Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nestapa Pegawai Honorer di Lumajang, Dikontrak Setahun tapi Baru 1,5 Bulan Mau Diberhentikan

Kompas.com, 7 Februari 2025, 19:49 WIB
Miftahul Huda,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Sebanyak 191 pegawai kontrak di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lumajang kini berada dalam ketidakpastian.

Pasalnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan penghapusan pegawai honorer yang tidak terdaftar dalam database Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Beragam pekerjaan yang mereka jalani, mulai dari penjaga malam, petugas kebersihan, sopir, hingga staf di kedinasan, terancam berakhir.

Meskipun para pegawai tersebut baru saja menandatangani kontrak baru yang berlaku hingga Desember 2025, mereka kini dihadapkan pada kemungkinan pemutusan hubungan kerja tanpa pesangon.

Baca juga: 191 Honorer di Lumajang yang Terancam Dipecat Tidak Dapat Pesangon

Rofiul, salah satu pegawai di Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Lumajang, mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan pemerintah yang mendadak.

Ia merasa terkejut karena baru saja menandatangani kontrak pada Januari 2025.

"Awalnya kaget, dulu memang dikasih tahu kalau tidak boleh angkat honorer lagi, saya kira ya itu, tapi ternyata yang tidak masuk ke database BKN juga ikut kena," kata Rofiul di Lumajang, Jumat (7/2/2025).

Kabar tentang pemberhentian atau perumahan pegawai ini disampaikan Rofiul melalui atasannya di Diskominfo Lumajang.

Ia dihadapkan pada pilihan sulit antara bertahan dengan gaji swadaya sambil menunggu formasi outsourcing pada pertengahan tahun atau mencari pekerjaan lain.

Lantaran belum menemukan pekerjaan baru, Rofiul memilih bertahan meskipun dengan gaji swadaya.

Baca juga: 968 Honorer Tenaga Pendidikan di Lumajang Terancam Diberhentikan

Ia juga telah mengajukan permohonan kepada pimpinan untuk diizinkan mencari pekerjaan sampingan selama masih bekerja di Pemkab.

"Sudah dikasih tahu, pilihannya itu bertahan tapi gaji swadaya atau pergi, karena belum ada pekerjaan lain lagi jadi saya pilih bertahan sambil cari pekerjaan sampingan," ungkapnya.

Rofiul berharap kepala daerah yang baru dapat memberikan solusi bagi pegawai kontrak yang terancam dirumahkan.

"Ya harapannya siapa tahu nanti pejabat yang baru bisa kasih kami solusi pekerjaan dimanapun, yang penting masih bisa kerja," harapnya.

Berbeda dengan Rofiul, Varel, mantan pegawai Diskominfo Lumajang, memilih ikhlas menghadapi situasi tersebut.

Ia langsung mengajukan surat pengunduran diri setelah mendengar kabar tentang rencana pemberhentian pada pertengahan Februari 2025.

"Awalnya saya memang mau resign sebelum tanda tangan kontrak baru, tapi waktu itu dibilang kurang tenaga, akhirnya saya perpanjang. Jadi ada kabar mau dihapus ini kesempatan bagi saya untuk mengundurkan diri," ujar Varel.

Baca juga: 191 Tenaga Honorer di Lumajang Terancam Dipecat

Setelah mengundurkan diri, Varel kini terjun ke dunia wirausaha. Ia menjadi pengawas minimarket dan penyedia barang untuk toko.

Ia juga merencanakan untuk membuka kafe di Yosowilangun.

"Setelah resign saya mengelola toko di Yoso, sekarang juga lagi proses untuk buka kafe di Yoso, semoga semuanya lancar," pungkasnya.

Kondisi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh pegawai honorer di seluruh Indonesia, seiring dengan upaya pemerintah dalam merampingkan birokrasi dan meningkatkan efisiensi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Maling Sapi Tewas Ditembak Aparat di Bangkalan
Maling Sapi Tewas Ditembak Aparat di Bangkalan
Surabaya
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Surabaya
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Surabaya
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Surabaya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau