SUMENEP, KOMPAS.com - Suhu udara di sejumlah wilayah di Pulau Madura terasa lebih dingin dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Kondisi itu dirasakan sebagian masyarakat.
"Biasanya tidak sedingin seperti belakangan ini, seminggu terakhir ini terasa lebih dingin dan terpaksa menunda pekerjaan," kata Rauf, warga Desa Jaddung, Pragaan, Kabupaten Sumenep, kepada Kompas.com, Kamis (20/6/2024).
Rauf yang berprofesi sebagai petani biasanya ke sawah mencari rumput untuk sapi peliharaannya. Namun, sejak suhu dingin saat malam hingga pagi hari, aktivitas mencari rumput ia tunda hingga menjelang siang.
"Apalagi (saya) sudah berumur gini, tidak bisa kena udara dingin sedikit dan langsung meriang," kata Rauf yang berusia 49 tahun itu.
Baca juga: Lewat 7 Hari, Pencarian 7 Nelayan yang Tenggelam di Madura Dihentikan
Dihubungi terpisah, Kepala BMKG Kalianget Sumenep, Usman Holid mengatakan, perubahan suhu yang terjadi di awal musim kemarau mulai dirasakan di wilayah Madura.
Pada kondisi ini, udara pada malam dan pagi hari terasa lebih dingin dari biasanya. Namun pada siang akan terasa sangat terik dan panas. Fenomena itu, lanjut Usman, disebut dengan fenomena bediding.
"Munculnya fenomena dingin saat musim kemarau adalah hal yang sangat wajar terjadi setiap tahun atau disebut juga dengan fenomena bediding," kata Usman.
Baca juga: Mengenal Tradisi Toron yang Dilakukan Warga Madura Jelang Iduladha
Usman menjelaskan, fenomena bediding terjadi karena pergerakan angin muson timur yang menggiring massa udara dingin dari Australia ke wilayah Indonesia. Berdasarkan data BMKG, suhu udara di Madura mencapai titik rendah 20 derajat celsius.
Selain itu, faktor lainnya karena tutupan awan yang cenderung sedikit. Sehingga udara panas tidak dapat dipantulkan kembali ke bumi. Tidak hanya di Madura, fenomena ini juga dirasakan di daerah lainnya, terutama di daerah dataran tinggi.
Fenomena ini, kata dia, diperkirakan akan berlangsung beberapa pekan atau hingga awal Juli mendatang.
"Jadi masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan. Kalau misalnya ada aktivitas di luar rumah harus menggunakan pelindung bandan seperti jaket dan juga memperbanyak asupan air," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.