Adapun dari informasi yang didapat Qoyyim, Salami direncanakan berangkat haji bersama suaminya. Namun, suaminya itu sudah berpulang terlebih dahulu.
Porsi haji suaminya itu lantas diturunkan ke ahli waris yakni salah satu anak Salami. Namun, takdir juga berkata lain.
Tiga hari sebelum berangkat ke Surabaya itu, anaknya yang menggantikan itu juga meninggal dunia," lanjut Qoyyim.
Baca juga: Calon Haji di Kediri Tertinggal Bus Rombongan Saat Pergi ke Toilet
Sepeninggal anaknya itu, tidak ada anggota keluarga lainnya yang menggantikan sehingga Salami berangkat haji seorang diri.
Secara aturan, penggantian secara mendadak seperti itu tidak bisa dilakukan. Penggantian minimal dilakukan dalam jarak waktu dua tahun.
"Kalau penggantian mendadak enggak bisa." pungkas Qoyyim.
Kini, Salami sudah kembali berkumpul dengan keluarganya di Bandar Kidul, Kota Kediri.
Salah satu anak Salami, Umi Hanafiah, mengatakan, ibunya itu memang sudah mengalami penurunan ingatan sejak sekitar setahun ini. Kondisi itu yang mungkin membuatnya bingung saat berpergian apalagi tidak ada orang yang dikenalnya.
"Ibu sudah pikun. Mungkin ibu enggak tahu harus ke mana dan enggak ada orang yang dikenalnya. Jadi mungkin bingung," ujar Umi Hanafiah kepada wartawan.
Atas kejadian ini, pihak keluarga sudah ikhlas menerima kondisi yang ada. Apalagi keluarga sudah tahu kondisi nenek itu.
"Keluarga sudah ikhlas." pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.