Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Faisal, 18 Tahun Beternak Tikus Mencit di Situbondo, Jual Ratusan Ekor Setiap Bulan

Kompas.com - 23/03/2023, 17:34 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SITUBONDO, KOMPAS.com - Dari beternak tikus mencit, seorang warga di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur bernama Faisal (59) berhasil meraup jutaan rupiah setiap bulan.

Warga Desa Pathek, Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo tersebut bercerita telah 18 tahun beternak tikus mencit, atau sejak tahun 2005.

Baca juga: Dijamin Ampuh, Ini 7 Cara Mencegah Tikus Masuk Rumah

"Berawal dari kumpul-kumpul teman, terus ada yang beternak ini (mencit) dan saya ikut sampai keterusan sekarang," kata Faisal ketika ditemui di rumahnya, Kamis (23/3/2023).

Menurutnya, tikus mencit diternak untuk kebutuhan makan reptil seperti ular, kadal, lainnya. Pengiriman biasanya dilakukan setiap bulan ke berbagai daerah termasuk Surabaya dan Malang.

Namun terkadang juga ada yang membelinya secara perseorangan. Biasanya pembeli langsung datang ke rumah untuk mengambil hewan yang cocok. Harga yang dijual juga lebih murah.

"Untuk harga yang dijual ketika pengiriman Rp 5.000 namun untuk pembeli yang langsung ke rumah saya hargai Rp 3.500," katanya.

Baca juga: Mendag Akui Susah Cegah Pakaian Bekas Impor: Banyak Pelabuhan Tikus

200 ekor per bulan

Menurutnya, tikus mencit sangat cepat berkembang biak.

Dalam sebulan Faisal bisa menjual 200 ekor tikus mencit ke luar daerah. Dia mengatakan, dibutuhkan keseriusan dalam beternak tikus mencit.

"Kandang ini harus bersih normal, biasanya saya bersihkan seminggu sekali," katanya.

Baca juga: Nenek Layar Sari, Pemeran Video TikTok Mandi Lumpur, Kini Beternak dan Bertani

Faisal menjelaskan, tikus mencit memiliki ukuran tubuh 6 sampai 8 sentimeter dengan berat badan maksimal 900 gram.

"Kalau hamil harus segera dipisah dari kandangnya, karena kalau lahir bisa dimakan sama mencit lainnya," tuturnya.

Kandang tikus mencit tidak boleh ramai dan harus berada di ruangan cukup kedap cahaya. Hal tersebut karena mencit adalah hewan yang aktif di malam hari.

Baca juga: 5 Tips Memulai Usaha Hewan Ternak

Bapak dari dua orang anak tersebut menyatakan, mencit betina butuh waktu 14 hari dan maksimal 17 hari untuk mengandung dan bisa melahirkan. Sekali melahirkan, ada 7 ekor sampai 12 ekor anak yang keluar.

"Biasanya dua minggu baru melahirkan, dan kami tempatkan di kandang berbeda supaya tidak dimakan oleh mencit lainnya," katanya.

Baca juga: Santri Situbondo Tercebur di Selat Madura Saat Mudik Bersama Menggunakan Kapal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pria di Situbondo Tewas Terjatuh di Area Tambang Galian C

Pria di Situbondo Tewas Terjatuh di Area Tambang Galian C

Surabaya
Erupsi, Gunung Semeru Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Erupsi, Gunung Semeru Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Surabaya
Viral Video Tawuran di Ponorogo, Polisi Tangkap Satu Pelaku

Viral Video Tawuran di Ponorogo, Polisi Tangkap Satu Pelaku

Surabaya
Viral Video Perkelahian Antar-remaja di Ponorogo, Satu Orang Ditangkap

Viral Video Perkelahian Antar-remaja di Ponorogo, Satu Orang Ditangkap

Surabaya
Anies Baswedan Temui Gus Najih di Ponpes Al Anwar Sarang Rembang

Anies Baswedan Temui Gus Najih di Ponpes Al Anwar Sarang Rembang

Surabaya
Warga Sidoarjo Penggugat Kemenag soal Layanan Haji Diadukan ke Polisi atas Tuduhan Pemerasan

Warga Sidoarjo Penggugat Kemenag soal Layanan Haji Diadukan ke Polisi atas Tuduhan Pemerasan

Surabaya
Sosok Nardinata Marshioni, Suami yang Ternyata Perempuan di Surabaya, Nama Jusuf Hamka Terseret

Sosok Nardinata Marshioni, Suami yang Ternyata Perempuan di Surabaya, Nama Jusuf Hamka Terseret

Surabaya
1 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Ratusan Warga Malang Raya Konvoi Tuntut Keadilan

1 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Ratusan Warga Malang Raya Konvoi Tuntut Keadilan

Surabaya
Kasus DBD di Probolinggo Jatim, 18 Orang Meninggal

Kasus DBD di Probolinggo Jatim, 18 Orang Meninggal

Surabaya
Momen Terakhir Elmiati bersama Anak Balita dan Suaminya di Stadion Kanjuruhan

Momen Terakhir Elmiati bersama Anak Balita dan Suaminya di Stadion Kanjuruhan

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Tulungagung Hari Ini, 1 Oktober 2023: Siang hingga Sore Cerah

Prakiraan Cuaca di Tulungagung Hari Ini, 1 Oktober 2023: Siang hingga Sore Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 1 Oktober 2023 : Cerah Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 1 Oktober 2023 : Cerah Sepanjang Hari

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 01 Oktober 2023: Pagi dan Sore Cerah

Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 01 Oktober 2023: Pagi dan Sore Cerah

Surabaya
Rapat Pembentukan Komite Ad Hoc Suporter Digelar 1 Oktober Saat Peringatan Tragedi Kanjuruhan

Rapat Pembentukan Komite Ad Hoc Suporter Digelar 1 Oktober Saat Peringatan Tragedi Kanjuruhan

Surabaya
100 Hektar Kawasan Gunung Lawu Terbakar

100 Hektar Kawasan Gunung Lawu Terbakar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com