Salin Artikel

Gus Muhdlor "Menghilang" Saat OTT KPK, Muncul di Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran

Sempat "menghilang" saat operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (25/1/2024) dan Jumat (26/1/2024), Gus Muhdlor muncul mempimpin upacara Hari Jadi Sidoarjo dan menghadiri deklarasi dukungan ke Prabowo Subianto-Gibran Rakabumig Raka.

Tak ditemukan saat OTT

KPK sebelumnya menyebut Gus Muhdlor tidak ditemukan saat petugas melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo, Kamis dan Jumat, 25-26 Januari 2024.

OTT dilakukan terkait dugaan kasus pemotongan insentif pegawai di lingkungan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Hasil pemotongan insentif tersebut diduga juga digunakan oleh Bupati Sidoarjo.

Saat OTT, KPK tak menemukan Gus Muhdlor dan menangkap 11 orang.

Mereka yakni Kasubag Umum Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Pemkab Sidoarjo Siska Wati dan suami Siska sekaligus Kepala Bagian Pembangunan Setda Pemkab Sidoarjo Agung Sugiarto.

Kemudian, anak Siska bernama Nur Ramadan, kakak ipar Bupati Sidoarjo Robith Fuadi, asisten pribadi Bupati Sidoarjo Aswin Reza Sumantri, Bendahara BPPD Sidoarjo Rizqi Nourma Tanya, dan Pimpinan cabang Bank Jatim Umi Laila.

Selanjutnya, Bendahara BPPD Sidoarjo Heri Sumaeko, fungsional BPPD Sidoarjo Rahma Fitri, dan Kepala Bidang BPPD Sidoarjo Tholib.

KPK pun menetapkan satu tersangka, yakni Kasubag Umum BPPD Sidoarjo Siska Wati, terkait kasus dugaan melakukan pemotongan insentif pajak dan retribusi daerah.

Keberadaan Gus Muhdlor sempat tidak diketahui selama beberapa hari.

Bupati Sidoarjo baru muncul ke hadapan publik ketika memimpin upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-165 Kabupaten Sidoarjo di Alun-Alun Sidoarjo, Rabu (31/1/2024).

Gus Muhdlor saat itu mengungkapkan akan menghormati seluruh proses hukum yang tengah berjalan di KPK.

"Intinya satu, bahwa atas nama pribadi pemerintah Kabupaten (Sidoarjo), menghormati jalannya proses penegakan hukum yang ada," kata Gus Muhdlor, Rabu (31/1/2024).

Selain itu, kata Gus Muhdlor, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo menyambut dengan tangan terbuka proses hukum KPK.

"Bupati beserta semua jajaran menghormati proses hukum yang berjalan dan kita dengan tangan terbuka, menyambut itu sebagai bentuk perbaikan Kabupaten Sidoarjo," jelasnya.

Bupati sempat tak menjawab terkait ke mana dirinya saat OTT KPK. Namun, dia kembali menyebut akan hormati seluruh proses hukum.

"(Terkait kabar menghilang) Wahh, artinya itu sudah sebagai hukum dihormati dengan baik. Kami atas nama pribadi menyerahkan ini semua berproses sesuai dengan selayaknya," ujarnya.

Rumah dinas digeledah

Pada hari yang sama, KPK menggeledah rumah dinas Bupati Sidoarjo, Rabu (31/1/2024), siang. Sejumlah penyidik membawa empat koper setelah keluar dari bangunan tersebut.

Sedangkan, Gus Muhdlor sendiri sama sekali tidak terlihat ketika KPK melakukan penggeledahan di rumah dinas. Padahal, dia sempat memimpin upacara HUT kabupaten ke-165.

Pihak KPK mengonfirmasi bahwa mereka telah menyita sejumlah uang dalam pecahan asing atau valuta asing (Valas) dan tiga unit mobil.

"Turut diamankan pula sejumlah uang dalam bentuk mata uang asing dan tiga unit kendaraan roda empat," ungkap Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri, Rabu (31/1/2024), seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Barang-barang tersebut diduga kuat merupakan barang bukti dugaan korupsi perkara pemotongan insentif ASN Sidoarjo.

Gus Muhdlor terlihat lagi saat deklarasi dukungan pasangan calon (paslon) Prabowo Subianto-Gibran Rakabumi Raka, di Pondok Pesantren Bumi Shalawat, di Sidoarjo, Jawa Timur Kamis (1/2/2024).

Pantauan Kompas.com, ribuan massa mayoritas kaos biru dan putih, tampak sudah tiba di parkir selatan Ponpes, Jalan Raya Lebo, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo sekitar pukul 15.00 WIB.

Sedangkan, Gus Muhdlor yang duduk di atas panggung langsung menyapa para relawan tersebut. Sedangkan, massa yang datang menyambutnya dengan mengacungkan ke atas dua jari.

"Seng teko (yang dari) Tulangan ngacung (angkat tangan), seng nutup dalan wong (yang menutup jalan orang) Krembung, seng teko MSB (Muslimah Sidoarjo Bershalawat) ngacung," kata Gus Muhdlor, Kamis.

Gus Muhdlor dalam sambutannya mengatakan, pembangunan Indonesia saat ini sudah dalam lanjurnya. Oleh karena itu, sekarang yang diperlukan adalah melanjutkanya.

"Indonesia sekarang sudah di rel pembangunan yang sangat baik, diakui enggak diakui. Jawa Timur (Jatim) hari ini sudah di rel pembangunan yang baik," kata Gus Muhdlor.

Dengan demikian, Gus Muhdlor menyebut, calon presiden (capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto merupakan seorang yang pas menjadi pengganti Joko Widodo, menjadi presiden selanjutnya.

"Kalau Pak Jokowi sudah berhasil maka otomatis harus dilanjutkan pembangunannya, yang bisa melanjutkan, yang merepresentasikan. Yang menggambarkan Jokowi hari ini adalah Pak Prabowo," jelasnya.

"Ini pesan, pulang dari sini, lek ditakoni lapo wong (kalau ditanya kenapa orang) Sidoarjo kok kudu (harus) milih Prabowo, jawabane siji (jawabanya satu) nderek kiai, nderek (ikut) kiai milih Pak Prabowo," ucapnya.

Muhdlor sendiri tampak buru-buru pergi dengan ikut ke rombongan ayahnya, Gus Ali. Dia tak sempat menjawab soal dukunganya ke capres-cawapres nomor urut 2 dan pemanggilan KPK.

Untuk diketahui, KPK telah melayangkan panggilan kepada Bupati Sidoarjo dan Kepala BPPD Sidoarjo ke Gedung Merah Putih untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi pada Jumat (2/2/2024).

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/02/074010078/gus-muhdlor-menghilang-saat-ott-kpk-muncul-di-deklarasi-dukung-prabowo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke