GRESIK, KOMPAS.com - Sebanyak 16 nelayan yang menumpang dua perahu tertimpa bangunan rumah kontainer PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) di perairan Madura, Jawa Timur.
Satpolairud Polres Gresik mengungkap, peristiwa tersebut terjadi Selasa (11/6/2024) sekitar pukul 23.00 WIB. Para korban berasal dari Kelurahan Kroman dan Blandongan, Kecamatan/Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Baca juga: 3 Nelayan di Maluku Tengah Ditemukan Selamat Setelah 3 Hari Terombang-ambing di Laut
"Lokasi kejadian di perairan Madura, namun nelayannya asal Gresik. Kami terus koordinasi dengan BPBD Gresik, Ditpolairud Polda Jatim, Satpolairud Polres Bangkalan dan Basarnas," ujar Kasatpolairud Polres Gresik AKP Winardi saat ditemui, Kamis (13/6/2024).
Sebelum peristiwa terjadi, para nelayan tersebut mencari besi tua dengan menyelam atau membeli limbah besi bekas dari kapal kapal yang berlabuh.
Pada Selasa (11/6/2023) sekitar pukul 23.00 WIB, kedua perahu tersebut berlindung di area PHE WMO karena kondisi cuaca yang buruk.
Baca juga: Melaut Saat Cuaca Buruk, 3 Nelayan di Banda Maluku Tengah Hilang
Mereka berlindung di bawah bangunan rumah kontainer yang menggantung milik PT PHE WMO.
Cuaca buruk membuat bangunan rumah kontainer tersebut tiba-tiba runtuh dan menimpa kedua perahu tersebut.
Winardi menjelaskan, delapan nelayan sudah ditemukan dalam kondisi selamat, yaitu Husni, Boyen, Zaini, Budi, Hasan, Khatib, Fatah dan Nok. Tiga orang di antaranya mendapat perawatan di Rumah Sakit Dr Soetomo, Surabaya.
Selain itu, ada satu nelayan yang ditemukan hari ini dalam kondisi meninggal dunia dengan nama Safaq.
"Kami dapat informasi, satu nelayan ketemu sudah meninggal. Jadi, sisa tujuh nelayan yang masih belum ditemukan,” ucap Winardi.
Baca juga: Pasang Jaring Ikan, Nelayan di Buton Ditemukan Tewas Tenggelam
Adapun tujuh nelayan yang belum ditemukan bernama M Lutfi, Wawan, Aris, Mulyono, Abdul Ghofar, Oji dan Haris.
Lurah Kroman Fathan membenarkan, 13 dari 16 nelayan yang menjadi korban dalam insiden tersebut berdomisili di Kelurahan Kroman.
Kebanyakan dari mereka sudah berkeluarga, namun korban Safaq masih belum berumah tangga.
"Korban yang hilang adalah warga kami, doakan supaya segera ditemukan. Kebanyakan mereka sudah berkeluarga, sementara kalau Safaq seingat saya itu masih bujang," kata Fathan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.