Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Beli Nasi Goreng, Pemuda di Situbondo Diduga Dipukuli Oknum Polisi, Kedua Pihak Saling Sanggah

Kompas.com - 25/12/2023, 20:46 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Khairina

Tim Redaksi

Tidak hanya itu, saksi sekaligus korban yakni Ryan memberi keterangan berbeda dengan informasi awal kejadian setelah dilakukan pemeriksaan oleh kepolisian.

"Sampai sekarang keluarga korban belum diberi penjelasan alasan apa anaknya dipukuli seperti itu, bahkan klarifikasi kepolisian menyebutkan korban minum miras dan terjatuh seakan mengaburkan subtansi yang ada, awalnya Ryan itu tidak bilang bahwa dirinya dan Yudis minum arak, setelah ditemui polisi malah memberi keterangan berbeda," terangnya.

Klarifikasi kepolisian

Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto menyatakan bahwa kedua korban yang mengaku dipukul kepolisian sedang didalami.

Namun keterangan penyidik menyatakan korban terjatuh dan sudah ada beberapa bukti namun belum bisa dipublikasi.

"Benar adanya laporan terkait kasus tersebut, kita masih dalami, dan sudah ada beberapa foto dari kejadian baik saat korban di rumah sakit maupun saat terjatuh saat dikejar petugas," tulisnya dalam rilis pada Senin (25/12/2023).

Dalam hasil penyelidikan kepolisian, salah satu saksi yakni R berhasil diambil keterangan oleh penyidik. Saksi membenarkan bahwa dirinya dan pelapor keluar dari gang sambil mengacungkan balok kayu dan bergaya zig zag. Bahkan keduanya hampir memukul petugas.

"Jadi laporan tersebut sudah ditindaklanjuti dengan memeriksa saksi saudara R, fakta yang diperoleh yakni hasil keterangan dari R yang mengaku terjatuh ada luka terseret atau kena hantaman benda keras aspal. Kasus ini masih kita dalami dan tetap kita proses nanti seperti apa hasil perkembangannya kedepan,” katanya.

Dalam hasil penyelidikan, kejadiannya Sabtu (23/12/2023) pukul 03.00 WIB. Saksi R bersama Y naik sepeda motor berboncengan hendak beli nasi goreng, dan tidak pakai helm. Saat itu dalam kondisi baru selesai minum miras jenis arak di rumah saksi R.

"Alasan kepolisian melalukan pengejaran karena pengendara melanggar lalu lintas dengan berkendara zig zag melawan arus dan membahayakan orang lain dan dimungkinkan akan melakukan tindak pidana terlebih saat dilakukan pengejaran yang bersangkutan akan melempar batang kayu kepada petugas. Sehingga pengejaran terus dilakukan sampai akhirnya terjatuh kemudian diamankan," katanya.

Lebih lanjut, Kapolres Situbondo menegaskan bahwa laporan tersebut sudah ditindaklanjuti oleh satreskrim dengan meminta keterangan saksi R dan terkait pemukulan masih dalam proses penyelidikan lebih dalam.

“Penyidik saat ini sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi pelapor dan dugaan pemukulan masih dalam proses penyelidikan lebih dalam. Kita tunggu hasil dari penyelidikan dan menunggu hasil visum rumah sakit” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gantikan Sang Ayah yang Meninggal, Syarifa Jadi Calon Haji Termuda Asal Lumajang

Gantikan Sang Ayah yang Meninggal, Syarifa Jadi Calon Haji Termuda Asal Lumajang

Surabaya
Toko Kue di Surabaya Dibobol Maling, Sejumlah Barang Hilang

Toko Kue di Surabaya Dibobol Maling, Sejumlah Barang Hilang

Surabaya
Partai PPP Situbondo Buka Seleksi Cabup dan Cawabup, Pendaftarnya Bupati hingga Mantan Rektor

Partai PPP Situbondo Buka Seleksi Cabup dan Cawabup, Pendaftarnya Bupati hingga Mantan Rektor

Surabaya
Jelang Rekrutmen PPPK dan CPNS, Warga di Sumenep Diminta Tak Percaya Calo

Jelang Rekrutmen PPPK dan CPNS, Warga di Sumenep Diminta Tak Percaya Calo

Surabaya
Lansia di Gresik Meninggal Diduga Dianiaya Tetangga

Lansia di Gresik Meninggal Diduga Dianiaya Tetangga

Surabaya
Seorang Karyawan Terluka Saat Gagalkan Perampokan Alfamart di Probolinggo

Seorang Karyawan Terluka Saat Gagalkan Perampokan Alfamart di Probolinggo

Surabaya
11 Orang Berebut Rekomendasi PDI-P untuk Maju Pilkada Sumenep 2024

11 Orang Berebut Rekomendasi PDI-P untuk Maju Pilkada Sumenep 2024

Surabaya
Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Surabaya
Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Surabaya
Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Surabaya
Ledakan Dipicu Serbuk Petasan Terjadi di Ponorogo, 3 Orang Luka-luka

Ledakan Dipicu Serbuk Petasan Terjadi di Ponorogo, 3 Orang Luka-luka

Surabaya
Mantan Wabup Lumajang Daftar Bacabup di Kantor PDI-P

Mantan Wabup Lumajang Daftar Bacabup di Kantor PDI-P

Surabaya
Cegah DBD, Petugas Rutin Lakukan 'Fogging' di Asrama Haji Surabaya

Cegah DBD, Petugas Rutin Lakukan "Fogging" di Asrama Haji Surabaya

Surabaya
Pasangan Muda-mudi Mesum di Taman Kota Sumenep, Satpol PP Perketat Pengawasan

Pasangan Muda-mudi Mesum di Taman Kota Sumenep, Satpol PP Perketat Pengawasan

Surabaya
Balon Udara Berisi Petasan Meledak di Ponorogo, Terduga Pelaku Coba Hilangkan Barang Bukti

Balon Udara Berisi Petasan Meledak di Ponorogo, Terduga Pelaku Coba Hilangkan Barang Bukti

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com