Salin Artikel

10 Daftar Candi di Jawa Timur: Lokasi dan Sejarah

KOMPAS.com - Candi merupakan hasil budaya dari peninggalan kerajaan Hindu-Buddha, tak terkecuali candi di Jawa Timur.

Candi di Jawa Timur tidak terlepas dari keberadaan kerajaan-kerajaan di wilayah tersebut, seperti Kerajaan Singosari, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Mataram Kuno (Jawa Tengah dan Jawa Timur), dan lain sebagainya.

Masuknya agama Hindu-Buddha di Indonesia pada sekitar abad ke-2 M membawa kebudayaan Indonesia baru, salah satunya candi sebagai salah satu kebudayaan arsitektur.

Bangunan candi di Jawa Timur terbuat dari batu merah (tanah liat), andesit (batu yang keluar dari perut bumi saat letusan gunung berapi), dan batu kapur.

Jenis material utama yang digunakan disesuaikan dengan jarak lokasi sumber material tersebut.

Jawa Timur merupakan wilayah yang memiliki banyak candi, selain Jawa Tengah.

Keberadaan candi di Indonesia dibangun sekitar abad ke-6 hingga 15 Masehi.

Fungsi candi pada masanya antara lain sebagai tempat persembahyangan pada dewa, istana kerajaan, untuk mengenal seseorang yang berkuasa, maupun tempat khusus yang suci.

Candi-candi tersebut masih kokoh hingga saat ini meskipun pernah dilakukan pemugaran.

Berikut ini candi di Jawa Timur.

Candi di Jawa Timur

1. Candi Singasari

Lokasi Candi Singasari terletak di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Sejarah Candi Singasari diperkirakan oleh ahli perbakala dibangun pada 1300 M dan terbuat dari batu andesit.

Candi Singasari bercorak agama Hindu-Buddha.

Tujuan pembangunan Candi Singasari sebagai persembahan untuk menghormati Raja Kertanegara dari Kerajaan Singasari. Raja Kertanegara wafat pada tahun 1292.

Terdapat dua candi yang dibangun untuk menghormati Raja Kertanegara, yaitu Candi Jawi dan Candi Singasari.

Masa Kejayaan Kerajaan Singasari pada tahun 1272-1292 M di masa pemerintahan Raja Kertanegara.

Lokasi Candi Jolotundo terletak di Bukit Bekel, lereng barat Gunung Penanggungan, Jawa Timur.

Candi Jolotundu berupa petirtaan atau pemandian yang terbuat dari bahan andesit.

Sejarah Candi Jolotundo menyebutkan Candi Jolotundo didirikan pada tahun 977 M.

Pembangunan Candi Jolotundo untuk menghormati leluhur Pandawa dalam kisah Mahabarata, yakni Raja India yang bernama Udayana.

Nama Udayana di Indonesia merupakan raja yang tidak lain adalah ayah dari Raja Airlangga di Jawa Timur.

Udayana diketahui berasal dari Bali dan menikah dengan putri dari Jawa yang bernama Guna Priyadharmapatni. 

Perkawinan tersebut melahirkan Airlangga yang akhirnya berkuasa di Jawa Timur.

Udaya memerintah Bali pada tahun 1011-1022.

Raja Airlangga diperkirakan hidup saat pemandian Jolotundo masih digunakan dan mempunyai kaitan erat dengan pemandian tersebut.

Pemandian Jolotundo hingga saat ini masih mengeluarkan air meskipun hampir seluruh relief yang berfungsi sebagai pancuran telah hilang.

Lokasi Candi Penataran terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Candi Penataran merupakan kompleks candi Hindu Siwa sebagai kompleks candi Hindu termegah dan terluas di Jawa Timur, tepatnya terletak di lereng barat daya Gunung Kelud.

Sejarah Candi Penataran menyebutkan Candi Penataran dibangun pada masa Kerajaan Kediri, pada masa pemerintahan Raja Srengga (1190-1200) sekitar abad ke-12.

Dahulu Candi Penataran bernama Candi Palah yang didukungan dengan narasi di Prasasti Palah berangka 1194.

Tujuan pembangunan Candi Penataran adalah candi gunung untuk upaya pemujaan sebagai penangkal bahaya di Gunung kelud.

Fungsi Candi Penataran sebagai tempat ibadah masih digunakan pada masa Raja Hayam Wuruk dari Majapahit.

Mengenai hal tersebut diceritakan dalam Kitab Negarakertagama, dimana Raja hayam wujuk pernah mengunjungi Candi Penataran guna melakukan pemujaan kepada Hyang Acalapat (wujud Siwa sebagai Girindra atau Dewa Penguasa Gunung).

Candi Penataran pertama kali ditemukan oleh Thomas Stamford Raffles tahun 1815, tertulis dalam bukunga History of Java.

4. Candi Bajang Ratu

Lokasi Candi Bajang Ratu terletak di Dusun Kraton, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Nama Bajang Ratu pertama kalinya disebutkan dalam laporan kepurbakalaan zaman Hindia Belanda (Oudheikunding Verslag) pada tahun 1915.

Menurut para ahli, Gapura Bajang Ratu atau Candi Bajang Ratu berhubungan dengan wafatnya Raja Jayanegara tahun 1328.

Kitab Pararaton menyebutkan Jayanegara wafat pada tahun 1328. Sira ta dhinarmeng kapopongan, bhisaka ring Crnggapura pratista ring Antawulan.

Fungsi Gapura Bajang Ratu diperkirakan sebagai pintu masuk ke bangunan suci untuk memperingati wafatnya Jayanegara.

Dalam Nagarakertagama disebut kembali ke dunia Wisnu pada tahun 1328 saka.

Jika ditelusuri dari tahun wafat Raja Jayanegara dan relief-reliefnya, gapura tersebut diperkirakan dibangun pada abad ke-14.

5. Candi Jago

Lokasi Candi Jago terletak di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Sejarah Candi Jago yang berasal dari kata Jajaghu berdiri pada masa Kerajaan Siangsari pada abad ke-13.

Candi Jago pada awalnya didirikan atas perintah Raja Kertanegara untuk menghormati ayahnya, Raja Wisnuwardhana, yang mangkat pada tahun 1268.

Candi Jago ditemukan oleh Belanda pada tahun 1834. Kondisi candi pada saat ditemukan dalam keadaan rusak yang disebabkan oleh akar-akar pohon beringin besar yang tumbuh di dekat candi.

Candi dipugar pada tahun 1890. Candi memiliki bentuk seperti saat ini sejak tahun 1908, yaitu bagian atas tersisa sebagian.

6. Candi Jawi

Lokasi Candi Jawi terletak di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Sejarah Candi Jawi merupakan bangunan suci didirikan pada tahun 1300 Masehi.

Bangunan Candi Jawi diperkirakan merupakan tempat pedharmaan Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Sinagsari yang berkuasa antara 1262-1292.

Fungsi Candi Jawi diduga sebagai salah satu pedharmaan atau tempat penyimpanan abu jenazah Raja Kertanegara.

Raja Kertanegara sengaja membangun Candi Jawi yang letaknya jauh dari pusat Kerajaan Singasari.

Upaya tersebut dilakukan karena wilayah ini banyak pengikut Siwa-Buddha yang sangat kuat dan rakyatnya setia.

Candi Jawi dipugar untuk kedua kalinya karena runtuh pada tahun 1938-1941 di masa pemerintahan Hindia Belanda.

Perbaikan candi dilakukan kembali pada tahun 1975-1980 dan diresmikan tahun 1982.

Sayangnya, peningggalan arca-arca yang terdapat di candi tersebut telah hilang dan berpindah ke museum maupun tempat komersial.

7. Candi Jabung

Lokasi Candi Jabung terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Sejarah Candi Jabung menyebutkan Candi Jabung didirikan pada tahun 1276 saka (1354 M).

Berdasarkan pahatan angka tahun yang terdapat pada ambang pintu menunjukkan periode seni Majapahit.

Bangunan suci tersebut pernah dikunjungi oleh Hayam Wuruk saat melawat ke Pulau Jawa bagian timur pada tahun 1359 M.

Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala pernah melakukan pemugaran Candi Jabung pada 1983-1987.

8. Candi Brahu

Lokasi Candi Brahu terletak di Dusun Muteran, Desa Kejagan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Sejarah Candi Brahu menyebutkan bahwa Candi Brahu merupakan candi tertua di wilayah Trowulan.

Dasar dugaan tersebut adalah prasasti Alsanta yang ditemukan tidak jauh dari Candi Brahu.

Prasasti tersebut dikeluarkan oleh Raja Mpu Sindok pada 861 Saka atau 939 Masehi. Isinya antara lain menyebutkan nama sebuah bangunan suci, yakni Waharu atau Warahu.

Nama tersebut diperkirakan sebagai asal nama Candi Brahu saat ini.

Candi Brahu diperkirakan bercorak agama Buddha.

Hal tersebut berdasarkan gaya bangunan serta profil sisa hiasan dengan denah lingkaran pada setiap candi dan diperkirakan sebagai bentuk stupa.

Ir Johannes Willen Bartholomeus Wardenaar, Kapten Surveyor Militer yang diperintahkan oleh Thomas Stamford Raffles untuk mencatat peninggalan arkeologi di Mojokerto menyebutkan keberadaan Candi Brahu dicatat tahun 1815.

Upaya pelestarian Candi Brahu dilakukan dengan pencatatan melalui inventarisasi, kegiatan pemugaran, konservasi secara berkala, dan menempatkan juru pemelihara.

9. Candi Kidal

Lokasi Candi Kidal terletak di Dusun Krajan, Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Sejarah Candi Kidal menyebutkan Candi Kidal ditemukan oleh Thomas Stamford Raffles tahun 1817.

Anusapati, anak Tunggu Ametung yang merupakan Raja Singasari, wafat sekitar tahun 1248 Masehi. Candi Kidal sebagai tempat suci pendharmaannya.

Menurut Bernet Kempers, ahli purbakala Belanda berpendapat pembangunan Candi Kidal diselesaikan tahun 1260 Masehi.

Hal tersebut dihubungkan dengan adanya upacara Srada (12 tahun setelah wafat), yakni pentahbisan Candi Kidal sebagai pendharmaan.

10. Candi Pari

Lokasi Candi Pari terletak di Desa Candi Pari, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Candi Pari memiliki ciri khas Majapahit berupa bahan bangunan yang terbuat dari bata merah.

Sejarah Candi Pari menyebutkan bahwa Candi Pari mendapat pengaruh Campa.

NJ Krom, peneliti sejarah asal Belanda dalam bukunya Inleading Tot de Hindoe Javansch Khust menyebutkan bahwa Candi Pari mendapat pengaruh Campa, khususnya candi di Mison.

Pengaruh tersebut terlihat pada bentuk dan ornamentasi. Meski demikian, karakter Jawa masih dominan dalam candi ini.

Kitab Negarakertagama menyebutkan Tjampa Kambodja dan Jawa mempunyai hubungan yang dekat.

Hubungan kenegaraan Campa dan Majapahit membuat bangunan Candi Pari memiliki pengaruh kesenian Campa.

Berdasarkan arca-arca Candi Pari yangtersimpan di museum, candi tersebut diperkirakan merupakan candi Hindu.

Penulis: Lukman Hadisubroto| Editor: Widya Lestari Ningsih

Sumber:

kebudayaan.kemdikbud.go.id

sma13smg.sch.id

www.kompas.com

malangkab.go.id

www.pasuruankab.go.id

ojs.unsiq.ac.id

https://surabaya.kompas.com/read/2023/09/15/214824478/10-daftar-candi-di-jawa-timur-lokasi-dan-sejarah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke