"Bupati beserta semua jajaran menghormati proses hukum yang berjalan dan kita dengan tangan terbuka, menyambut itu sebagai bentuk perbaikan Kabupaten Sidoarjo," jelasnya.
Bupati sempat tak menjawab terkait ke mana dirinya saat OTT KPK. Namun, dia kembali menyebut akan hormati seluruh proses hukum.
"(Terkait kabar menghilang) Wahh, artinya itu sudah sebagai hukum dihormati dengan baik. Kami atas nama pribadi menyerahkan ini semua berproses sesuai dengan selayaknya," ujarnya.
Baca juga: Sejarah Sidoarjo, Dulu Bagian dari Kabupaten Surabaya
Pada hari yang sama, KPK menggeledah rumah dinas Bupati Sidoarjo, Rabu (31/1/2024), siang. Sejumlah penyidik membawa empat koper setelah keluar dari bangunan tersebut.
Sedangkan, Gus Muhdlor sendiri sama sekali tidak terlihat ketika KPK melakukan penggeledahan di rumah dinas. Padahal, dia sempat memimpin upacara HUT kabupaten ke-165.
Pihak KPK mengonfirmasi bahwa mereka telah menyita sejumlah uang dalam pecahan asing atau valuta asing (Valas) dan tiga unit mobil.
"Turut diamankan pula sejumlah uang dalam bentuk mata uang asing dan tiga unit kendaraan roda empat," ungkap Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri, Rabu (31/1/2024), seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com.
Barang-barang tersebut diduga kuat merupakan barang bukti dugaan korupsi perkara pemotongan insentif ASN Sidoarjo.
Baca juga: Dicari KPK, Bupati Sidoarjo Muncul dan Pimpin Upacara Hari Jadi Kabupaten
Gus Muhdlor terlihat lagi saat deklarasi dukungan pasangan calon (paslon) Prabowo Subianto-Gibran Rakabumi Raka, di Pondok Pesantren Bumi Shalawat, di Sidoarjo, Jawa Timur Kamis (1/2/2024).
Pantauan Kompas.com, ribuan massa mayoritas kaos biru dan putih, tampak sudah tiba di parkir selatan Ponpes, Jalan Raya Lebo, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo sekitar pukul 15.00 WIB.
Sedangkan, Gus Muhdlor yang duduk di atas panggung langsung menyapa para relawan tersebut. Sedangkan, massa yang datang menyambutnya dengan mengacungkan ke atas dua jari.
"Seng teko (yang dari) Tulangan ngacung (angkat tangan), seng nutup dalan wong (yang menutup jalan orang) Krembung, seng teko MSB (Muslimah Sidoarjo Bershalawat) ngacung," kata Gus Muhdlor, Kamis.
Gus Muhdlor dalam sambutannya mengatakan, pembangunan Indonesia saat ini sudah dalam lanjurnya. Oleh karena itu, sekarang yang diperlukan adalah melanjutkanya.
Baca juga: Geledah Rumah Dinas Bupati dan Kantor BPPD Sidoarjo, KPK Amankan Dokumen Pemotongan Insentif ASN
"Indonesia sekarang sudah di rel pembangunan yang sangat baik, diakui enggak diakui. Jawa Timur (Jatim) hari ini sudah di rel pembangunan yang baik," kata Gus Muhdlor.