Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Seniman Reog Ponorogo Berusia 60 Tahun: Berkesenian Tak Perlu Pamrih

Kompas.com - 20/09/2023, 13:09 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com- Sejak remaja, Sudirman berkecimpung dalam kesenian Reog Ponorogo. Bagi pria 60 tahun tersebut, seni dan tradisi itu telah mendarah daging.

Baginya tak perlu pengakuan dan pamrih sebagai seniman yang selalu berupaya agar Reog Ponorogo tetap lestari.

Baca juga: Reog Ponorogo Diajukan Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Disidangkan Tahun Depan

“Saya tidak butuh pengakuan seperti itu. Reog itu jiwa saya dan saya melakukan reog itu tidak perlu pamrih apa-apa,” ujar Sudirman kepada Kompas.com, Selasa (19/9/2023).

Pria yang akrab disapa Dirman ini mengungkapkan, jika reog telah merasuk ke jiwa masyarakat di Ponorogo, maka tak ada yang perlu dikhawatirkan meski ada banyak kesenian serupa di dunia.

Namun Dirman sangat berharap kesenian ini tetap terjaga di kalangan generasi muda. Salah satunya dengan memasukan kesenian Reog Ponorogo dalam kurikulum sekolah.

Baca juga: Peletakan Batu Pertama Monumen Reog Ponorogo, Dibangun di Lokasi Bekas Tambang Batu Gamping

Hidup dari Reog 

Festival Nasional Reog Ponorogo 2023, Aloon-Aloon Ponorogo, Jawa Timur, (15/7/2023). Reog Ponorogo telah diajukan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO. DOK KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF Festival Nasional Reog Ponorogo 2023, Aloon-Aloon Ponorogo, Jawa Timur, (15/7/2023). Reog Ponorogo telah diajukan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO.

Menurut Dirman, Reog Ponorogo memiliki potensi sebagai industri utama pariwisata di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Artinya, kesenian tersebut sebenarnya bisa menghasilkan dan menjadi mata pencarian bagi seniman.

Ia mencontohkan seorang penari jatilan bisa mengantongi uang mulai Rp 5 hingga Rp 10 juta dalam satu bulan. 

“Dalam satu bulan mereka bisa tampil 10 hingga 20 kali. Makanya penari jatilan itu kaya karena menjadi mata pencarian mereka. Akhirnya banyak yang tergiur menjadi penari jatilan karena mendapatkan pendapatan yang besar. Dan kayaknya menjadi maskot dalam pertunjukan reog di Ponorogo karena jatilan ini masih diburu oleh penggiat dan pencinta Reog Ponorogo,” ungkap Dirman.

Baca juga: Reog Ponorogo Resmi Diajukan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Dari hasil sebagai penari jatilan, kata Dirman, anak didiknya kini mampu membeli sepeda motor hingga perhiasan. Bahkan hasil menari jatilan dapat membayar sekolah sendiri dan memiliki tabungan.

Menurut Dirman, keberadaan seniman reog masih banyak ditemukan di berbagai tempat di Kabupaten Ponorogo.

Terlebih pertunjukan seni reog acapkali ditampilkan di sekolah dan desa-desa saat mengisi kegiatan hingga hajatan.

Peran pemerintah

Dirmen menilai, meski para seniman tak berpamrih, pemerintah semestinya tanggap untuk memberdayakan secara optimal agar keberadaan dan keaslian Reog Ponorogo terus terjaga.

Apalagi saat ini seni budaya reog Ponorogo makin berkembang mengikuti perkembangan zaman sehingga mulai melupakan warna aslinya.

Baca juga: Reog Cemandi, Kesenian untuk Menakuti Penjajah Belanda

Halaman:


Terkini Lainnya

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Surabaya
Makelar Judi 'Online' di Malang Ditangkap Polisi

Makelar Judi "Online" di Malang Ditangkap Polisi

Surabaya
Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Surabaya
Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Surabaya
Alasan Wali Kota Blitar Santoso Tak Maju pada Pilkada 2024 meski Sudah Ambil Formulir

Alasan Wali Kota Blitar Santoso Tak Maju pada Pilkada 2024 meski Sudah Ambil Formulir

Surabaya
Selebgram Rizky Boncell Bersama Heri Cahyono Daftar Pilkada Kota Malang Jalur Independen

Selebgram Rizky Boncell Bersama Heri Cahyono Daftar Pilkada Kota Malang Jalur Independen

Surabaya
Oknum Polisi di Surabaya Dilaporkan atas Dugaan Penipuan dan Penggelapan

Oknum Polisi di Surabaya Dilaporkan atas Dugaan Penipuan dan Penggelapan

Surabaya
Oknum ASN di Situbondo Ditahan Terkait Kasus Penipuan Jual Beli Tanah

Oknum ASN di Situbondo Ditahan Terkait Kasus Penipuan Jual Beli Tanah

Surabaya
Pasangan Jaddin-Arismaya Daftar Pilkada Jember Jalur Independen

Pasangan Jaddin-Arismaya Daftar Pilkada Jember Jalur Independen

Surabaya
Pulang dari Taiwan, Seorang Ayah di Tulungagung Bunuh Anak Balitanya

Pulang dari Taiwan, Seorang Ayah di Tulungagung Bunuh Anak Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Surabaya
Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Surabaya
Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Surabaya
Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com