnya, Raja Wisnuwardhana, yang mangkat pada tahun 1268.
Candi Jago ditemukan oleh Belanda pada tahun 1834. Kondisi candi pada saat ditemukan dalam keadaan rusak yang disebabkan oleh akar-akar pohon beringin besar yang tumbuh di dekat candi.
Candi dipugar pada tahun 1890. Candi memiliki bentuk seperti saat ini sejak tahun 1908, yaitu bagian atas tersisa sebagian.
Lokasi Candi Jawi terletak di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Sejarah Candi Jawi merupakan bangunan suci didirikan pada tahun 1300 Masehi.
Bangunan Candi Jawi diperkirakan merupakan tempat pedharmaan Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Sinagsari yang berkuasa antara 1262-1292.
Baca juga: Candi Jawi, Makam Raja Kertanegara di Pasuruan
Fungsi Candi Jawi diduga sebagai salah satu pedharmaan atau tempat penyimpanan abu jenazah Raja Kertanegara.
Raja Kertanegara sengaja membangun Candi Jawi yang letaknya jauh dari pusat Kerajaan Singasari.
Upaya tersebut dilakukan karena wilayah ini banyak pengikut Siwa-Buddha yang sangat kuat dan rakyatnya setia.
Candi Jawi dipugar untuk kedua kalinya karena runtuh pada tahun 1938-1941 di masa pemerintahan Hindia Belanda.
Perbaikan candi dilakukan kembali pada tahun 1975-1980 dan diresmikan tahun 1982.
Sayangnya, peningggalan arca-arca yang terdapat di candi tersebut telah hilang dan berpindah ke museum maupun tempat komersial.
Lokasi Candi Jabung terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Sejarah Candi Jabung menyebutkan Candi Jabung didirikan pada tahun 1276 saka (1354 M).
Berdasarkan pahatan angka tahun yang terdapat pada ambang pintu menunjukkan periode seni Majapahit.
Bangunan suci tersebut pernah dikunjungi oleh Hayam Wuruk saat melawat ke Pulau Jawa bagian timur pada tahun 1359 M.
Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala pernah melakukan pemugaran Candi Jabung pada 1983-1987.