Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Supriatna, Sulap Ban Bekas Jadi Replika Binatang hingga Raup Cuan

Kompas.com - 25/01/2023, 19:36 WIB
Imron Hakiki,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Supriatna (58), warga Kelurahan Kepanjen, Kabupaten Malang berkreasi dengan membuat replika berbagai binatang berbahan ban bekas sepeda motor.

Ketika Kompas.com bertandang ke rumahnya, semangat terpancar di wajah Supriatna meski usia pria dua anak tersebut tak lagi muda.

Baca juga: Tumpahan Solar di Jalanan Kota Malang Sebabkan 8 Pemotor Berjatuhan

Maklum, Supriatna memang dilahirkan dari keluarga seniman. Ayahnya seorang musisi lokal, dan ibunya juga adalah seorang pelukis.

Inovasi replika binatang dari ban bekas sepeda motor membuat Supriatna meraup pundi-pundi rupiah.

Ada banyak bentuk hewan yang dikreasikan oleh Supriatna. Seperti replika dinosaurus, macan, burung gagak, ayam, penyu, dan buaya. Replika hewan itu berukuran kecil hingga ada yang sepanjang 7 meter.

Baca juga: Wali Kota Malang: ASN Jangan Berpolitik, apalagi Ini Sudah Tahun Politik...

Ban-ban sepeda motor bekas itu dipotong-potong sesuai kebutuhan, lalu ditempel-tempel, direkatkan dengan baut, dan dibentuk sesuai bentuk yang diinginkan.

Di dalam tempelan karet ban yang telah dipotong itu diisi paralon plastik, sebagai tempat penempelan karet ban. Kemudian dicat sesuai warna asli jenis binatang,

Beberapa hasil karyanya itu dipajang di depan rumahnya dan sebagian lainnya sudah dipesan orang.

"Mayoritas orang yang memesan untuk dipajang di spot wisata buatan. Ada yang di Kalimatan Tengah dan Gresik, Jawa Timur," ungkap Supriatna saat ditemui, Rabu (25/1/2023).

Replika-replika itu dipatok harga bervariasi. Mulai dari Rp 500.000 untuk yang berukuran kecil, hingga Rp 4 juta untuk replika yang berukuran besar.

Baca juga: KPU Kota Malang Lantik 171 Anggota PPS, Pastikan Tidak Ada Titipan

"Ukuran terbesar pernah saya buat untuk wisata buatan di Kalimatan Selatan. Replika Dinosaurus sepanjang 7 meter," ujarnya.

Supriatna mengatakan ide membuat inovasi replika binatang bermula dari keresahan pribadinya melihat tumpukan sampah ban bekas pada 2015 lalu.

Saat itu dia masih menjadi pengurus Tempat Pengolahan Sampah Reduce - Reuse - Recycle (TPS3R) Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen.

"Waktu itu ban menumpuk. Akhirnya saya putar otak bagaimana caranya agar tumpukan sampah ban sepeda motor bekas itu bisa bermanfaat dan lebih bernilai," ujarnya.

Baca juga: Sidang Gugatan Perdata Tragedi Kanjuruhan di PN Malang Ditunda

Supriatna akhirnya mulai mengotak-atik ban bekas itu, mengonsepnya hingga membentuk menjadi replika binatang.

Aksi percobaan awal yang dilakukan Supriatna tidak sempurna. Namun, ia tetap konsisten dan melakukan percobaan berulang-ulang hingga menelurkan karya yang bagus.

"Merkipun karya awal saya tidak sempurna, namun saya tetap mem-posting ke media sosial," terangnya.

Baca juga: Guru Ngaji di Malang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Polisi Periksa 6 Saksi

Foto karya yang diunggahnya di media sosial itu pun mendapat respons positif. Sampai akhirnya pada tahun 2017 beberapa orang mulai memesan karyanya.

"Saat ini, saya sudah tidak menjadi pengurus TPS3R, dan mata pencarian utama saya dari replika ini," tuturnya.

Sementara bahan ban bekas, Supriatna mendapatkan dari membeli dari bengkel-bengkel terdekat.

"Per ban bekas harganya senilai Rp 1.500 per biji," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pilkada Jember, Bupati dan Wakil Ketua DPRD Berebut Rekomendasi Nasdem

Pilkada Jember, Bupati dan Wakil Ketua DPRD Berebut Rekomendasi Nasdem

Surabaya
2 Pemuda di Surabaya Perkosa Anak di Bawah Umur Usai Tenggak Miras

2 Pemuda di Surabaya Perkosa Anak di Bawah Umur Usai Tenggak Miras

Surabaya
Pemkab Lumajang Akan Gabungkan Penambang Legal dan Ilegal

Pemkab Lumajang Akan Gabungkan Penambang Legal dan Ilegal

Surabaya
Mantan Bupati Sampang Dilaporkan ke Polisi soal Dugaan Jual Beli Suara

Mantan Bupati Sampang Dilaporkan ke Polisi soal Dugaan Jual Beli Suara

Surabaya
Kronologi Perundungan Siswi SD yang Berujung Kematian di Lamongan

Kronologi Perundungan Siswi SD yang Berujung Kematian di Lamongan

Surabaya
Pemkot Malang Segera Terapkan Pembayaran Non-Tunai Parkir di Tepi Jalan Umum

Pemkot Malang Segera Terapkan Pembayaran Non-Tunai Parkir di Tepi Jalan Umum

Surabaya
Polres Blitar Tangkap Pengedar Narkoba di Malang, Barang Bukti Ganja 13,7 Kg Senilai Rp 140 Juta

Polres Blitar Tangkap Pengedar Narkoba di Malang, Barang Bukti Ganja 13,7 Kg Senilai Rp 140 Juta

Surabaya
PDI-P Jadi Pemenang Pileg di Sumenep, Istri Bupati Disebut Berpeluang Jadi Ketua DPRD

PDI-P Jadi Pemenang Pileg di Sumenep, Istri Bupati Disebut Berpeluang Jadi Ketua DPRD

Surabaya
KPU Tetapkan 50 Anggota DPRD Sumenep Terpilih, Ada Istri Bupati hingga Anak Mantan Bupati

KPU Tetapkan 50 Anggota DPRD Sumenep Terpilih, Ada Istri Bupati hingga Anak Mantan Bupati

Surabaya
Angkutan Pelajar Gratis di Kota Batu Resmi Beroperasi

Angkutan Pelajar Gratis di Kota Batu Resmi Beroperasi

Surabaya
Tak Terpilih Lagi, Wakil Ketua DPRD Jember Daftar Bacabup ke PDI-P

Tak Terpilih Lagi, Wakil Ketua DPRD Jember Daftar Bacabup ke PDI-P

Surabaya
Wakil Bupati Malang Daftar Pilkada Kota Batu lewat PDI-P

Wakil Bupati Malang Daftar Pilkada Kota Batu lewat PDI-P

Surabaya
Pilkada Kota Probolinggo, Calon Perseorangan Harus Kantongi 17.851 Dukungan

Pilkada Kota Probolinggo, Calon Perseorangan Harus Kantongi 17.851 Dukungan

Surabaya
Pilkada Surabaya, DPC PKB Akan Kirim Surat ke DPP supaya Merekomendasi Eri-Armuji

Pilkada Surabaya, DPC PKB Akan Kirim Surat ke DPP supaya Merekomendasi Eri-Armuji

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com