Ia langsung mengajukan surat pengunduran diri setelah mendengar kabar tentang rencana pemberhentian pada pertengahan Februari 2025.
"Awalnya saya memang mau resign sebelum tanda tangan kontrak baru, tapi waktu itu dibilang kurang tenaga, akhirnya saya perpanjang. Jadi ada kabar mau dihapus ini kesempatan bagi saya untuk mengundurkan diri," ujar Varel.
Baca juga: 191 Tenaga Honorer di Lumajang Terancam Dipecat
Setelah mengundurkan diri, Varel kini terjun ke dunia wirausaha. Ia menjadi pengawas minimarket dan penyedia barang untuk toko.
Ia juga merencanakan untuk membuka kafe di Yosowilangun.
"Setelah resign saya mengelola toko di Yoso, sekarang juga lagi proses untuk buka kafe di Yoso, semoga semuanya lancar," pungkasnya.
Kondisi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh pegawai honorer di seluruh Indonesia, seiring dengan upaya pemerintah dalam merampingkan birokrasi dan meningkatkan efisiensi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang