KEDIRI, KOMPAS.com - Sejumlah pihak menguji kandungan air sumur milik warga di Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur. Pengujian itu dilakukan setelah ada dugaan air di kawasan tersebut tercemar.
Sejumlah pihak itu mulai dari Pemerintah Kota Kediri, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Energi Sumber Daya Mineral, serta tim independen.
Pihak Pemerintah Kota Kediri selain melakukan pemeriksaan mandiri, juga menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk melakukan pemeriksaan.
Baca juga: Pencemaran Sumur di Kediri, Tim Independen Mulai Periksa Tangki Pertamina di SPBU
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkot Kediri Apip Permana mengatakan, pemeriksaan oleh ITS tersebut dilakukan hingga dua kali dan telah keluar hasilnya pada 7 September dan 13 September.
"Sudah dilakukan beberapa tes laboratorium. Hasilnya ada kandungan total petroleum hidrocarbon (TPH)," ujar Apip Permana pada Kompas.com, Selasa (27/9/2023).
Kandungan TPH dengan ukuran miligram per liter tersebut berbeda-beda jumlahnya antara sumur satu dengan lainnya. Pada hasil pemeriksaan kedua misalnya, kandungan TPH terendah 3,50 miligram per liter dan tertinggi 187.360,00 miligram per liter.
Baca juga: Pencemaran Sumur di Kediri, Pertamina Mengaku Tak Temukan Kandungan BBM
Namun demikian untuk tindak lanjutnya, Apip menambahkan, pihaknya masih menunggu hasil dari komponen pemeriksaan lainnya yakni geolistrik dan pemetaan aliran air.
"Geolistrik dan pemetaan air sampai sekarang belum keluar hasilnya." pungkas Apip Permana.
Pihak terakhir yang melakukan pengujian adalah tim independen. Tim yang berasal dari laboratorium swasta yang bersertifikasi direktorat jenderal minyak dan gas bumi tersebut merupakan hasil kesepakatan pertemuan antara warga terdampak dan pihak Pertamina.
Head Section Communication Relation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Taufik Kurniawan mengatakan, meski ada beberapa pihak yang melakukan pengujian, hasil yang nantinya akan dipakai acuan tindak lanjut adalah hasil pemeriksaan dari tim independen.
Baca juga: Warga Sebut Pencemaran Sumur di Kediri Belum Teratasi
"Itu sebagaimana dalam klausul yang disepakati oleh warga," ujar Taufik Kurniawan.
Sebelumnya diberitakan, belasan sumur warga di Kelurahan Tempurejo tersebut mengalami pencemaran.
Kondisi air menjadi keruh dan berbau bahan bakar. Bahkan salah satu sumur warga saat itu kondisi airnya hitam pekat dan terbakar saat disulut api.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.