Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sebut Pencemaran Sumur di Kediri Belum Teratasi

Kompas.com - 27/09/2023, 14:47 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com- Warga menyebutkan, pencemaran belasan sumur warga di Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur yang berlangsung sekitar sebulan ini, hingga kini belum teratasi.

Warga terdampak mengaku masih mengandalkan suplai air bersih dari pemerintah untuk mencukupi kebutuhan air setiap harinya.

Baca juga: Perjuangan Ibu di Kediri Rawat Anak Disabilitas hingga Kematian Menjemput Keduanya

Sehingga warga berharap, pemeriksaan yang tengah berlangsung saat ini bisa dipercepat supaya hasilnya bisa diketahui. 

"Ya kami memang merasakan ini (pemeriksaan) berlangsung lama. Tapi kami juga menghormati proses-proses yang ada," ujar Ketua RT Abdullah Mubarok pada Kompas.com, Rabu (27/9/2023).

Baca juga: Ibu dan Anak di Kediri Ditemukan Meninggal di Dalam Rumah

Abdullah mengungkapkan, pada Selasa (26/7/2023) sedianya akan dilakukan pemeriksaan tekanan tangki pendam penyimpanan Bahan Bakar Minyak (BBM) milik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Pemeriksaan dilakukan oleh tim independen yang ditunjuk oleh pihak warga dan pihak Pertamina, untuk membuktikan dugaan adanya kebocoran tangki. Namun pemeriksaan yang dijadwalkan hari itu, urung dilakukan.

"Saya enggak tahu kenapa pemeriksaan enggak jadi digelar. Katanya nanti kalau mau digelar, akan panggil kami," lanjut dia.

Adapun pemeriksaan tekanan tangki itu sendiri merupakan salah satu dari rangkaian pemeriksaan yang dilakukan oleh tim independen.

Warga sendiri menduga pencemaran itu terjadi akibat operasional SPBU yang terletak hanya berjarak sekitar 50 meter dari permukiman warga.

Dugaan itu semakin menguat saat dilakukan pengurasan BBM dalam tangki pendam SPBU beberapa waktu lalu.

Sebab usai pengurasan tangki itu, Abdullah mengungkapkan, kondisi pencemaran pada sumur warga mulai mereda.

" Kemungkinannya ya (SPBU). Tapi hasil pastinya masih nunggu pemeriksaan selesai." pungkasnya.

Baca juga: Pencemaran Sumur di Kediri, Tim Independen Mulai Periksa Tangki Pertamina di SPBU

Head Section Communication Relation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Taufik Kurniawan mengatakan, pihaknya juga masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim independen tersebut.

Tim independen tersebut, kata Taufik, berasal dari laboratorium swasta yang bersertifikasi.

Tim yang sama sebelumnya juga telah mengambil sampel air di sumur milik warga. Dan hingga kini mereka masih bekerja sehingga belum diketahui hasilnya.

"Belum keluar hasilnya. Biasanya menunggu 14 hari kerja," ujar Taufik Kurniawan pada Kompas.com.

Sebelumnya diberitakan, belasan sumur warga di Kelurahan Tempurejo tersebut mengalami pencemaran.

Kondisi air menjadi keruh dan berbau bahan bakar. Bahkan salah satu sumur warga saat itu kondisi airnya hitam pekat dan terbakar saat disulut api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com