Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Wisatawan Asing Diduga Diperlakukan Tak Menyenangkan, Batal Kunjungi Goa Tetes Lumajang

Kompas.com - 26/07/2023, 08:00 WIB
Miftahul Huda,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan enam orang wisatawan asing di Goa Tetes, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berdebat dengan seorang pria, viral di media sosial.

Video berdurasi 70 detik itu diunggah oleh akun Instagram @inijawatimur dan telah ditonton lebih dari 189.000 kali sejak pertama diunggah.

Baca juga: Bengkel Tambal Ban di Lumajang Terbakar, 3 Motor Hangus

Dalam video, tampak enam orang wisatawan asing hendak berwisata ke Goa Tetes.

Saat akan masuk, keenam turis itu dicegat oleh seorang pria berbaju merah dan memintanya untuk membeli tiket.

"Mau ke Goa Tetes semua ini? Satu, dua, tiga, enam orang? Ke sini dah enggak papa," ucap pria berbaju merah kepada wisatawan asing menggunakan bahasa madura.

Baca juga: Kapal Wisata Angkut 9 Wisatawan Asing Tenggelam di Labuan Bajo, 1 Orang Terluka

Namun, para wisatawan asing yang datang tanpa guide itu merasa bingung lantaran sebelumnya merasa telah ditarik tiket saat berwisata ke Air Terjun Tumpak Sewu.

Para wisatawan mengatakan telah membeli tiket di lokasi wisata sebelumnya dan langsung ditimpali oleh pria berbaju merah bahwa semuanya harus membeli tiket di tempatnya.

Untuk diketahui, kawasan wisata Air Terjun Tumpak Sewu dan Goa Tetes memang berdekatan dan bisa diakses langsung.

"No, no, no, di sini semua tiketnya. Tanya ke anak-anak sana kurang paham saya," timpal pria tersebut.

"Maunya tiketnya langsung ikut di sana (Tumpak Sewu), enggak bisa. Di sini ada pengelolanya sendiri," terang pria berbaju merah kepada warga lain.

Baca juga: Derita Eks Pekerja PTPN XII Lumajang Tinggal di Gubuk: Kami Belum Merdeka

Kemudian, salah satu turis asing itu mencoba berkomunikasi dengan pria berbaju merah menggunakan bantuan google translate dan menanyakan apakah mereka bisa berjalan ke bawah menuju Goa Tetes.

Pria berbaju merah langsung mengatakan tidak bisa sambil tangannya memberi isyarat menolak.

"No, no, no," ucapnya.

Mendapatkan jawaban seperti itu, sontak para wisatawan asing itu lantas pergi meninggalkan kawasan wisata Goa Tetes.

Tidak sedikit warganet yang menyayangkan sikap oknum tersebut dalam menerima wisatawan asing.

Sampai berita ini ditulis, sudah ada 918 komentar warga dalam unggahan video.

Salah satunya akun @irvdnta. Dia menjelaskan, akses menuju air terjun Tumpak Sewu memang dibagi beberapa loket tiket.

Meski begitu, ia menyayangkan sikap warga saat menjelaskannya kepada wisatawan.

"Jadi gini, akses menuju air terjun Tumpak Sewu memang dibagi beberapa loket tiket masuk. Tiket masuk panorama atas dan tiket masuk dasar air terjunnya. Dikarenakan akses menuju dasar air terjun lewat loket panorama ditutup, maka saat ini akses masuknya dilewatkan pintu loket Goa Tetes (bayar tiket lagi). Jadi secara keseluruhan memang ada 2 loket pintu masuk. Saat ini, wisata Tumpak Sewu dan Goa Tetes masih tutup total. Cuma untuk video ini saya juga menyayangkan sikap warga setempat yang tidak memakai bahasa Indonesia yang baik, seolah-olah mungkin menjadi suatu ancaman bagi WNA tersebut karena nada-nadanya yang agak keras dan kasar," tulisnya.

Penjelasan Dinas Pariwisata Lumajang

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang Yuli Harismawati angkat bicara mengenai peristiwa tersebut.

Menurutnya, kejadian dalam video viral tersebut terjadi pada Jumat (21/7/2023).

Yuli mengatakan, enam orang wisatawan asing itu berasal dari Barcelona, Spanyol. Mereka menginap di Kota Batu dan hendak berwisata ke air terjun Tumpak Sewu.

Namun, lantaran jembatan penghubung Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang putus akibat banjir lahar Gunung Semeru beberapa waktu lalu, wisatawan tersebut memarkir kendaraannya dekat jembatan di sisi Malang dan melanjutkan perjalanan menggunakan ojek.

Oknum tukang ojek itu, kata Yuli, yang berperilaku kurang sopan terhadap wisatawan asing tersebut.

"Jadi informasinya turis ini dari Barcelona menginap di Malang dan mau ke Tumpak Sewu. Karena jembatannya putus akhirnya mereka naik ojek. Bapak-bapak itu diduga tukang ojek, bukan guide kita," kata Yuli di Lumajang, Selasa (25/7/2023) malam.

Baca juga: Bupati Lumajang Temukan Pangkalan Elpiji Diduga Ilegal

Yuli menambahkan, saat peristiwa terjadi, memang pelaku wisata di Pronojiwo masih belum beroperasi.

Sebab sedang ada perbaikan teknis di lokasi wisata setelah terjangan banjir lahar.

"Saya pastikan itu bukan orang Pronojiwo, dia orang Sidorenggo (Malang). Pelaku wisata kita memang masih berbenah saat itu karena baru sehari masa tanggap darurat bencana berakhir," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Toko Kue di Surabaya Dibobol Maling, Sejumlah Barang Hilang

Toko Kue di Surabaya Dibobol Maling, Sejumlah Barang Hilang

Surabaya
Partai PPP Situbondo Buka Seleksi Cabup dan Cawabup, Pendaftarnya Bupati hingga Mantan Rektor

Partai PPP Situbondo Buka Seleksi Cabup dan Cawabup, Pendaftarnya Bupati hingga Mantan Rektor

Surabaya
Jelang Rekrutmen PPPK dan CPNS, Warga di Sumenep Diminta Tak Percaya Calo

Jelang Rekrutmen PPPK dan CPNS, Warga di Sumenep Diminta Tak Percaya Calo

Surabaya
Lansia di Gresik Meninggal Diduga Dianiaya Tetangga

Lansia di Gresik Meninggal Diduga Dianiaya Tetangga

Surabaya
Seorang Karyawan Terluka Saat Gagalkan Perampokan Alfamart di Probolinggo

Seorang Karyawan Terluka Saat Gagalkan Perampokan Alfamart di Probolinggo

Surabaya
11 Orang Berebut Rekomendasi PDI-P untuk Maju Pilkada Sumenep 2024

11 Orang Berebut Rekomendasi PDI-P untuk Maju Pilkada Sumenep 2024

Surabaya
Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Surabaya
Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Surabaya
Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Surabaya
Ledakan Dipicu Serbuk Petasan Terjadi di Ponorogo, 3 Orang Luka-luka

Ledakan Dipicu Serbuk Petasan Terjadi di Ponorogo, 3 Orang Luka-luka

Surabaya
Mantan Wabup Lumajang Daftar Bacabup di Kantor PDI-P

Mantan Wabup Lumajang Daftar Bacabup di Kantor PDI-P

Surabaya
Cegah DBD, Petugas Rutin Lakukan 'Fogging' di Asrama Haji Surabaya

Cegah DBD, Petugas Rutin Lakukan "Fogging" di Asrama Haji Surabaya

Surabaya
Pasangan Muda-mudi Mesum di Taman Kota Sumenep, Satpol PP Perketat Pengawasan

Pasangan Muda-mudi Mesum di Taman Kota Sumenep, Satpol PP Perketat Pengawasan

Surabaya
Balon Udara Berisi Petasan Meledak di Ponorogo, Terduga Pelaku Coba Hilangkan Barang Bukti

Balon Udara Berisi Petasan Meledak di Ponorogo, Terduga Pelaku Coba Hilangkan Barang Bukti

Surabaya
Oknum Polisi di Surabaya Ditangkap atas Kasus Penipuan dan Penggelapan

Oknum Polisi di Surabaya Ditangkap atas Kasus Penipuan dan Penggelapan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com